Babat, Lamongan

kecamatan di Lamongan, Jawa Timur

Babat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 27 Kilometer dari ibu kota kabupaten Bojonegoro ke arah barat. Kota ini berada pada persimpangan jalur Surabaya - Bojonegoro dan Jombang - Tuban, Serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro.

Babat
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenLamongan
Populasi
 • Total90,434 jiwa (2.021) jiwa
Kode Kemendagri35.24.05 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3524100 Edit nilai pada Wikidata
Luas63,39 km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan21 desa, 2 kelurahan, 47 dusun
Peta
PetaKoordinat: 7°6′22″S 112°12′46″E / 7.10611°S 112.21278°E / -7.10611; 112.21278


Babat terkenal dengan julukan "Kota Wingko", karena di kota ini banyak terdapat industri makanan khas Wingko Babat.

Pada masa Hindia-Belanda Babat pernah menjadi pusat ibu kota Kabupaten Lamongan, Jejak bangunan peninggalan belanda juga masih bisa terlihat sampai saat ini, meskipun beberapa diantaranya mengalami sedikit kerusakan.

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Sekaran dan Kabupaten Tuban
Timur Kecamatan Pucuk
Selatan Kecamatan Sugio, Kecamatan Kedungpring dan Kecamatan Modo
Barat Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro

Desa/ kelurahan

Transportasi

Pusat kecamatan Babat terletak di persimpangan jalur antara Surabaya - Bojonegoro - Cepu - Jombang dan Tuban sehingga menjadi kota kecamatan terbesar kedua di Kabupaten Lamongan. Lokasinya yang sangat strategis tersebut sangat potensial untuk pengembangan Kecamatan Babat untuk diperbesar lagi perannya selaku Kawasan Perdagangan di Kabupaten Lamongan. Di Babat terdapat 2 stasiun kereta api, yakni Babat dan Gembong.

Di Kecamatan Babat terdapat beberapa sarana perhubungan yang menuju berbagai kota di Jawa, Sumatra,dan Bali. Adapun sarana perhubungan dimaksud sebagai berikut:

  • Sarana perhubungan darat:
    • Bus antar provinsi
    • Bus antar kota dalam provinsi
    • Kereta Api ekspres Jakarta dan Surabaya
    • KRD (Bojonegoro-Surabaya)
    • Minibus antar Kota dalam Provinsi
    • Colt MPU
    • Dokar / Kereta kuda
    • Becak
  • Sarana perhubungan air yang melintasi Bengawan Solo biasanya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan atau belanja barang bagi para pedagang di sekitar Bengawan Solo ke pasar Babat.
  • Sarana komunikasi di Kecamatan Babat melalui media telepon (Telkom), elektronik (Radio Mahkota FM dan Radio Suara Ronggohadi FM), Kantor Pos dan Giro.

Pemerintahan

Di Kecamatan Babat ini terdapat Dinas Instansi baik instansi teknis maupun instansi yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dengan jumlah 26 Dinas Instansi; 70% sudah memiliki perkantoran sendiri tetapi belum terlalu layak sedangkan sisanya yakni 30% masih bergabung dengan instansi lain. Dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan, Kecamatan Babat dilaksanakan oleh Sekretaris Kecamatan <Sekcam> dan Kasi-kasi, antara lain;

  • Joko Raharto, SSTP, MAP <Sekcam>
  • Supriyono, SH <Kasi Pemerintahan>
  • Nur Wakit <Kasi Ekbang>
  • Wrestiana, SE <Kasi PMD>
  • Kasmin, SH <Kasi Trantib>

Perekonomian

Babat merupakan daerah atau kawasan grosir bagi 4 kota/kabupaten untuk memperoleh komoditas perdagangan terutama hasil-hasil pertanian. Di Kecamatan Babat terdapat empat Pasar Desa dan satu Pasar Kabupaten yang merupakan pusat pengembangan perekonomian masyarakat baik di desa maupun di pusat Kota Babat.

Adapun data pasar adalah sebagai berikut:

  • Pasar Besar Babat dengan jumlah kios 949 dengan jumlah pedagang 1.387 orang
  • Pasar Desa Plaosan dengan jumlah los 3 buah, Kios 13 buah dengan jumlah pedagang 56 orang yang buka setiap hari
  • Pasar Desa Gembong dengan jumlah los 5 buah, jumlah kios 140 dengan jumlah pedagang 232 orang yang buka pasaran Pon dan Kliwon
  • Pasar Desa Moropelang dengan jumlah kios 96 dengan jumlah pedagang 192 orang yang buka setiap hari *Pasar Desa Keyongan dengan jumlah los 4 buah, jumlah kios 9 dengan jumlah pedagang 31 orang yang buka setiap hari
  • Pasar Daerah, buka setiap hari
  • Pasar Agrobis
  • Pasar ayam di Kelurahan Babat
  • Pasar Burung di kelurahan Babat
  • Pasar Ikan di kelurahan Babat

Di kota Babat di samping terdapat pasar kabupaten juga tumbuh swalayan-swalayan yang lokasinya di sekitar Pasar Babat. Adapun swalayan tersebut adalah:

  • Alfa lokasinya di Kelurahan Banaran;
  • Indomaret 1 lokasinya di Kelurahan Banaran;
  • Indomaret 2 lokasinya di Kelurahan Banaran;
  • Indomaret 3 lokasinya di Kelurahan Banaran;
  • A w a m swalayan lokasinya di Kelurahan Babat;
  • S i s w a swalayan lokasinya di Kelurahan Babat
  • Kinar swalayan lokasinya di Kelurahan Babat - Jl. Gotong Royong (Sebelahan dengan Babat.Net)

Adapun untuk pelayanan perbankan, antara lain'

  • MANDIRI
  • BNI Syari'ah
  • BNI 46
  • BCA
  • BRI 1
  • BRI 2
  • BRI 3
  • LIPPO
  • Panin Bank
  • Bank Syariah Amanah Sejahtera
  • Bank Jatim
  • Bank Daerah Lamongan
  • KJKS BMT BUS
  • dan lembaga-lembaga perbankan lainnya

Pendidikan

  • SDN - 36 sekolah
  • MI - 30 sekolah
  • SLTP - 09 sekolah
  • SLTA - 08 sekolah

Pondok pesantren

  • Ponpes Al-Mubtadi'in di Kelurahan Banaran yang diasuh oleh KH. Abd Wahid MS, MSi
  • Ponpes As-Syafiiyah di Kelurahan Babat yang diasuh oleh KH. Yusuf Rosyadi[1]
  • Ponpes Ihyaul Ulum di Kelurahan Babat yang diasuh oleh K.Amin Muhyidin
  • Ponpes Hidayatus Sibyan di Sawo, Kelurahan Babat yang diasuh oleh KH. Munir
  • Ponpes Tarbiyatul Muttaalimin di Desa Kuripan yang diasuh oleh KH.
  • Ponpes Muhammadiyah di Kelurahan Babat yang diasuh oleh KH. Muhlis Sulaiman
  • Ponpes Roudlotul Mutaalimin di Dusun Tegalrejo, Datinawong yang diasuh oleh KH. Sa'dullah BY
  • Ponpes Nurus Siroj di Desa Tritunggal yang diasuh oleh KH. Makmun Affandi
  • Ponpes Al-Barokah Ngetrep Gilang, Babat yang diasuh oleh KH. Yamin mu,allim
  • Ponpes Roudlotul Muttaalimin di Desa Moropelang yang diasuh oleh K. Syeirozy ponpes manba'ul qur'an di desa kebalan pelang yang diasuh oleh KH,Mustholih

Pariwisata

Di Kecamatan Babat terdapat potensi wisata yang untuk sementara ini belum dikelola secara teknis yaitu Gua Kelelawar dan Sendang Pucakwangi.

Referensi

  1. ^ KH.YUSUF ROSYADI

Pranala luar