Bahasa Ogan

bagian dari rumpun bahasa Austronesia
Revisi sejak 19 Oktober 2021 09.09 oleh Ogantulin (bicara | kontrib) (Penyelewengan identitas Suku Ogan dengan penambatan "Melayu" yang diklaim secara sepihak, karena tidak adanya pernyataan resmi dari dewan Adat Ogan Ulu, selain itu, entitas Ogan sudah diakui Pemerintah Republik Indonesia sebagai etnis tersendiri dengan kuatnya bukti sejarah, silsilah dan pengakuan etnis.)

Bahasa Ogan[2] adalah bagian dari rumpun bahasa Melayik yang dituturkan sebagian besar masyarakat yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (Baturaja, Pengandonan, Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lubuk Batang, Peninjauan, Sinar Peninjauan, Lubuk Raja, Kedaton Peninjauan Raya), Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muarakuang dan Lubuk Keliat), Ogan Komering Ilir (Desa Muara Baru, Banding Anyar dan Anyar), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Mendah dan Tugu Harum). Selain itu penutur Bahasa Ogan juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di Lampung meliputi Kabupaten Way Kanan (Way Tuba, Banjit dan Kasui), Lampung Utara (Kotabumi, Bukit Kemuning dan Ogan Lima), Pesawaran (Tegineneng), Lampung Barat (Sukau), Lampung Selatan, Kota Metro dan Lampung Timur .

Bahasa Melayu Ogan
ꤷꥁꤼ ꤸꥍꤾꤿꥈ ꥆꥋꤱꥐ
بهاس ملايو اوڬن
Base Ugan
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatra Selatan dan (Indonesia)
Penutur
500.000
Kode bahasa
ISO 639-3ogn
Glottologogan1237[1]
IETF
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Ogan yang dituturkan oleh masyarakat dari Suku Ogan yang sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir atau tepian hulu Sungai Ogan. Sungai Ogan berasal dari beberapa aliran kecil mata air dari Bukit Nanti bersatu menjadi satu aliran besar Sungai Ogan, yang pada akhirnya bermuara di sungai Musi Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Bahasa Ogan yang dituturkan oleh masyarakat di tepian sungai Ogan dikenal sebagai Suku Ogan (Uhang Ugan). Batasan Suku Ogan dikenal adanya istilah, Ulu Ogan (daerah Kelumpang), Ogan Ulu (daerah Kecamatan Pengandonan), Ogan Baturaja (Kota Baturaja), dan Ogan Ulak (daerah Lubuk Batang dan Muara Kuang).

Bagi orang yang telah mengenal Bahasa Ogan, mereka akan mengatakan bahwa Bahasa Melayu Ogan mirip bahasa orang Malaysia walau tidak sama persis karena bahasa Ogan merupakan bahasa dari suku Ogan. Contoh logatnya "Nak kemane?", yang artinya "Anda hendak ke mana?".

Semakin ke hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ogan, maka logat bahasa Melayu Ogan Akan terdengar keras, makin ke hilir makin halus dan agak terdengar berlagu. Hal ini senada dengan filosofi "daerah hulu sungai Ogan, tepian sungai Ogan agak kecil arus airnya deras berbatu dan berbukit, sedangkan daerah hilir tepian sungai Ogan lebar dan arus air tenang tidak berbatu.

Daerah Persebaran

Bahasa Ogan memiliki daerah persebaran yang sangat luas, Bahasa Ogan sendiri merupakan bahasa utama yang dituturkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, satu-satunya wilayah bermayoritas Suku Ogan di Sumatera Selatan. Di Ogan Komering Ulu, Bahasa Ogan tersebar merata di seluruh kecamatan, kecuali Lengkiti di mana Bahasa Daya dituturkan. Di Kota Baturaja, Bahasa Ogan dituturkan berdampingan dengan Bahasa Melayu Palembang. Selain itu, Bahasa Ogan juga dituturkan di Kabupaten Ogan Ilir antara lain Kecamatan Muara Kuang dan sebagian desa di Lubuk Keliat. Di Ogan Komering Ilir, Bahasa Ogan juga dituturkan di Desa Muara Baru, Anyar dan Banding Anyar yang dekat dengan Kota Kayuagung. Di Ogan Komering Ulu Timur, Bahasa Ogan dituturkan di beberapa kantong populasi di Martapura, Mendah, dan Belitang, karena masa dahulu banyak sekali Suku Ogan mendirikan perdesaan dan perkebunan baru di OKU Timur.

Bahasa Ogan juga tersebar dengan sangat pesat di Provinsi Lampung, asal mula tersebarnya Bahasa Ogan di Lampung ditarik ulur kembali dari kedatangan Suku Ogan ke Lampung yang umumnya membuka lahan atau mengungsi (mburut) karena ketidakstabilan politik dan keamanan di daerah asalnya Ogan Ulu pada awal tahun 1930-an. Bahasa ini tersebar sangat banyak penuturnya di Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara. Selain di kedua kabupaten itu, terdapat jumlah penutur yang signifikan pada desa-desa di Lampung Barat, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Tengah, Metro, dan Lampung Selatan.

Bahasa Ogan umumnya dituturkan baik pada kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga dan bermasyarakat sebagai bahasa penghubung (lingua franca) di Ogan Komering Ulu, dalam acara-acara adat Ogan, urusan perdagangan dan dakwah agama. Selain itu, Bahasa Ogan terkadang digunakan pada acara-acara resmi sebagai bahasa utama atau selingan.

Kosakata Bahasa Ogan

Bahasa Ogan sendiri memiliki dua dialek utama, yaitu Dialek Uluan dan Dialek Ulakan. Dialek Uluan memiliki pengaruh besar dari Bahasa Semende dan Besemah yang bertetangga, namun memiliki kekayaan bahasa yang lebih banyak dan masih asli sementara Dialek Ulakan memiliki pengaruh besar dari Bahasa Melayu Palembang dan Komering. Namun, kedua dialek masih sama-sama dapat dipahami di antara para penutur Bahasa Ogan dengan mudah.

Berikut ini daftar[3] kosakata dasar Bahasa Ogan yang umum dijumpai pada kedua dialek yang disusun berdasarkan kaidah Swadesh :

No. Bahasa Indonesia Bahasa Ogan (Umum)
1 saya tubuh, aku
2 kamu ngan, kamu
3 dia die, kenan
4 kami/kita tubuh, kami, kite
5 kalian kamu ukhang
6 mereka die ukhang
7 ini ndie, ini, tini
8 itu tudie, itu, titu
9 sini sini
10 situ/sana situ, sane
11 siapa sape
12 apa pedame, ape
13 di mana di mane
14 kapan kebile
15 bagaimana bakmane
16 bukan/tidak kanye/dikde,ide
17 semua gale
18 banyak banye, banyak
19 beberapa bekhape
20 sedikit diket
21 lain laen
22 satu sijat, sikuk
23 dua due
24 tiga tige
25 empat empat
26 lima lime
27 besar besak
28 panjang panjang
29 lebar libakh
30 tebal kandal
31 berat bekhat, abut
32 kecil kecek
33 pendek pandak, endap
34 sempit sempit, kupit
35 tipis tipes
36 perempuan/betina betine, bai
37 laki-laki/pria jantan
38 manusia jeleme
39 anak anak, budak
40 istri bini
41 suami laki
42 ibu umak, endung
43 ayah abah, bapang
44 binatang hewan
45 ikan ikan
46 burung bukhung
47 anjing anjing
48 kutu sekhuat
49 ular ulakh
50 cacing cakcing
51 pohon batang
52 hutan utan, khimbe
53 ranting dahan
54 buah buwah
55 biji ijat
56 daun daun
57 akar akakh
58 kulit kayu bawak kayu
59 bunga bunge
60 rumput khumput, lalang
61 tali kahut, tali
62 kulit bawak
63 daging daging
64 darah dakha
65 tulang tulang
66 lemak gemuk
67 telur telukh
68 tanduk tanduk
69 ekor ikok
70 bulu bulu
71 rambut gumbak
72 kepala kepale
73 telinga cuping
74 mata mate
75 hidung idung
76 mulut mulut
77 gigi gigi
78 lidah lidah
79 kuku kekhat, kuku
80 kaki keting, bakikh
81 telapak kaki tapak keting
82 lutut lentuat
83 tangan tangan
84 sayap sayap
85 perut busung
86 usus usus
87 leher liakh
88 punggung punggung
89 payudara tetek
90 jantung jantung
91 hati ati
92 minum (meminum) minum
93 makan (memakan) makan, majuh, mbakhak
94 gigit (menggigit) sengam, khatup
95 isap (menghisap) cupcup, isap
96 ludah (meludah) meliukh
97 muntah mutah, dugal, jeluwak
98 tiup (meniup) pespus
99 nafas (benafas) napas
100 tawa (tertawa) tawe, gerigik
101 lihat (melihat) kinak
102 dengar (mendengar) aning
103 tahu (mengetahui) karuh, keluroh, pacak
104 pikir (berpikir) piker, rike, rupok
105 cium (mencium) ngembau
106 takut khegak
107 tidur tidukh
108 hidup idup
109 mati mati, muneh
110 bunuh (membunuh) mbunuh
111 kelahi (berkelahi) sakat
112 buru (berburu) buru
113 pukul (memukul) bagal, bugal, bukbuk
114 potong (memotong) tetak
115 belah (membelah) piak
116 tusuk (menusuk) culak, cucuk
117 coret (mencoret) curing
118 gali (menggali) keduk
119 renang (berenang) denang
120 terbang mehebang
121 jalan (berjalan) bejalan
122 datang ngandun, tandang, jenguk
123 baring (berbaring) mulik, mulih
124 duduk cugok, caguk
125 diri (berdiri) cagak, tegak
126 belok (berbelok) biluk
127 jatuh titek, khabang
128 beri (memberi) enjuk, lungsukh
129 pegang (memegang) kecak
130 peras (memeras) pekhah
131 gosok (menggosok) kusuk
132 cuci (mencuci) basuh, bancuh, sesah
133 hapus (menghapus) ngapus
134 tarik (menarik) takhek, khantut, khukhut
135 dorong (mendorong) undu, tulak, surung
136 lempar (melempar) umbai, humbi, gutuk, untal
137 ikat (mengikat) kakhut, kujut
138 jahit (menjahit) jaet
139 hitung (menghitung) rikin
140 kata (berkata) kate, umung, uji
141 nyanyi (bernyanyi) nembang
142 main (bermain) khusik
143 apung (mengapung) ambang
144 alir (mengalir) melalu
145 beku (mbeku) ngekhas
146 bengkak (membengkak) bengur, bintat
147 matahari mateakhi
148 bulan bulan
149 bintang bintang
150 air ayakh
151 hujan ujan
152 sungai ayakh
153 danau danau
154 laut laut
155 garam gakham
156 batu batu
157 pasir bungin
158 debu debu
159 bumi bumi
160 awan aban
161 kabut embun
162 langit langet
163 angin angen
164 salju salju
165 es es
166 asap asap
167 api api
168 abu abu
169 bakar tunu
170 jalan bakal, babatan
171 gunung gunung
172 merah mikha, abang
173 hijau ijau
174 kuning kuneng
175 putih puteh
176 hitam ulung, itam
177 malam malam, kelam
178 hari akhi
179 tahun taun
180 hangat angat
181 dingin dingen
182 penuh luyap, lumpih, mulu
183 baru anyar, empai
184 lama/tua lame, bakhi, manggau
185 baik ilok, cinde, alap, ringkih
186 buruk bukhuk, karut
187 busuk sengak, dengas, busuk
188 kotor kamah
189 lurus lukhus
190 bulat bulat
191 tajam landap, rancing
192 tumpul pudal, tumpul
193 licin liut, kinyak
194 basah belam, basah
195 kering kekhing
196 betul benakh, nangun
197 dekat parak
198 jauh jauh, tune
199 kanan kanan
200 kiri kiri
201 di di
202 dalam delam
203 dengan ngguk, nguk, awan, ngan
204 dan ngguk, nguk, awan, ngan
205 kalau amun, amen, kalu
206 karena ulih, nulah, barang
207 nama name
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu Ogan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ Densiusman (Rabu, 23 Mei 2012). "densiusman: PENGGUNA BAHASA OGAN". densiusman. Diakses tanggal 2021-09-18. 
  3. ^ Kompasiana.com (2020-01-20). "Kosa Kata Bahasa Ogan". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2021-09-18.