Ketika (film)
Ketika adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2005 yang dibintangi oleh Deddy Mizwar, Lydia Kandou, Senandung Nacita, dan Dewi Yull. Skenarionya ditulis oleh Musfar Yasin. Kisah ini suatu keadilan sosial dan ditegakan hukum. Semua barang-barang dalam rumah yang milik negara dan maka habis bahkan sudah bangkrut dikarenakan disita oleh negara setelah awalnya seorang konglomerat akibat bunuh diri dan tewas seketika karena sedang nekat terjun dari atas gedung tertinggi sampai jatuh.
Ketika | |
---|---|
Sutradara | Deddy Mizwar |
Produser | Deddy Mizwar |
Ditulis oleh | Musfar Yasin |
Pemeran | Deddy Mizwar Lydia Kandou Senandung Nacita Lucky Hakim Dewi Yull Ayudhia Bing Slamet Andre Stinky |
Penata musik | Dwiky Dharmawan |
Distributor | PT Gema Gisela Citra Sinema (Citra Sinema) |
Tanggal rilis | 2005 |
Durasi | .. menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2005 |
|
Ketika masuk dalam seleksi Festival Film Indonesia 2005 bersama dengan enam film lainnya dan diunggulkan dalam empat kategori, di antaranya kategori aktor terbaik (Deddy Mizwar), tetapi hanya berhasil meraih penghargaan Skenario Terbaik (Musfar Yasin).
Plot
Sang konglomerat sedang mencoba terjun dan bunuh diri diatas gedung sampai terjun sambil berteriak maut, disini dikabarkan oleh koran dari 16 orang konglomerat bunuh diri massal. Pada suatu pagi, Tajir Saldono sedang pergi pekerjaan di gedung, sebenarnya yang tertulis "meludah sembarangan, melanggar undang-undang" dan masuk ruang kantor akan diadakan membuka presentasi itu. ekspektasi tahun ini dari Saldono Corporation akan berbicara tentang hal bisnis baru, properti tidak boleh milik sendiri, stasiun televisi sudah terlalu jauh, ekspor pasir laut sangat resiko terlalu tinggi. Sedang berkerja pada foto-foto itu telah mengambil. Pindah ke kantor lagi dia bahas minta uang untuk Tajir Saldono dan berkelahi oleh Tajir Saldono.
Seorang petugas milik negara akan diperiksa barang-barang dalam rumah mewah apapun misalnya perlengkapan sholat, tasbih dan buku Al Qur'an di ruang musholla, BH (dengan dagang merek "Salimini") buatan dari negara Italia hanya Rp. 500.000,- di kamar tidur tiba-tiba ibu merasakan emosi, minyak wangi semua beli setiap hari. Akhirnya semua barang-barang dalam Box itu adalah bertulis "DISITA! MILIK NEGARA". Pemimpin kepada keluarga dan saudara Tajir Saldono mengatakan dilarang produk terkaya buatan luar negeri mengirimkan ke nasional seperti handphone, tas, kalung, aksesories dan lain-lain. Setelah itu box akan masukkan dalam truk lalu roda berjalan tiba-tiba melihat kucing di taman bernama "Pablo".
Tajir masuk dalam evalator dan bertemu saudara serta melihat foto keluarganya. Akhirnya, dua orang memasuki di atas gedung, dia merasa takut dan mencoba terjun sampai jatuh. Ibu Tajir sedang melihat surat terakhir dari Tajir Saldono, tiba-tiba Mutiara datang dan berpelukan sampai menangis terseduh. Tiba-tiba Tajir Saldono datang. Pada suatu pemandang kota anak SMA dan orang tua sedang menyebrang tiba-tiba polisi datang sambil push up sebanyak 100 kali. Dia sedang berjalan dan menginjak rumput tiba-tiba ada tulis peringatan ini "tanaman ini melanggar undang-undang". Dia sedang makan es krim sambil buang di halte yang bertulis "buang sampah sembarangan, melanggar undang-undang". Semua pria masuk penjara karena undang-undang saat tragedi perjalanan.
Tajir Saldono sedang menelpon di parkir kantor tiba-tiba dia mengatakan "semua akan terlambat, selamat tinggal!" sampai jatuh sendiri. Tajir melihat nelpon konglomerat tidak berfungsi lagi karena akibat korban bunuh diri dari atas gedung sangat menakutkan.
Tajir Saldono bawa pulang ke rumah, namun dia melihat sosok aksi bunuh diri tanpa harus teriak di atas gedung bertingkat.
Tajir sedang melihat barang-barang makanan beku di kulkas, namun tiba-tiba mengacak dengan tangan. Setelah itu, pukul 00.00 WIB (lewat 3 detik) keluarga dan saudara Tajir Saldono harus keluar dari rumah mewah. Tajir Saldono mengatakan wanita berpakaian ini tidak boleh diambil dan terlanjang, ibu Tajir teriak berkarta "diadab kalian??!" kepada petugas milik negera dan ibu saling benci kepada kelompok itu sambil langsung membuka baju, celana, terus dilempar yang kencang. Sikap Ibu Tajir pamer teriak dan penuh kesedihan oleh Tajir Saldono. Tenyata keluarga dan saudara Tajir Saldono keluar ke tempat lain dan rumah mewah ini telah disita. Keluarga dan saudara Tajir Saldono keluar dari rumah, pintu telah ditutup, sampai menempel yang bertulis "DISITA NEGERA". Sayangnya Tajir Saldono sangat sedih karena rumah ini sudah dikosongkan. Keluarga dan saudara sedang pergi ke kota saat dini hari sampai tiba ke tempat rakyat miskin pada larut pagi. Sedang berkerja sampah di kota, tetapi tiba-tiba ada trantib datang sambil dia berteriak dan pengumuman anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara apabila tidak mau sekolah dan berkerja akhirnya saudara miskin berdamai dan bebas tinggal naik truk, kemudian Purek sedang menaiki truk malah ketelaluan karena pengangguran pakai dasi terus langsung keluar.
Daftar pemain
Pemain utama
- Deddy Mizwar sebagai Pak Tajir atau Tajir Saldono
- Lydia Kandou sebagai Ibu Tajir
- Senandung Nacita sebagai Mutiara
- Ayudia Bing Slamet sebagai Nunut
- Lucky Hakim sebagai Ical
- Didi Petet sebagai Pak Aman
- Jeremias Nyangoen sebagai Pak Gregi
- Dewi Yull sebagai Bu Sukur
- Dorman Borisman sebagai Pak Sukur
- Wieke Widowati sebagai Pak Gregi
- Miing Bagito sebagai Purek
- Andre Stinky sebagai Boy
- Asrul Lubis sebagai Ibrahim
- Samoses sebagai Pak Mardongo
Pemain jurusan
- Rano Karno sebagai supir taksi
- Opie Kumis sebagai penjual kucing
- Egi Fedly sebagai eksekutor
- Lia Agustine sebagai sekretaris
Pemain tambahan
- Direktur Yang Terjun: Djohan Djehan, Iyan, Sobar, Wahyu
Produksi
Lokasi syuting film Ketika berada di Gedung Indosat, Jakarta Pusat. Gedung ini harus latar gambar dan belakang sedang gaya bunuh diri dan mengeluarkan angin besar dan cerita tentang orang konglomerat terdampar bangkrut dari rumah mewah dikenal sebagai kantor pusat sendiri bernama "Saldono Corporation".
Adegan akting bunuh diri oleh konglomerat atau direktur hanya empat orang pemain. Dia sedang mencoba terjun sampai jatuh di atas gedung bisa dipakai lewat blue screen dan digayakan bebas seperti makhluk mistis serta kipas angin yang ukuran besar.
Properti mobil merek Audi sebagai pengantar taksi setelah dimainkan oleh Rano Karno giliran ke Deddy Mizwar sebagai Tajir Saldono.
Kulkas mereknya kelihatan pada logo Samsung lama di kamar dapur tidak memberi sponsor oleh tim film tersebut.
Seorang trantib mengatakan "anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara" kepada seluruh orang miskin diduga pekerjaan sampah. Kemudian film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) sebagai closing credit yang bertulis di belakang setelah cerita film ini harus selesai agak lebih sama.
Referensi
Pranala luar
- Sinopsis[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Review di Sinema Indonesia[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) "Antara Gie, Janji Joni, dan Ketika", KOMPAS, 4 Desember 2005