Primissima

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 24 September 2021 14.23 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Pembuatan laman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

PT Primissima adalah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang produksi kain berbahan baku kapas. Pabrik dan kantor pusat perusahaan ini terletak di Caturharjo, Sleman.

PT Primissima
Badan usaha milik negara
IndustriTekstil
Didirikan22 Juni 1971; 52 tahun lalu (1971-06-22)
Kantor
pusat
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Usmansyah[1]
(Direktur Utama)
Produk
Merek
  • Voilissima
  • Kereta Kencana
  • Gamelan Serimpi
  • Berkolissima
Rp1,03 milyar (2018)[2]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
594 (2020)[2]
Situs webprimissima.co.id

Sejarah

PT Primissima didirikan sebagai perusahaan patungan antara Pemerintah Indonesia dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di mana Pemerintah Indonesia memegang 52,79% saham perusahaan ini, sementara GKBI memegang sisanya. Pemerintah Indonesia menyerahkan modal berupa mesin-mesin produksi yang dihibahkan oleh pengusaha tekstil asal Belanda melalui Pemerintah Belanda. Sementara GKBI menyerahkan modal berupa tanah, bangunan, biaya pemasangan, dan modal kerja. Mesin-mesin produksi yang dihibahkan meliputi 18 set mesin pemintal bermerek Rieter dengan 9.072 mata pintal dan 180 set mesin tenun teropong bermerek Picanol. Untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk, perusahaan ini lalu mendirikan Pabrik II dan Pabrik III pada tahun 1975 dan 1981. Unit pemintalan perusahaan ini menghasilkan benang kapas, yang kemudian diproses lebih lanjut di unit penenunan untuk dijadikan kain grey. Untuk memenuhi permintaan dari industri batik, sebagian kain grey kemudian diproses lebih lanjut untuk dijadikan kain mori.[3] Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini mulai kekurangan modal dan salah kelola, sehingga proses produksinya terganggu. Pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia bermaksud melepas saham perusahaan ini ke GKBI. Namun hingga saat ini belum dapat terlaksana, karena harga beli yang ditawarkan oleh GKBI terlalu rendah. Pada bulan April 2020, akibat pandemi COVID-19, perusahaan ini berhenti memproduksi benang, dan hanya memproduksi kain jika ada pesanan.[2]

Referensi

  1. ^ "Direksi". Primissima. Diakses tanggal 24 September 2021. 
  2. ^ a b c "PT PRIMISSIMA: BUMN Sandang yang Melegenda Hingga Manca Itu Mungkin Bakal Tinggal Nama". Harian Jogja. Diakses tanggal 24 September 2021. 
  3. ^ "Primissima". GKBI Investment. Diakses tanggal 24 September 2021.