Pemeluk Islam pertama
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
As-Sabiqun al-Awwalun adalah orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Awalnya Rasul hanya mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi dan memulainya dengan istri, sahabat dan rekan-rekannya.
Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama As-Sabiqun al-Awwalun. Beliau menulis Khadijah ra. dalam nomor urut pertama, Asma di nomor urut 18, dan Aisyah ra. di nomor urut 19. Umar Ibn Khattab berada jauh di bawah Aisyah.
Daftar As-Sabiqun Al-Awwalun
Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya;
- Aisyah
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Utsman bin Mazh'un
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zubair bin Awaam
- Abdullah bin Zubair
- Sa'ad bin Abi Waqqas
- Sa'id bin Zayd bin `Amr
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Ubaidah bin al-Jarrah
- Bilal bin Rabah
- Waraqah bin Naufal
- Abu Dzar Al-Ghifari
- Umar bin Anbasah
- Sa’id bin Al-Ash
- Arqam bin Abi Arqam
- Abdullah bin Mas’ud
- Yassir
- Ammar bin Yassir
- Amir bin Abdullah
- Ja’far bin Abu Thalib
- Khabbab bin Al-Arat
- Ubaidah
- Ummu Fadhl
- Shafiyyah
- Asma'
- Fatimah bin Khattab
- Shuhaib Al-Rummi
Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turun QS. Asy-Syu’ara ayat 214: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" dan juga pada QS. Al-Hijr ayat 94-95, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu)". Nabi mulai bergerak terbuka menyeru kepada kaum kerabatnya bangsa Quraisy.
As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia, surga jannatun na'im, berdasarkan QS. At-Taubah ayat 100. "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
As-Sabiqun al-Awwalun, yang Salafus Shaleh, di samping mengajak bertauhid, melarang kemusyrikan, menegakkan shalat, menunaikan zakat, juga secara aktif merubah kemunkaran dengan lisan. Secara bersama-sama ikut dalam pertahanan bela agama, menyiapkan infanteri, kavaleri, artileri, strategi, logistik yang dapat menggentarkan musuh kaum muslim.