Kata serapan

Revisi sejak 23 Agustus 2021 07.08 oleh 118.96.146.160 (bicara) (Saya menambahkan jenis-jenis kata serapan dan syarat-syarat penyerapan istilah asing.)

Kata serapan (juga kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.

Kata serapan dalam bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama yang pernah berhubungan langsung dengan Nusantara, baik melalui perdagangan (Sanskerta, Tionghoa, Arab), melalui penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris). Contoh kata pungut dalam bahasa Indonesia adalah:

Jenis-Jenis Kata Serapan

Jika dilihat dari proses penyerapannya, kata serapan dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Adopsi: Proses penyerapan kosa kata asing tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan. Contoh:
    • data (dari bahasa Inggris: data)
    • bola (dari bahasa Portugis: bola)
    • aneka (dari bahasa Sanskerta: aneka)
  2. Adaptasi: Proses penyerapan kosa kata asing dengan perubahan ejaan atau pelafalan yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Contoh:
    • bisnis (dari bahasa Inggris: business)
    • mentega (dari bahasa Portugis: manteiga)
    • baca (dari bahasa Sanskerta: vaca)
  3. Terjemahan: Proses penyerapan kosa kata asing dengan mengambil konsep dasar dari bahasa asalnya kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Contoh:
    • unduh (dari bahasa Inggris: download)
    • uji coba (dari bahasa Inggris: try out)
  4. Kreasi: Hampir sama dengan kata serapan terjemahan, tetapi kata serapan kreasi tidak harus sama bentuknya dengan kata asalnya. Contoh:
    • berhasil guna (dari bahasa Inggris: effective)[1]

Syarat-Syarat Penyerapan Istilah Asing

Proses penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dipertimbangkan apabila memenuhi salah satu syarat berikut ini:

  1. Istilah serapan yang dipilih mempunyai konotasi yang lebih cocok.
  2. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat daripada terjemahan Indonesianya.
  3. Istilah serapan yang dipilih bisa memudahkan tercapainya kesepakatan apabila istilah Indonesianya terlalu banyak sinonim.[2]

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ "Apa Itu Kata Serapan? Berikut Jenis, Penulisan, dan Contoh Kata Serapan". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-08-23. 
  2. ^ Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PDF). Jakarta: Pusat Bahasa. 2004. hlm. 6. ISBN 979-685-075-3.