Kabupaten Barru

kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia


Kabupaten Barru (Bugis: ᨈᨊ ᨅᨛᨑᨘ, translit. Tana Bêrru) adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Barru. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.174,72 km² dan jumlah penduduk tahun 2022 sebanyak 186.911 jiwa, dengan kepadatan 160 km/km².[6]

Kabupaten Barru
Tana Bêrru
Wanua Bêrru
Transkripsi bahasa daerah
 • Lontara Bugisᨈᨊ ᨅᨛᨑᨘ
 • Lontara (bahasa Indonesia)ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨅᨑᨘ
Dari kiri ke kanan, atas ke bawah: SMA Negeri 3 Barru, Air Terjun Manuba di Desa Manuba, Persawahan di Desa Paccekke, Pulau Dutungan, Sungai di Mangempang, Stasiun Tanete Rilau, Sudut Kota Barru, Lanskap pegunungan di Barru
Lambang resmi Kabupaten Barru
Etimologi: Dari nama pohon "Aju Berru"[1][2]
Julukan: 
Motto: 
HIBRIDA
Hijau, Bersih, Asri, dan Indah
Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan
Kabupaten Barru
Kabupaten Barru
Kabupaten Barru di Indonesia
Kabupaten Barru
Kabupaten Barru
Koordinat: 4°24′52.57″S 119°37′5.53″E / 4.4146028°S 119.6182028°E / -4.4146028; 119.6182028
Negara Indonesia
Provinsi Sulawesi Selatan
Tanggal berdiri4 Juli 1959[4]
Dasar hukumUU Nomor 29 Tahun 1959[4]
Hari jadi20 Februari 1960 (umur 64)[5]
PendiriPuang Ri Bulu Puang Ri Cempa
Dinamai berdasarkanKerajaan Barru
Ibu kotaBarru
Jumlah satuan pemerintahan[6]
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiSuardi Saleh
 • Wakil BupatiAska Mappe
 • Sekretaris DaerahAbustan AB
 • Ketua DPRDLukman T
Luas
 • Total1.174,72 km2 (453,56 sq mi)
Ketinggian843 m (2,766 ft)
Ketinggian tertinggi
843 m (2,766 ft)
Ketinggian terendah
0 m (0 ft)
Populasi
 (2022)[6]
 • Total186.910
 • Kepadatan160/km2 (410/sq mi)
 • Laki-laki
91.453
 • Perempuan
95.457
DemonimBarrunese (Inggris)
To Berru (Bugis)
Demografi
 • AgamaIslam 99,70%
Kristen 0,27%
- Protestan 0,23%
- Katolik 0,04%
Buddha 0,01%
Lainnya 0,01%[8]
 • BahasaResmi:
- Bahasa Indonesia

Bahasa daerah:
- Bahasa Bugis (Dialek Barru)
- Bahasa Bentong (Penutur Suku To Balo)
 • IPMKenaikan 71,53 (+ 00,40)
( Tinggi ) (2022)[9]
Zona waktu[[UTC]] (WITA (UTC +8))
Kode pos
Kode BPS
7310 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 0427
Kode ISO 3166ID-SN
Pelat kendaraanDP xxxx B*/N*/O*
Kode Kemendagri73.11
Kode SNI 7657:2023BAR
APBDRp 874.810.000.000,00- (TA 2023)[11]
PADRp 104.350.000.000,00- (TA 2023)[11]
DAURp 499.568.872.000,00- (TA 2023)
DAKRp 40.946.483.000,00- (fisik, TA 2023)
Rp 120.742.153.000,00- (nonfisik, TA 2023)
Rp 161.688.636.000,00- (total, TA 2023)
Semboyan daerahBugis: Barru wanua massenggereng, makkanggulung bulu macambuloe, mattappere galung maridie, massulappe tattana/laleng malurue, sibawa mattoddang tasi malowange[12]
Flora resmiDaun juppai[13]
Aju Berru[2]
Fauna resmiMeong Palo Karellae[14]
Situs webwww.barrukab.go.id

Sejarah

sunting

Etimologi

sunting

Nama Barru berasal dari nama sejenis pohon yang oleh masyarakat Bugis Barru itu sendiri menyebutnya sebagai pohon Aju Berru. Dahulu wilayah tersebut ditumbuhi banyak pohon Aju Berru, bahkan raja pertama di wilayah Barru yang bernama Lasarewo dilantik menjadi raja di atas sebuah batu yang masyarakat menyebutnya Batu Allantireng, di sebelah batu tersebut terdapat pohon Aju Berru yang kemudian digunakan sebagai nama Kerajaan Berru dan Lasarewo sebagai raja pertamanya. Itulah asal usul penamaan Kabupaten Barru, dari sebuah nama pohon, kemudian dijadikan sebagai nama kerajaan, hingga berganti menjadi kabupaten.[1][2]

Masa Kerajaan dan Pendudukan Belanda

sunting

Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah sebuah kerajaan kecil yang masing-masing dipimpin oleh seorang raja, yaitu: Kerajaan Berru (Barru), Kerajaan Tanete, Kerajaan Soppeng Riaja dan Kerajaan Mallusetasi.

Pada masa pemerintahan Belanda dibentuk Pemerintahan Sipil Belanda di mana wilayah Kerajaan Barru, Tanete dan Soppeng Riaja dimasukkan dalam wilayah Onder Afdelling Barru yang bernaung di bawah Afdelling Parepare. Sebagai kepala Pemerintahan Onder Afdelling diangkat seorang control Belanda yang berkedudukan di Barru, sedangkan ketiga bekas kerajaan tersebut diberi status sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) yang mempunyai hak otonom untuk menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari baik terhadap eksekutif maupun dibidang yudikatif.

Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

sunting

Dari sejarahnya, sebelum menjadi daerah-daerah Swapraja pada permulaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, keempat wilayah Swapraja ini merupakan 4 bekas Self bestuur di dalam Afdelling Parepare, yaitu:

  1. Bekas Self bestuur Mallusetasi yang daerahnya sekarang menjadi kecamatan Mallusetasi dengan Ibu Kota Palanro, adalah penggabungan bekas-bekas Kerajaan Lili di bawah kekuasan Kerajaan Ajattapareng yang oleh Belanda diakui sebagai Self bestuur, ialah Kerajaan Lili Bojo dan Lili Nepo.
  2. Bekas Self bestuur Soppeng Riaja yang merupakan penggabungan 4 Kerajaan Lili di bawah bekas Kerajaan Soppeng (Sekarang Kabupaten Soppeng) Sebagai Satu Self bestuur, ialah bekas Kerajaan Lili Siddo, Lili Kiru-Kiru, Lili Ajakkang dan Lili Balusu.
  3. Bekas Self bestuur Barru yang sekarang menjadi Kecamatan Barru dengan lbu Kotanya Sumpang Binangae yang sejak semula memang merupakan suatu bekas kerajaan kecil yang berdiri sendiri.
  4. Bekas Self bestuur Tanete dengan pusat pemerintahannya di Pancana, daerahnya sekarang menjadi 3 Kecamatan, masing-masing Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan Tanete Riaja dan Kecamatan Pujananting.

Kelahiran Kabupaten Barru

sunting

Seiring dengan perjalanan waktu, maka pada tanggal 20 Februari 1960 merupakan tonggak sejarah yang menandai awal kelahiran Kabupaten Daerah Tingkat II Barru dengan ibu kota Barru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 229 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi Selatan. Kabupaten Barru terbagi dalam 7 Kecamatan yang memiliki 40 Desa dan 14 Kelurahan, berada ± 102 Km di sebelah Utara Kota Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan.

Sebelum dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959, pada tahun 1961 daerah ini terdiri dari 4 wilayah Swapraja di dalam kewedanaan Barru, Kabupaten Parepare lama, masing-masing Swapraja Barru, Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja dan bekas Swapraja Mallusetasi. Ibu kota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas ibu kota Kewedanaan Barru.

Geografi

sunting

Secara geografis, letak Kabupaten Barru terletak pada titik koordinat 4°05'49'' – 4°47'35'' Lintang Selatan dan 199°35'00''–119°49'16'' Bujur Timur.[15] Wilayahnya berada di bagian barat daratan Pulau Sulawesi sekitar kurang lebih 102 Km sebelah utara Kota Makassar Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Barru mempunyai ketinggian antara 0-1.700 meter di atas permukaan laut dengan bentuk permukaan sebahagian besar daerah kemiringan berbukit hingga bergunung-gunung. Wilayah bertopografi perbukitan hingga pegunungan berada di sebahagian besar wilayah tengah hingga timur dan selatan yang sebagiannya juga merupakan kawasan karst. Sebahagian lainnya merupakan daerah datar, landai hingga pesisir. Kabupaten Barru merupakan daerah pesisir pantai yang cukup panjang. Garis pantai mencapai 87 Km sehingga merupakan kabupaten dengan pesisir pantai terpanjang di Sulawesi Selatan.

Hidrologi dan Iklim

sunting

Di Kabupaten Barru terdapat 21 sungai yang tersebar di 7 kecamatan. Sungai Jampue di Kecamatan Mallusetasi merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Barru dengan panjang sungai 45,55 Km kemudian sungai Sumpang Binangae di Kecamatan Barru dengan panjang 44,95 Km. Di Kabupaten Barru terdapat seluas 71,79 % wilayah ( 84.340 Ha) dengan tipe iklim C yakni mempunyai bulan basah berturut-turut 5-6 bulan (Oktober–Maret) dan bulan Kering berturut-turut kurang dari 2 bulan (April–September). Total hujan selama setahun di Kabupaten Barru sebanyak 113 hari dengan jumlah curah hujan sebesar 5.252 mm.Curah hujan di kabupaten Barru berdasarkan hari hujan terbanyak pada bulan Desember–Januari dengan jumlah curah hujan 1.335 mm dan 1.138 mm sedangkan hari hujan masing-masing 2 hari dengan jumlah curah hujan masing- masing 104 mm dan 17 mm.

Batas Wilayah

sunting

Kabupaten Barru berbatasan dengan beberapa daerah berikut:[16]

Utara Kota Parepare dan Kabupaten Sidenreng Rappang
Timur Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng
Selatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Barat Selat Makassar

Demografi

sunting

Bahasa

sunting

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Barru adalah bahasa Indonesia. Menurut Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Barru, yaitu bahasa Bugis.[17]

Pemerintahan

sunting

Daftar Bupati

sunting

Dewan Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Barru dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB   0   5
Gerindra   3   3
PDI-P   3   3
Golkar   5   5
NasDem (baru) 3   5
PKS   3   2
PPP   3   1
PAN   1   0
Hanura   1   0
Demokrat   3   1
Jumlah Anggota   25   25
Jumlah Partai   9   8


Kecamatan

sunting

Kabupaten Barru terdiri dari 7 Kecamatan, 15 Kelurahan dan 40 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.174,71 km² dan jumlah penduduk sebesar 173.683 jiwa dengan sebaran penduduk 148 jiwa/km².[18][19]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Barru, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah Desa Status Daftar
Desa/Kelurahan
73.11.07 Balusu 1 5 Desa
Kelurahan
73.11.03 Barru 5 5 Desa
Kelurahan
73.11.05 Mallusetasi 3 5 Desa
Kelurahan
73.11.06 Pujananting 1 6 Desa
Kelurahan
73.11.04 Soppeng Riaja 2 5 Desa
Kelurahan
73.11.01 Tanete Riaja 1 6 Desa
Kelurahan
73.11.02 Tanete Rilau 2 8 Desa
Kelurahan
TOTAL 15 40

Pariwisata

sunting
 
Peta Administrasi Kabupaten Barru

Adapun pariwisata dari Kabupaten Barru adalah:

Kecamatan Tanete Riaja

sunting
  1. Batu Mallopie
  2. Air Terjun Waesai
  3. Wae Nunge
  4. Lembah Harapan
  5. Celebes Canyon (Watu)
  6. Lappa laona

Kecamatan Tanete Rilau

sunting
  1. Sungai Bottoe
  2. Pulau Puteanging
  3. Tanjung Butung
  4. Makam wae Tenri Leleang
  5. Makam Petta Pallaselasee
  6. Masjid Tua Lalabata
  7. Makam We Pancai Tana
  8. Makam Lamaddusila
  9. Makam Karaeng Lipukasi
  10. Pantai LAGUNA
  11. Sungai Pancana
  12. Salo Libbo
  13. Dermaga Polejiwa
  14. Pantai Laguna

Kecamatan Barru

sunting
  1. Lajulo Indah
  2. Air Panas Kalompie
  3. Pantai Ujung Batu
  4. Taman Wisata Padongko
  5. Makam H.M. Fudail
  6. Monumen Garongkong
  7. Pantai Lembae
  8. Air Terjun Tanjung Asap Desa Palakka

Kecamatan Soppeng Riaja

sunting
  1. Pantai Awerange
  2. Monumen Paccekke
  3. Permandian manuba
  4. Wisata Embun Paccekke

Kecamatan Mallusetasi

sunting
  1. Bujung Mattimboe
  2. Pulau Dutungan
  3. Pulau Bakki
  4. Pulau Batu Kalasi
  5. Pantai Kupa
  6. Pantai Lapakaka
  7. Pantai Labuange
  8. Taman Laut Mallusetasi
  9. Komp. Makam Arung
  10. Komp. Makam Labongo

Kecamatan Balusu

sunting
  1. Permandian Waempubbu
  2. Gua Togenra
  3. Pulau Pannikiang
  4. Saoraja Lapinceng
  5. Air Terjun To Magellie

Kecamatan Pujananting

sunting
  1. Air terjun gattareng

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Tim redaksi barru.org (27 Juli 2017). "5 Hal Yang Seharusnya Membuatmu Bangga Menjadi Orang Barru". barru.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-13. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  2. ^ a b c Hariansah, Erik (27 Oktober 2019). "Pohon Aju Berru Kian Langka di Barru". attoriolong.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  3. ^ Hariansah, Erik (6 Oktober 2021). "Mewujudkan Barru Sebagai Bumi Colliq Pujie". attoriolong.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  4. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  5. ^ Tim redaksi sulsel.bpk.go.id (20 Februari 2023). "Selamat Hari Jadi Kabupaten Barru Ke – 63". sulsel.bpk.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  6. ^ a b c d BPS Kabupaten Barru (28 Februari 2023). "Kabupaten Barru Dalam Angka 2023". barrukab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  7. ^ Supendi, Deni (27 September 2022). "Objek Wisata Coppo Tille Barru Sulawesi Selatan". www.harapanrakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-02. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  8. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama di Kabupaten Barru 2020". www.barrukab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-31. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  9. ^ BPS RI. "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  10. ^ Ainun, Nur (4 Februari 2023). "Kode Provinsi Sulawesi Selatan Lengkap 24 Kabupaten/Kota". www.detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  11. ^ a b Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Barru". djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  12. ^ Tariq, Muhammad (15 Februari 2023). "Catatan Istimewa Ulang Tahun ke-63 Kabupaten Barru: Barru Tanah Leluhur". makassar.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  13. ^ Arjak, Sandz (6 Juni 2016). "Ajuk Pai, Sayur Khas Masyarakat Barru". budaya-indonesia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  14. ^ Hariansah, Erik (10 Juni 2019). "Kisah Meong Palo Karellae di Barru". attoriolong.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2023. 
  15. ^ Anantia, A., dan Rahmatika, A. (2023). Aliem, M., ed. Kabupaten Barru Dalam Angka 2023. Barru: BPS Kabupaten Barru. hlm. 5. ISSN 0215-6547. 
  16. ^ Pemerintah Daerah Kabupaten Barru (2021). RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2021–2026 (PDF). Barru: Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Barru. hlm. II–2. 
  17. ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-13. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  19. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar

sunting