Katedral Kordoba

gereja di Spanyol

Masjid–Katedral Kordoba[1][2] (bahasa Spanyol: Mezquita-Catedral de Córdoba), dikenal secara resmi dengan nama gerejawinya, Katedral Bunda Maria Diangkat ke Surga (bahasa Spanyol: Catedral de Nuestra Señora de la Asunción,[3] bahasa Inggris: Cathedral of Our Lady of the Assumption), adalah katedral dari Keuskupan Katolik Roma Córdoba yang didedikasi untuk Maria Diangkat ke Surga dan terletak di Kordoba, Andalusia, Spanyol.[4] Karena statusnya sebagai bekas masjid agama Islam, bangunan ini juga dikenal sebagai Mezquita[5][6] dan sebagai Masjid Raya Kordoba (bahasa Spanyol: Mezquita de Córdoba).[7][2][8]

Masjid–Katedral Kordoba
Katedral Bunda Maria Diangkat ke Surga
Mezquita-Catedral de Córdoba  (Spanyol)
Tampak burung dari Masjid–Katedral Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba di Spanyol
Masjid–Katedral Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba
Lokasi Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba di Eropa
Masjid–Katedral Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba
Masjid–Katedral Kordoba (Eropa)
PetaKoordinat: 37°52′43.93″N 4°46′45.62″W / 37.8788694°N 4.7793389°W / 37.8788694; -4.7793389
37°52′45.1″N 04°46′47″W / 37.879194°N 4.77972°W / 37.879194; -4.77972
LokasiKordoba, Andalusia
NegaraSpanyol
DenominasiKatolik
Denominasi sebelumnyaIslam
Situs webmezquita-catedraldecordoba.es/en/
Sejarah
DedikasiPerawan Suci Maria Diangkat ke Surga
Arsitektur
StatusKatedral
Status fungsionalAktif
Tipe arsitekturGereja, Masjid
GayaMoor, Renaisans
Peletakan batu pertama785 (sebagai masjid)
SelesaiAbad ke-16 (tambahan besar terakhir sebagai katedral)
Administrasi
KeuskupanKeuskupan Córdoba
Nama resmiPusat Sejarah Kordoba
KriteriaBudaya: i, ii, iii, iv
Nomor identifikasi313
Pengukuhan1984 (Sesi ke-8)

Menurut catatan tradisional, sebuah gereja Visigothik, Basilika Kristen Katolik Santo Vincent dari Saragossa, awalnya berdiri di situs Masjid-Katedral saat ini, meskipun historisitas narasi ini telah dipertanyakan oleh para sarjana.[9][10][11] Masjid Raya ini dibangun atas perintah dari Abd ar-Rahman I pada 785 CE, ketika Kordoba merupakan ibu kota dari Wilayah yang dikuasai Muslim, Al-Andalus.[12][13][14][15] Masjid ini diperluas beberapa kali setelah itu di bawah penerus Abd al-Rahman I hingga akhir abad ke-10. Di antara tambahan yang paling menonjol, Abd al-Rahman III menambahkan minaret (selesai pada 958) dan anaknya, Al-Hakam II, menambahkan mihrab dan maksurah baru (selesai pada 971).[16][13] Masjid ini dikonversi menjadi katedral pada tahun 1236 setelah Kordoba direbut oleh pasukan Kristen Kastila pada periode Reconquista. Struktur tersebut hanya mengalami sedikit modifikasi hingga sebuah proyek besar bangunan dibangun pada abad ke-16, menyisipkan bagian panti umat dan transept katedral Renaisans baru ke tengah bangunan. Bekas minaret, yang telah diubah menjadi menara lonceng, juga direnovasi secara signifikan pada sekitar waktu ini. Dimulai pada abad ke-19, restorasi modern dilaksanakan dan mengarah pada pemulihan dan studi beberapa elemen bangunan pada era Islam.[17][18] Saat ini, bangunan tersebut terus berfungsi sebagai katedral kota dan Misa dirayakan di dalamnya setiap hari.[19]

Struktur masjid ini dianggap sebagai monumen penting dalam sejarah arsitektur Islam dan dianggap oleh banyak ahli sebagai sangat berpengaruh pada arsitektur "Moor" di wilayah Mediterania barat dari dunia Islam.[12][20][21][22][23]:281–284 Bangunan ini juga merupakan salah satu monumen bersejarah dan tempat wisata utama Spanyol,[24] serta Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1984.[25]

Sejarah Masjid Cordoba

 
Mihrab
 
Mezquita

Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia.

Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk salat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.

Situs Masjid Cordoba aslinya merupakan lokasi gereja Katolik yang dibangun oleh bangsa Visigoth. Setelah Andalusia dikuasai Muslim, lokasi tersebut kemudian dibagi menjadi dua porsi: satu untuk Muslim, satu untuk Kristen. Pembagian ini bertahan hingga ketika Khalifah Abdurrahman I dari Dinasti Umayyah membeli porsi Kristen, merubuhkan seluruh bangunan, dan menggantinya dengan Masjid Cordoba di wilayah bekasnya pada tahun 787. Pembangunannya terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya.

Pada saat pemerintahan Umayyah, Cordoba menjadi ibu kota Spanyol di bawah pemerintahan khalifah Islam dan terkenal di Eropa. Cordoba pada saat itu juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, di mana volume kunjungan ke perpustakaannya mencapai 400.000 kunjungan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Web Oficial del Conjunto Monumental Mezquita-Catedral de Córdoba" (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 15 Agustus 2016. 
  2. ^ a b "Mosque-Cathedral of Córdoba" (dalam bahasa Inggris). Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 15 Agustus 2016. 
  3. ^ 100 Countries, 5,000 Ideas (dalam bahasa Inggris). National Geographic Society. 2011. hlm. 299. ISBN 9781426207587. The eight-century Great Mosque with double arches in Córdoba was transformed into the Cathedral of our Lady of Assumption. 
  4. ^ Daniel, Ben (2013). The Search for Truth about Islam (dalam bahasa Inggris). Westminster John Knox Press. hlm. 93. ISBN 9780664237059. The church is Catholic and has been for centuries, but when Catholic Spaniards expelled the local Arabic and Muslim population (the people they called the Moors) in 1236, they didn't do what the Catholic Church tended to do everywhere else when it moved in and displaced locally held religious beliefs: they didn't destroy the local religious shrine and build a cathedral of the foundations of the sacred space that had been knocked down. Instead, they built a church inside and up through the roof of the mosque, and then dedicated the entire space to Our Lady of the Assumption and made it the cathedral for the Diocese of Córdoba. 
  5. ^ Andrew Petersen (11 Maret 2002). Dictionary of Islamic Architecture (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 55. ISBN 978-1-134-61365-6. 
  6. ^ Lawrence S. Cunningham; John J. Reich; Lois Fichner-Rathus (14 September 2016). Culture and Values: A Survey of the Humanities, Volume I (dalam bahasa Inggris). Cengage Learning. hlm. 262. ISBN 978-1-337-51494-1. 
  7. ^ "Historic Centre of Cordoba" (dalam bahasa Inggris). UNESCO. Diakses tanggal 17 Agustus 2016. The Great Mosque of Cordoba was inscribed on the World Heritage List in 1984 
  8. ^ Lapunzina, Alejandro (2005). Architecture of Spain (dalam bahasa Inggris). Greenwood Publishing Group. hlm. 81. ISBN 9780313319631. 
  9. ^ www.mezquitadecordoba.org, Alhambra Valparaiso Ocio y Cultura S.L. -. "History of the Mosque Cathedral of Cordoba". mezquitadecordoba.org (dalam bahasa Inggris). 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama grove
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama khoury
  12. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :02
  13. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :4
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :24
  16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :1
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :7
  18. ^ Ecker, Heather (2003). "The Great Mosque of Córdoba in the Twelfth and Thirteenth Centuries". Muqarnas (dalam bahasa Inggris). 20: 113–141. doi:10.1163/22118993-90000041. JSTOR 1523329 – via JSTOR. Finally, adding to present difficulties in perceiving the sequence of post-conquest restorations, additions, and demolitions is the fact that the cathedral has to a certain extent been “re-islamicized”: twentieth-century restorers have removed medieval sarcophagi and other structures from around the mihrab area and along the qibla wall, erected a sort of maqsura structure around the same area, and replaced the ceiling with one based on that of the Great Mosque of Qayrawan. 
  19. ^ Armstrong, Ian (2013). Spain and Portugal (dalam bahasa Inggris). Avalon Travel Publishing. ISBN 9781612370316. On this site originally stood the Visigoths' Christian Church of San Vicente, but when the Moors came to town in 758 CE they knocked it down and constructed a mosque in its place. When Córdoba fell once again to the Christians, King Ferdinand II and his successors set about Christianizing the structure, most dramatically adding the bright pearly white Renaissance nave where mass is held every morning. 
  20. ^ Ewert, Christian (1995). "La mezquita de Córdoba: santuario modelo del Occidente islámico". Dalam Guzmán, López. La arquitectura islámica del Islam Occidental (dalam bahasa Spanyol). Madrid: Lunwerg Editores. hlm. 55–68. 
  21. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :28
  22. ^ Dodds, Jerrilynn D., ed. (1992). Al-Andalus: The Art of Islamic Spain (dalam bahasa Inggris). New York: The Metropolitan Museum of Art. ISBN 0870996371. 
  23. ^ Bennison, Amira K. (2016). The Almoravid and Almohad Empires (dalam bahasa Inggris). Edinburgh University Press. ISBN 9780748646821. 
  24. ^ "Top things to do in Spain". Lonely Planet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Desember 2020. 
  25. ^ Centre, UNESCO World Heritage. "Historic Centre of Cordoba". UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Desember 2020. 

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Templat:Kordoba, Spanyol