Energi panas bumi
Bagian dari seri |
Energi terbarukan |
---|
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di bawah permukaan bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman dengan temperatur gradien panas bumi rata-rata 25 °C/km. Suhu di pusat bumi belum dapat ditentukan dengan pasti, namun diperkirakan memiliki suhu antara 4.400 - 6.000 °C[1]. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi: "Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan." [2]
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:
- Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
- Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.
- Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, tetapi sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, tetapi terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Pangeran Piero Ginori Conti mencoba generator panas bumi pertama pada 4 July 1904 di area panas bumi Larderello di Italia. Grup area sumber panas bumi terbesar di dunia, disebut The Geyser, berada di Islandia, kutub utara. Pada tahun 2004, lima negara (El Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostarika) telah menggunakan panas bumi untuk menghasilkan lebih dari 15% kebutuhan listriknya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.
Eksplorasi Panas Bumi
Kegiatan eksplorasi panas bumi dimulai dari pencarian titik penghasil panas bumi. Pencarian titik ini menggunakan peta patahan pada suatu daerah. Titik potensial berada pada perpotongan antara beberapa patahan panjang.[3]
Pada calon titik tersebut, dilakukan penggalian shallow drilling (5 m) untuk mengumpulkan data tambahan mengenai :
- Kondisi temperatur dan tekanan pada reservoir panas bumi.
- Identifikasi retakan yang bisa ditembus fluida dan uap ke atas permukaan
Data - data tersebut diproses dari data galian, diantaranya :
- Analisis tanah galian, untuk mendeteksi mineral yang sudah berubah akibat proses hidrotermal di dalam tanah.
- Pengukuran konsentrasi radon dan merkuri pada gas di lubang galian.
- Analisis komponen gas lubang galian menggunakan kromatografi gas.
Pemanfaatan Sumber Panas Bumi
Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan untuk berbagai jenis aplikasi penggunaan langsung panas lainnya (misalnya untuk keperluan pemanasan, budidaya ikan, pemandian air panas).
Dibandingkan dengan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti energi surya atau tenaga angin yang bergantung pada cuaca dan intensitas sinar matahari, produksi energi dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cukup stabil. Maka dari itu, panas bumi cukup unggul karena dapat menyediakan alternatif beban listrik dasar (bahasa inggris: Base load) yang pada umumnya dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil atau energi nuklir. Selain itu, energi panas bumi juga dapat menggantikan sumber energi yang digunakan untuk tujuan pemanasan (misalnya sebagai pemanas ruangan).
Sumber energi panas bumi dengan suhu tinggi penting untuk kebutuhan pembangkit listrik (suhu lebih dari 150 °C), sedangkan sumber daya suhu menengah hingga rendah (di bawah 150 °C) dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan panas, termasuk aplikasi industri. Dengan adanya teknologi suhu rendah melalui siklus biner (bahasa inggris: binary cycle), listrik dapat dihasilkan dengan memanfaatkan fluida panas bumi dengan suhu minimal sekitar 70 °C. [4]
Aplikasi penggunaan langsung yang memanfaatkan panas dari energi panas bumi meliputi pemanas bangunan tempat tinggal, kantor atau rumah kaca, untuk produksi makanan seperti dehidrasi makanan, dan pemanas kolam renang.
Tipe Energi Panas Bumi
Energi panas bumi bisa didapatkan dalam bentuk uap, cairan, atau kombinasi uap dan cairan. Berdasarkan keadaan fluida yang diekstraksi, secara alamiah pembangkit tenaga panas bumi terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu sumber panas bumi didominasi cairan atau didominasi uap. Selain itu, sistem panas bumi yang ditingkatkan (bahasa inggris: enhanced geothermal system) merupakan salah satu tipe energi panas bumi yang dapat diekstraksi melalui rekayasa dengan menginjeksikan air bertekanan tinggi ke reservoir bawah tanah melalui berbagai metode stimulasi, termasuk stimulasi hidrolik.
Resorvoir didominasi uap
Situs yang didominasi uap memiliki suhu dari 240 °C hingga 300 °C yang menghasilkan uap super panas. Komponen penting dari reservoir yang didominasi uap adalah adanya uap yang tersimpan dan cairan yang tidak bergerak (atau hampir tidak bergerak), panas yang tersimpan di dalam batuan, adanya sebuah lapisan kondensat di atasnya, dan adanya kemungkinan zona yang dapat mendidihkan cairan. Batas-batas reservoir, di bagian sisi dan atas, harus memiliki permeabilitas yang buruk atau sangat buruk untuk mencegah reservoir terisi dengan air [5].
Reservoir didominasi cairan
Reservoir yang didominasi cairan pada umumnya memiliki suhu antara 20 -350 °C.[6] Contoh pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memiliki reservoir didominasi cairan adalah pembangkit listrik Wayang Windu, yang merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia.
Pranala luar
- Energi panas bumi
- Situs Australian National University Hotrock Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine.
- Geodynamics - Perusahaan Australia mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Australia[pranala nonaktif permanen]
- Halaman Departemen Energi Amerika Serikat tentang panas bumi
- Artikel University of Alaska tentang energi panas bumi Diarsipkan 2006-10-11 di Wayback Machine.
- Teknologi energi panas bumi dengan bebatuan panas dan kering Diarsipkan 2006-02-20 di Wayback Machine.
- Desalinasi panas bumi dan reklamasi air Diarsipkan 2007-03-06 di Wayback Machine.
Referensi
- ^ National Geographic Society (17 Agustus 2015). "Core". National Geographic. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Undang-Undang No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi" (PDF). 2003. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ Beneficial and Advanced Geothermal Use System
- ^ https://www.thinkgeoenergy.com/geothermal
- ^ Grant, Malcomm (1982). Geothermal Reservoir Engineering. New York: Academic Press. hlm. 31.
- ^ "Geothermal Systems and Technologies" (PDF). https://geothermalcommunities.eu. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan)