Pemeluk Islam pertama
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
As-Sabiqun al-Awwalun adalah orang-orang yang pertama kali masuk Islam.
Akar kalimat as-Sabiqun dalam bahasa Arab adalah dari huruf S-B-Q, Sabaqa (kata kerja) yang artinya mendahulukan, pergi sebelum, lebih dahulu, melampaui, juga berarti "sudah" atau sebelum; aksi pendahulu, bergerak sebelumnya dan sebagainya, contoh:
"Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang..." (An-Nazi'at, 79:4),
yang artinya melewati atau melampaui. Sabaqa: berpacu (kata kerja). Sabiq: bertindak.[1]
Awalnya Rasul hanya mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi dan memulainya dengan istri, sahabat yang terdekat. Mereka Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya.
Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama As-Sabiqun al-Awwalun. Beliau menulis Khadijah ra. dalam nomor urut pertama, Asma' di nomor urut 18, dan Aisyah ra. di nomor urut 19.[butuh rujukan] Umar Ibn Khattab berada jauh di bawah Aisyah.
Daftar As-Sabiqun Al-Awwalun
Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya;
- Ubay bin Kaab
- Abdullah bin Rawahah
- Abdullah bin Mas'ud
- Mus'ab bin Umair
- Mua'dz bin Jabal
- Aisyah
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Utsman bin Mazh'un
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zubair bin Awaam
- Abdullah bin Zubair
- Sa'ad bin Abi Waqqas
- Sa'id bin Zayd bin `Amr
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Ubaidah bin al-Jarrah
- Bilal bin Rabah
- Waraqah bin Naufal
- Abu Dzar Al-Ghiffari
- Umar bin Anbasah
- Sa’id bin Al-Ash
- Abu Salamah bin Abdul Asad
- Arqam bin Abi Arqam
- Abdullah bin Mas’ud
- Yasir bin Amir
- Ammar bin Yasir
- Amir bin Abdullah
- Ja'far bin Abi Thalib
- Khabbab bin Al-Arat
- Ubaidah
- Ummu Fadhl
- Shafiyyah
- Asma'
- Fatimah bin Khattab
- Shuhaib Al-Rummi
Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turun QS. Asy-Syu’ara ayat 214: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" dan juga pada QS. Al-Hijr ayat 94-95, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu)". Nabi mulai bergerak terbuka menyeru kepada kaum kerabatnya bangsa Quraisy.
As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia, surga jannatun na'im, berdasarkan QS. At-Taubah ayat 100. "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar."
As-Sabiqun al-Awwalun, yang Salafus Shaleh, di samping mengajak bertauhid, melarang kemusyrikan, menegakkan shalat, menunaikan zakat, juga secara aktif merubah kemunkaran dengan lisan. Secara bersama-sama ikut dalam pertahanan bela agama, menyiapkan infanteri, kavaleri, artileri, strategi, logistik yang dapat menggentarkan musuh kaum muslim.
Lihat pula
Catatan kaki
Referensi
1. Muhammad The Final Messenger, karya Dr. Majid Ali Khan