Rapiuddin Hamarung

Revisi sejak 1 September 2021 16.15 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib) (Tanda titik akhir kalimat.)

Rapiuddin Hamarung, S.H. (lahir 27 Mei 1940) adalah seorang birokrat dan politikus yang menjabat sebagai penjabat Bupati Pinrang dari tahun 1980 hingga 1981 dan Gubernur Kalimantan Tengah periode Juli 1999 – 8 Maret 2000. Ia menjabat gubernur lebih kurang selama 1 tahun. Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Pinrang selama 1 tahun pada periode tahun 1980–1981.[1]

Rapiuddin Hamarung
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Grup parlemenBintang Pelopor Demokrasi
Daerah pemilihanSulawesi Selatan
Gubernur Kalimantan Tengah
(Pejabat)
Masa jabatan
20 Juli 1999 – 8 Maret 2000
PresidenB. J. Habibie
Abdurrahman Wahid
Sebelum
Pengganti
Asmawi Agani
Sebelum
Bupati Pinrang
(Pejabat)
Masa jabatan
21 Desember 1980 – 5 Agustus 1981
GubernurAndi Oddang
Informasi pribadi
Lahir27 Mei 1940 (umur 84)
Barru, Sulawesi Selatan
Partai politikPartai Demokrasi Kebangsaan
Afiliasi politik
lainnya
Golkar
Suami/istriAndi Padauleng Rapiuddin
Anak4
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Berkas:Rapiudin1.jpg
Rappiudin Hamarung

Masa kecil dan pendidikan

Rapiuddin lahir pada tanggal 27 Mei 1940 di Barru, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Hamarung Daeng Tinggi, merupakan seorang guru, dan ibunya, Manunrung Daeng Rebong, merupakan seorang pembuat kue. Ia bersekolah di sekolah dasar (SD) pada tahun 1952 dan sekolah lanjutan pertama (SLP) pada tahun 1956 di Parepare. Selama ia tinggal bersama orangtuanya di Parepare, Rapiuddin kecil dikenal sebagai seorang anak yang nakal dan sering dipukul dengan rotan oleh orangtuanya karena tidak mau belajar. Rapiuddin juga seringkali diminta oleh orangtuanya untuk mengantarkan kue.[2]

Setelah menyelesaikan pendidikan SLP, Rapiuddin berpisah dengan orangtuanya dan merantau ke Makassar untuk menempuh pendidikan Sekolah Lanjutan Atas (SLA). Setelah lulus dari SLA pada tahun 1959, ia menetap di Makassar dan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas).[2]

Selama berkuliah di Unhas, Rapiuddin dikenal sebagai seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Ia aktif memimpin sejumlah organisasi mahasiswa di Unhas, seperti Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas dan Dewan Mahasiswa Unhas. Ia juga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan memimpin cabang Makassar dari organisasi tersebut. Rapiuddin lulus pada tahun 1964 dari Unhas dan memperoleh gelar sarjana hukum.[2]

Kegiatan aktivisme

Pada tahun 1965, menyusul terjadinya peristiwa Gerakan 30 September yang diduga dimotori oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), berbagai kelompok mahasiswa di Indonesia menuntut pembubaran PKI. Mahasiswa-mahasiswa ini membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. Anggota-anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan dan Tenggara (KAMI Sulselra) kemudian mengangkat Rapiuddin sebagai Ketua Presidium KAMI Sulselra dan Jusuf Kalla sebagai Sekretaris Jenderal KAMI Sulselra. Alif We Onggang, seorang penulis dari Sulawesi Selatan, menggambarkan Rapiuddin sebagai "tokoh Eksponen 66 terdepan untuk menangkal serangan yang gencar dilakukan aktivis PKI di Sulsel." [3]

Setelah penanganan terhadap PKI usai, KAMI pun dibubarkan. Panglima Daerah Militer Hasanuddin — yang membawahi Sulawesi Selatan — pada saat itu, Solihin G. P., menawari Rapiuddin dan kawan-kawan dari KAMI kepercayaan untuk mengurus logistik di pemerintahan Sulawesi Selatan.[4] Rapiuddin menerima tawaran tersebut dan ia diangkat sebagai Kepala Staf Komando Logistik Daerah Sulawesi Selatan (kemudian berubah nama menjadi Kepala Badan Urusan Logistik Sulawesi Selatan).[5] Selain itu, Rapiuddin juga diberikan kursi di Badan Pemerintahan Harian Sulawesi Selatan. Rapiuddin juga menempuh karier akademik singkat sebagai Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Sosial Politik Unhas.[2]

Karier birokrasi

[6]

Referensi

  1. ^ Harun, Refly; Wardoyo, Waskito Widi; Irman, Andi; Amir, Israwati; Maulana, Ahmad; Setiono, Teguh (2004). Profil dan Program Anggota DPR-RI, 2004-2009. Jakarta: Komisi Pemilihan Umum. hlm. 74. 
  2. ^ a b c d Onggang, Alif We (1998). Tentang Sejumlah Orang Sulawesi Selatan, 1998. Yamami. hlm. 107–108. ISBN 978-979-95557-0-0. 
  3. ^ Petunia (Januari 2018). "Makassar: Pasca Gerakan 30 September". Catatan Kaki: Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan. Diakses tanggal 1 September 2021. 
  4. ^ "MENGEJAR 'MANDAT LANGIT': 'BEBAN SEJARAH' JUSUF KALLA". Socio Politica. 24 Mei 2014. Diakses tanggal 26 Juli 2021. 
  5. ^ "864.226 Yard Tekstil Lebaran Tiba di Makassar" . Kompas. 7 November 1966. hlm. 2. Diakses tanggal 26 Juli 2021. Kepala Staf Kolagda Sulawesi Selatan Rafiuddin Hamarung SH. menerangkan bahwa sedjumlah 864.226 jard tekstil jang merupakan djatah lebaran chusus untuk pegawai2 negeri jang berdjumlah 123.450 orang, kini semuanja telah tiba di Makassar. Sedang tekstil djatah lebaran untuk rakjat oleh pemerintah daerah/Kolagda masih dalam taraf... 
  6. ^ "Perolehan Suara Caleg per Daerah Pemilihan per Parpol". Komisi Pemilihan Umum. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2004. Diakses tanggal 30 April 2021. 


Jabatan politik
Didahului oleh:
Warsito Rasman
Gubernur Kalimantan Tengah
19992000
Diteruskan oleh:
Asmawi Agani
Didahului oleh:
A. Patonangi
Bupati Pinrang
19801981
Diteruskan oleh:
M. Natsir Isa