Serdawa (bentuk tidak baku: sendawa)[Note 1] adalah peristiwa keluarnya gas dari dalam perut.[1] Serdawa juga bisa terjadi pada bayi. Bayi berserdawa karena pada saat dia menyusu, udara juga ikut tertelan, terutama jika menggunakan botol susu[2]

Serdawa
Informasi umum
SpesialisasiGastroenterologi

Serdawa merupakan salah satu respon yang diberikan oleh tubuh kita saat di dalam tubuh terjadi sesuatu.[1] "[Serdawa] terjadi akibat gas yang terperangkap di antara saluran pencernaan atas dan bawah, gas yang berlebihan ini kemudian harus dikeluarkan supaya perut kembali nyaman," kata dokter pemerhati gaya hidup, Grace Judio-Kahl.[1] Serdawa yang terjadi terlalu sering dapat dijadikan sebagai suatu indikator kondisi tubuh seseorang.[1] Menurut Grace, serdawa juga dapat terjadi akibat adanya gangguan pada pencernaan.[1] Serdawa terjadi karena ada kelebihan gas di dalam perut atau tenggorokan sehingga secara otomatis tubuh akan mengeluarkannya.[3] Udara yang masuk bersama makanan, dan juga saat menggunakan sedotan akan masuk ke dalam tubuh hal inilah yang dapat memicu terjadinya serdawa.[3] Serdawa tidak hanya berkaitan dengan tubuh saja, tetapi juga berkaitan dengan budaya, misalnya di India yang menganggap serdawa sebagai sebuah apresiasi atas makanan yang enak dan pedas, sehingga beserdawa keras.[4] Lain halnya dengan di Jepang, orang Jepang menganggap tidak sopan beserdawa di meja makan.[4]

Penyebab

Terdapat beberapa penyebab dari terjadinya serdawa, yaitu :

  • Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, antara lain brokoli, kacang-kacangan, pisang, biji-bijian utuh, kismis, dan minuman berkarbonasi atau soda.
  • Mengonsumsi obat tertentu, antara lain aspirin, ibuprofen, obat pencahar seperti sorbitol dan laktulosa, dan acarbose untuk menangani diabetes tipe 2.
  • Merasa cemas. Beberapa orang banyak menelan udara saat mereka sedang cemas.[2]

Penyakit Yang Bisa Membuat Berserdawa

Beberapa penyakit juga dapat membuat penderitanya lebih banyak berserdawa akibat perut yang tidak nyaman, antara lain:

  • Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini diakibatkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan.
  • Gastritis atau peradangan pada dinding lambung.
  • Dispepsia, yaitu kondisi di mana orang merasa sering berserdawa diikuti keluhan lain berupa mual, nyeri ulu hati, dan kembung.
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung.
  • Tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung, kerongkongan, dan usus halus bagian atas.
  • Gastroparesis, yaitu gangguan di mana terjadi kelemahan pada otot dinding lambung karena kerusakan saraf yang mengatur fungsi lambung, sehingga fungsi pencernaan menjadi lebih lambat.
  • Intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan lambung mencerna laktosa dalam susu.
  • Gangguan penyerapan sorbitol atau karbohidrat fruktosa.
  • Gangguan pada pankreas (pancreatic insufficiency), yaitu ketidakmampuan pankreas untuk menjalankan perannya melepaskan enzim untuk proses pencernaan.
  • Penyakit celiac, di mana terjadi intoleransi gluten yang banyak terdapat dalam makanan bertepung, seperti roti.
  • Sindrom dumping, yaitu gejala yang muncul ketika pengosongan lambung terjadi secara cepat, sebelum isinya tercerna dengan baik.[2]

Pencegahan

Untuk mencegah serdawa dan membantu meredakan serdawa, beberapa solusi pada umumnya:

  • Hindari makan dan minum dengan terburu-buru.
  • Merokok menyebabkan menghirup udara. Minimalkan atau hindari merokok.
  • Batasi konsumsi permen dan permen karet.
  • Hindari konsumsi bir dan minuman berkarbonasi yang mengandung gas karbon dioksida.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti brokoli, kol, kacang-kacangan, dan produk olahan susu.
  • Jika menggunakan gigi palsu, coba periksakan agar pemasangannya tepat, untuk meminimalkan udara yang tertelan pada saat mengunyah atau berbicara.
  • Jika mengalami nyeri ulu hati ringan, cobalah untuk mengonsumsi obat maag yang dijual bebas, misalnya antasida, atau berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala yang cukup berat.
  • Konsumsi suplemen atau minuman probiotik untuk membantu pencernaan.

Melakukan olahraga ringan berapa saat setelah makan juga dapat membantu kelancaran proses pencernaan, sehingga mengurangi serdawa.

Catatan

  1. ^ Kata serdawa dan sendawa memiliki definisi yang terpisah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi terbaru, tetapi Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia menggunakan sendawa dan tidak mengakui serdawa. Meskipun sendawa lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia, istilah baku untuk gas yang keluar dari dalam perut dalam bahasa ini adalah serdawa.

Rujukan

  1. ^ a b c d e "Terlalu Banyak Sendawa Tidak Baik untuk Tubuh". National Geographic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-19. Diakses tanggal 29 Mei 2014. 
  2. ^ a b c "Sering Sendawa Bisa Berarti Tidak Sehat". Alodokter. 2018-06-29. Diakses tanggal 2020-03-06. 
  3. ^ a b "Sendawa Bisa Jadi Pertanda Kanker?". Kompas. Diakses tanggal 29 Mei 2014. 
  4. ^ a b "To burp or not to burp". Know Your City. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-19. Diakses tanggal 29 Mei 2014.