Djaduk Ferianto

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 6 September 2021 07.49 oleh AABot (bicara | kontrib) (Sub)

R.M. Gregorius Djaduk Ferianto (19 Juli 1964 – 13 November 2019) adalah seorang aktor, sutradara, dan musikus berkebangsaan Indonesia.[1] Ia adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia, serta adik kandung dari Butet Kartaredjasa, aktor dan pemain teater asal Indonesia. Dalam bermusik, dia lebih berkonsentrasi pada penggalian musik-musik tradisi. Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik. Selain bermusik, dia juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.[2][3]

Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto (kanan).
LahirGregorius Djaduk Ferianto
(1964-07-19)19 Juli 1964
Yogyakarta
Meninggal13 November 2019(2019-11-13) (umur 55)
Yogyakarta
Sebab meninggalSerangan jantung
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
Tahun aktif1972–2019
Suami/istriBernadetta Petra
Anak
  • Gusti Arirang
  • Ratu Hening
  • Gallus Presiden Dewagana
  • Kandida Rani Nyaribunyi
  • Rajane Tetabuhan
Orang tua
KerabatButet Kertaradjasa (kakak)
Penghargaan
  • Pemusik Kreatif 1996
  • Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik 1995
  • Grand Prize 2000 (UNESCO)
[butuh rujukan]
Karier musik
Genre
Artis terkait
  • Kua Etnika
  • Sinten Remen
IMDB: nm0272665 Musicbrainz: 6defe56e-dc7f-4f2b-a03c-d5336208c5ea Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan pribadi

Djaduk lahir di Yogyakarta dari pasangan mastro tari Bagong Kussudiardja dan ibunya, Soetiana. Sejak tahun 1972, Djaduk sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara. Ia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya.

Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya. Ayahnya, Bagong Kussudiardjo mengganti namanya dengan Djaduk yang artinya unggul. Ia selalu ditemani radio yang sering menyiarkan pertunjukan wayang. Tidak lupa juga buku cerita wayang yang selalu ada di sampingnya. Kemudian ia bercita-cita menjadi dalang, bahkan pernah belajar mendalang. Lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang dekat dengan kesenian sangat mendukung kariernya di bidang musik, juga teater.

Kiprah seni

Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha. Pada tahun 1995, bersama dengan kakaknya, Butet Kertaradjasa dan Purwanto, mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.[4]

Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun 1996, setelah muncul di acara Dua Warna RCTI. Maka ketika Djaduk banyak menerima job tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau berdomisili Jakarta, meski frekuensi tampil di ibu kota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap berada di Yogyakarta.[5]

Festival dan Penghargaan

Festival Kota, Negara Tahun Judul film Penghargaan Hasil
Festival Film Indonesia Yogyakarta, Indonesia 2012 Soegija Penata Musik Terbaik (Piala Citra) Nominasi
Festival Film Indonesia Yogyakarta, Indonesia 2012 Soegija Film Terbaik (Piala Citra) Nominasi
Piala Maya Jakarta, Indonesia 2012 Soegija Penata Musik Terbaik Menang
Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 2009 Jagad X Code Penata Musik Terbaik (Piala Citra) Nominasi
Festival Film Indonesia Bandung, Indonesia 2008 3 Doa 3 Cinta Penata Musik Terbaik (Piala Citra) Nominasi
Festival Film Asia Pasifik Taipei, Taiwan 1998 Daun di Atas Bantal Tata Musik Terbaik Nominasi
Festival Film Indonesia Jakarta, Indonesia 2004 Petualangan Sherina Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Piala Citra) Nominasi
Sumber https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/989/djaduk-ferianto

Wafat

Djaduk meninggal dunia pada usia 55 tahun di Bantul, Yogyakarta.[6][7]

Filmografi

Diskografi

  • Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (bersama Kuaetnika,1997)
  • Ritus Swara (bersama Kuaetnika, 2000)
  • Parodi Iklan (bersama Orkes Sinten Remen, 2000)
  • Komedi Putar (bersama Orkes Sinten Remen, 2002)
  • Janji Palsu (bersama Orkes Sinten Remen, 2003)
  • Maling Budiman (bersama Orkes Sinten Remen, 2006)
  • Dia Sumber Gembiraku (Lagu Rohani, 2006)
  • Pata Java (bersama Kua Etnika dan Pata Master Jerman)
  • Nusaswara (bersama Kuaetnika, 2013)
  • Gending Djaduk (bersama Kuaetnika, 2014)
  • Sesaji Nagari (bersama Kuaetnika, 2019)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "IdFilmCenter". www.indonesianfilmcenter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-14. 
  2. ^ "Sosok Djaduk Ferianto di Mata Dewa Budjana Juki Kill the DJ hingga Syaharani". kompas. Diakses tanggal 14-11-2019. 
  3. ^ "Gregorius Djaduk Ferianto". 
  4. ^ http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/3082-djaduk-ferianto
  5. ^ http://www.kapanlagi.com/indonesia/d/djaduk_ferianto/
  6. ^ "Seniman Djaduk Ferianto Meninggal". Tempo. 2019-11-13. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  7. ^ "Seniman Musik Djaduk Ferianto Meninggal Dunia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-11-12. 

Pranala luar