Suffri Jusuf

diplomat Indonesia

Suffri Jusuf (12 September 1924 – 4 Februari 1994) adalah seorang diplomat Indonesia. Ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Laos dari November 1976 hingga 1980 dan Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dari Juli 1983 hingga Desember 1986. Pada kancah organisasi multilateral, ia pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Negara Anggota Colombo Plan untuk periode Juni 1985 hingga Juni 1986.[1]

Suffri Jusuf

Kehidupan awal

Suffri lahir di Bukittinggi pada 12 September 1924. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.[2]

Karier

Selepas lulus dari FHUI, Suffri bekerja sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri. Ia tercatat pernah ditugaskan pada perwakilan Indonesia di Peking, Pyongyang, Hong Kong, Tokyo, dan Bangkok, dan New York City. Di Peking, ia sempat bertugas sebagai kuasa usaha (charge d'affaires) ad interim pada bulan Agustus 1963.[3] Di New York City, ia juga pernah bertugas sebagai anggota delegasi Indonesia ke Konferensi Pengurangan atau Penghapusan Orang Tanpa Kewarganegaraan di Masa Depan (United Nations Conference on the Elimination or Reduction of Future Statelessness) di New York City pada bulan Agustus 1961.[4] Ia kemudian bertugas sebagai wakil kepala perwakilan (deputy chief of mission) Indonesia di Manila dan Phnom Penh.[2]

Suffri kemudian menjabat sebagai Direktur Urusan Perjanjian Internasional pada Kementerian Luar Negeri di Jakarta.[5] Dalam kapasitas ini, ia memimpin delegasi Indonesia ke sesi ke-16 Asian-African Legal Consultative Committee (AALCO) di Tehran pada bulan Januari-Februari 1975.[6]

Pada bulan November 1976, Suffri ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Laos oleh Presiden Soeharto.[2] Ia dilantik pada 22 Januari 1977.[7][8][9]

Kehidupan pribadi

Suffri menikah dengan Garmini Soeriadanoeningrat[10] dan dikaruniai enam orang anak.[2] Salah satu putranya, Gary Rachman Makmun Jusuf,[11] mengikuti jejaknya sebagai diplomat dan pernah bertugas sebagai Konsul Jenderal Indonesia di Sydney serta Duta Besar Indonesia untuk Fiji.[12]

Karya

Referensi

  1. ^ https://majalah.tempo.co/read/peristiwa/73923/pelantikan-dubes-baru
  2. ^ a b c d https://wikileaks.org/plusd/cables/1976JAKART14321_b.html
  3. ^ https://books.google.co.id/books?id=M7nwugkACjwC&pg=RA4-PA22&lpg=RA4-PA22&dq=suffri+jusuf&source=bl&ots=lMUKhm6A8W&sig=ACfU3U0TbX0B-yph6DCwCheWnySkSIJeDA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjz06PT_aDzAhXTfX0KHfuvBoA4PBDoAXoECAMQAw#v=onepage&q=suffri%20jusuf&f=false
  4. ^ http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:6fB_H2aee9cJ:legal.un.org/diplomaticconferences/1959_statelessness/docs/english/vol_1/a_conf9_13_rev1.pdf+&cd=56&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
  5. ^ https://books.google.co.id/books?id=60rWrXVn0IsC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=suffri+jusuf&source=bl&ots=GBHK6fNt_m&sig=ACfU3U1IC7-Jc3OEjCUU8wWN-_1jaxeZKw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiyoIPd_aDzAhVOWX0KHfmnChc4RhDoAXoECAIQAw#v=onepage&q=suffri%20jusuf&f=false
  6. ^ http://www.aalco.int/16thsession/Part%202.pdf; cache: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:vjee9mTnexIJ:www.aalco.int/16thsession/Part%25202.pdf+&cd=41&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d
  7. ^ https://majalah.tempo.co/read/peristiwa/73923/pelantikan-dubes-baru
  8. ^ http://soeharto.co/1977-01-22-lantik-6-dubes-presiden-soeharto-perdamaian-dan-pembangunan-kunci-keselamatan-semua-orang/
  9. ^ https://books.google.co.id/books?id=GDBR3-mx33wC&pg=RA6-PA25&lpg=RA6-PA25&dq=suffri+jusuf&source=bl&ots=AADgwe4bu6&sig=ACfU3U0CpTGnNYmDIkGJ4yx0VOiHEDUuJQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjz06PT_aDzAhXTfX0KHfuvBoA4PBDoAXoECA0QAw#v=onepage&q=suffri%20jusuf&f=false
  10. ^ https://docplayer.info/46950122-Kupersembahkan-untuk-aldi-nadia-annur-dan-inaya.html
  11. ^ https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/0ffb7afb22e24cd3c74ce24a0dc0006c.html
  12. ^ https://www.beritasatu.com/nasional/157255/presiden-lantik-22-duta-besar-baru

Pranala luar