Museum BNI 1946

museum di Indonesia
Revisi sejak 22 Agustus 2021 12.23 oleh Sumini 77 (bicara | kontrib) (merapikan susunan kalimat)

Museum BNI 1946 adalah sebuah museum yang lokasinya berada di Jalan Lada Nomor 1, Kota Tua Jakarta, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tujuan pembangunan Museum BNI 1946 adalah sebagai museum khusus yang memberikan pengetahuan sejarah mengenai Bank Negara Indonesia. Penjelasan sejarah dimulai dari pembangunan Bank Negara Indonesia atas prakarsa R. M. Margono Djojohadikusumo pada tanggal 5 juni 1946. Penjelasan berlanjut ke fungsi bank sebagai pencetak sekaligus pengedar uang Republik Indonesia sejak tanggal 30 Oktober 1946. Pemilik museum adalah Bank Negara Indonesia, sedangkan pengelolanya adalah Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan. Koleksi yang dipamerkan berupa brankas, alat pencetak uang kuno, miniatur, foto pejabat dan logo Bank Negara Indonesia dari masa ke masa. Semua koleksi ini dikumpulkan dari cabang Bank Negara Indonesia di berbagai daerah di Indonesia. Museum BNI 1946 berada di titik koordinat 6°08’08.7” Lintang Selatan dan 106°48’51.9” Bujru Timur. Lokasi museum ini dapat dicapai dari arah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (22,2 km), Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma (27,2 km), Terminal Rawamangun (19,5 km), atau Terminal Kampung Rambutan (31,8 km).[1]

Kepemilikan

Museum BNI 1946 didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998. Museum ini menempati area seluas 10.039 m2. Awalnya, gedung ini milik perusahaan dagang dari Belanda. Namanya ialah Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia. Pada perkembangan berikutnya, gedung ini menjadi bank. Pada tahun 1960, Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim) setelah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) didirikan pada 31 Desember 1968. Gedung Museum BNI 1946 menjadi aset milik Bank Mandiri setelah penggabungan Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999).[2]

Referensi

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 214. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ "Museum Bank Negara Indonesia". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 7 Juli 2021.