Daging monyet

Revisi sejak 11 Agustus 2021 15.32 oleh 182.1.208.185 (bicara) (→‎Menurut kawasan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Daging monyet adalah daging atau bagian tubuh lainnya dari monyet yang dapat dimakan. Konsumsi manusia terhadap daging monyet telah tercatat dalam sejarah di berbagai belahan dunia, mencakup negara-negara di Asia dan Afrika. Pada saat ini, daging monyet juga dikabarkan telah dikonsumsi di sebagian Eropa dan Amerika.

Seekor monyet hidup (lutung).
sunting

Asia/Pasifik

sunting

Indonesia

sunting

Indonesia umumnya adalah Muslim, dan kebanyakan orang Indonesia tak mengkonsumsi daging monyet. Namun di Sulawesi Utara, suku Minahasa, sebuah kelompok minoritas non-Muslim, dikenal menjadi pemakan monyet, dan monyet wolai dijadikan santapan.[1][2]

Risiko kesehatan

sunting

Konsumsi daging monyet, dalam beberapa kasus bisa mengganggu kesehatan. Sebuah studi pada Agustus 1992 yang diterbitkan dalam Journal of Tropical Medicine Hygiene melaporkan sembilan kasus Salmonelosis yang dikaitkan dengan konsumsi daging monyet.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Jelang Natal, Permintaan Kuliner Ekstrim Khas Tomohon Meningkat". Rima News. December 25, 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-25. Diakses tanggal 2017-06-27. 
  2. ^ "Indonesian market sells monkey meat, other exotic animals". Rappler. Diakses tanggal June 23, 2017. 
  3. ^ Lamabadusuriya, S. P; Perera, C; Devasiri, I. V; Jayantha, U. K; Chandrasiri, N (1992). "An outbreak of salmonellosis following consumption of monkey meat". Journal of Tropical Medicine Hygiene. 95 (4): 292–295. PMID 1495128.