Tunku Abdul Rahman
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Tunku Abdul Rahman di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj ibni Almarhum Sultan Abdul Hamid Halim Shah (Jawi: تونكو عبدالرحمن ڤوترا الحاج ابن المرحوم سلطان عبدالحميد حاليم شاه; 8 Februari 1903 – 6 Desember 1990) adalah negarawan asal Malaysia yang merupakan Perdana Menteri Malaysia pertama sekaligus Bapak Proklamator atau Bapak Malaysia (bahasa Melayu: Bapa Kemerdekaan dan Bapa Malaysia). Sebelum menjadi perdana menteri, ia merupakan Ketua Menteri Federasi Malaya dari 1955 sampai 1957. Pemberian gelar "Tunku" pada umumnya digunakan untuk gelar kehormatan Melayu pada keturunan raja arau sultan.[1][2]
Tunku Abdul Rahman Al-Haj | |
---|---|
تونكو عبدالرحمن ڤوترا الحاج | |
Perdana Menteri Malaysia ke-1 | |
Masa jabatan 31 Agustus 1957 – 22 September 1970 (Malaya hingga 16 September 1963) | |
Penguasa monarki | |
Wakil | Abdul Razak Hussein |
Ketua Menteri Federasi Malaya | |
Masa jabatan 1 Agustus 1955 – 31 Agustus 1957 | |
Penguasa monarki | Elizabeth II |
Pendahulu tidak ada, jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 8 Februari 1903 Istana Tia Tangga, Alor Star, Kedah, Siam (sekarang Thailand) |
Meninggal | 6 Desember 1990 Rumah Sakit Kuala Lumpur, Kuala Lumpur, Malaysia | (umur 87)
Partai politik | UMNO (1946–1988) |
Afiliasi politik lainnya | Partai Perikatan (1952–1973) Barisan Nasional (1973–1988) |
Suami/istri | |
Orang tua |
|
Pekerjaan | Politikus Pengacara |
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Di kabinet, ia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak 9 Agustus 1955 hingga 30 Agustus 1957, Menteri Luar Negeri Malaysia selama dua kali menjabat dari 31 Agustus 1957 sampai 2 Februari 1959 dan dari 1 September 1960 sampai 22 September 1970. Selain itu, ia juga menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia pertama dalam sejarah (1964–1966).
Pada 1963, ia menggabungkan Federasi Malaya, Koloni Mahkota Borneo Utara (sekarang bernama Sabah), Sarawak, dan Singapura menjadi negara bagian di Malaysia. Namun, ketegangan atas ras Melayu dan Tionghoa mengakibatkan Singapura didepak pada 1965. Kinerjanya yang kurang memuaskan selama kerusuhan ras di Kuala Lumpur pada 1969 menyebabkan dirinya mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 1970.
Kehidupan peribadi
Dilahirkan di Istana Tiga Tingkat, Alor Setar, Kedah yang lebih dikenal sebagai Istana Pelamin, Tunku merupakan anak lelaki yang ketujuh dan anak yang kedua puluh pada Sultan Abdul Hamid Halim Shah, Sultan Kedah yang ke-24. Ibunya Cik Menyelara, seorang istri Sultan Abdul Hamid yang tidak berdarah gahara, adalah anak perempuan Luang Naraborirak (Kleb), seorang pejabat daerah Thailand. Kelahiran Tunku disambut secara biasa saja karena dia bukan bakal pengganti Sultan Kedah. Pengganti Sultan kedah, Sultan Badlishah bin Sultan Abdul Hamid, telah berumur 30 tahun ketika itu.
Saat kecil, Tunku disebut Awang karena rupa parasnya yang tidak sesegak adik-beradiknya yang lain. Ia bebas bermain di luar istana dan pernah membentuk tim sepak bola di desanya. Tunku biasa mengendap burung dan melastik, serta bermain lumpur sehingga ia menderita penyakit puru di kakinya.
Pendidikan
Tunku mulai pendidikannya pada 1909 di sebuah sekolah dasar Melayu di Jalan Baru, Alor Setar. Biasa ber bahasa Siam di rumah, ia belajar bahasa Melayu di sekolah itu. Seorang guru pula datang ke rumahnya untuk mengajar bahasa Inggris. Tunku kemudian pindah ke sebuah sekolah pemerintah bahasa Inggris yang kini disebut Kolej Sultan Abdul Hamid. Di sini, dia belajar di sekolah pada waktu siang dan membaca Al-Quran pada waktu petang. Tunku Abdul Rahman Pernah Menjadi Ketua Malaysia dalam konfrontasi Indonesia Malaysia
Kontribusi
Islam
Setelah mengesahkan Islam sebagai salah satu agama di Federasi Malaya pada 1960, Tunku mendirikan Organisasi Kesejahteraan Islam (PERKIM), sebuah organisasi untuk membantu mualaf Muslim menyesuaikan diri dengan kehidupan baru sebagai seorang Muslim. Ia menjabat sebagai Presiden PERKIM hingga setahun sebelum wafatnya. Pada 1961, Malaysia menjadi tuan rumah pertama Kompetisi Membaca Al-Qur'an Internasional, sebuah kompetisi yang dikembangkan dari pemikiran Abdul Rahman ketika ia menyelenggarakan kompetisi tingkat negara bagian pertama di Kedah pada 1951.
Malaysia adalah salah satu pendiri OKI. Kantor pusatnya berada di Jeddah, Arab Saudi dan didirikan bertepatan pada penyelenggaraan Konferensi Bangsa-Bangsa Islam di Kuala Lumpur pada 1969. Tunku menjabat sekretaris jenderal pertamanya sejak tahun 1970.
Pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-80, ia menyatakan pada surat kabar The Star edisi 9 Februari 1983 bahwa "negara ini (Malaysia) memiliki populasi multi-ras dengan berbagai keyakinan. Malaysia harus terus menjadi negara sekuler dengan Islam sebagai agama resmi". Dalam edisi yang sama, pernyataan Tunku didukung oleh Perdana Menteri Malaysia ke-3, Hussein Onn, dengan menyatakan bahwa "bangsa masih dapat berfungsi sebagai negara sekuler dengan Islam sebagai agama resmi".[3]
Referensi
- ^ "Tunku Abdul Rahman, 87, Dead; First Prime Minister of Malaysia". New York Times. 7 Desember 1990. Diakses tanggal 25 Juni 2015.
- ^ Cheah, Boon Kheng (2002). "The Tunku as "Founding Father of the Nation"". Malaysia: The Making of a Nation. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 109–110. ISBN 9812301542.
- ^ Ooi, J. 2007. Merdeka... 50 years of Islamic State?. Available from: Jeff Ooi (19 Juli 2007). "Merdeka... 50 years of Islamic State?". Jeffooi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juni 2011. Diakses tanggal 10 Juni 2011. .
Pranala luar
- (Melayu) Profil Tunku Abdul Rahman
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: tidak ada, jabatan baru |
Perdana Menteri Malaysia 1957–1970 |
Diteruskan oleh: Abdul Razak Hussein |