Rano Karno

pemeran, penyanyi dan politisi Indonesia (lahir 1960)
Revisi sejak 18 September 2021 19.52 oleh Hddty (bicara | kontrib) (Merapikan/copyedit)

H. Rano Karno, S.I.P (lahir 8 Oktober 1960) adalah seorang aktor, penyanyi, politikus dan sutradara Indonesia keturunan Jawa dan Minangkabau, Sumatera Barat. Ia adalah putra dari aktor Indonesia, Soekarno M. Noer sekaligus adik dari aktor Indonesia, Tino Karno dan kakak dari pemeran Indonesia, Suti Karno. Saat ini, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjabat sejak 1 Oktober 2019.

Rano Karno
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
Daerah pemilihanBanten III
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang & Kota Tangerang Selatan
Gubernur Banten ke-3
Masa jabatan
13 Mei 2014 – 11 Januari 2017
(Pelaksana Tugas sampai 12 Agustus 2015)
Sebelum
Pengganti
Nata Irawan (Pj.)
Wahidin Halim
Wakil Gubernur Banten ke-3
Masa jabatan
11 Januari 2012 – 13 Mei 2014
GubernurRatu Atut Chosiyah
Wakil Bupati Tangerang ke-1
Masa jabatan
22 Maret 2008 – 19 Desember 2011
Sebelum
Pendahulu
Djoko Munandar
Pengganti
Hermansyah
Sebelum
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Fraksi Golongan Karya
Masa jabatan
1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999
Informasi pribadi
Lahir
Rano Karno

8 Oktober 1960 (umur 64)
Jakarta, Indonesia
Partai politik
Suami/istri
  • Nani Murwanti Soewanto (bercerai)
Hj. Dewi Indriati
(m. 1988)
AnakRaka Widyarma (anak angkat)
Deanti Rakasiwi (anak angkat)
KerabatRubby Karno (kakak)
Tino Karno (kakak)
Santy Karno (adik)
Suti Karno (adik)
Nurli Karno (adik)
Ismed Mohammad Noer (paman)
AlmamaterSekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara Jakarta
Pekerjaan
Orang tuaSoekarno Mohammad Noer (ayah)
Lily Istiarti (ibu)
Tanda tangan
IMDB: nm0439834 Instagram: si.rano Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Penghargaan
Festival Film Indonesia

Karier

Sebelum menjabat sebagai gubernur, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten sejak 13 Mei 2014 hingga 12 Agustus 2015 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan karena terkait kasus suap pilkada di MK. Ia terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai aktor melalui sejumlah film seperti Rio Anakku, Gita Cinta dari SMA, dan Taksi, serta sebagai Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1990-an. Selain aktor, Rano Karno juga dikenal sebagai penyanyi dan sutradara.

Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada 22 Maret 2008, ia resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia mengundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017.[1]

Biografi

Karier di dunia hiburan

Templat:Infobox artis indonesia Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.

Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Kasdullah atau Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan dari musim pertama sampai musim keenam, PT. Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat.

Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, "Yang Sangat Kusayang" terhitung cukup laku di pasaran.[2]

Karier politik

Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.[3] Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.[4]

Wakil Bupati Tangerang

Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008[5] Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.

Wakil Gubernur Banten

Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki.[6]

Pelaksana Tugas Gubernur Banten

Sejak 13 Mei 2014, Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di MK.

Kehidupan pribadi dan sosial

Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.

Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.[7]

Filmografi

Film

Sebagai aktor
Sebagai kru

Sinetron

Film televisi

Nominasi dan penghargaan

Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
Festival Film Indonesia 1984 Pemeran Utama Pria Terbaik
Yang
Nominasi
1985
Ranjau-Ranjau Cinta
Nominasi
1987
Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat
Nominasi
1989
Arini, Biarkan Kereta Api itu Lewat
Nominasi
1990
Taksi
Menang
1992
Kuberikan Segalanya
Nominasi
2018 Penulis Skenario Adaptasi Terbaik
Si Doel The Movie
Nominasi
2019
Si Doel The Movie 2
Nominasi

Prestasi dan penghargaan

Pranala luar

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Ratu Atut Chosiyah
Gubernur Banten
2015–2017
(Pelaksana Tugas: 2014–2015)
Diteruskan oleh:
Wahidin Halim
Didahului oleh:
Mohammad Masduki
Wakil Gubernur Banten
2012–2014
Jabatan lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Andika Hazrumy
Didahului oleh:
'Norodom Soekarno
Wakil Bupati Tangerang
2008–2011
Jabatan lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Hermansyah
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Rachmat Hidayat
Film : Pacar Ketinggalan Kereta
(1989)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Taksi
(1990)
Diteruskan oleh:
Tio Pakusadewo
Film : Lagu untuk Seruni
(1991)