Kota Kediri
Kota Kediri (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 130 km sebelah barat daya Surabaya dan merupakan kota terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang menurut jumlah penduduk. Kediri adalah kota tertua yang ada di Jawa Timur. Kota Kediri memiliki luas wilayah 63,40 km² dan seluruh wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Kediri. Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer. Penduduk kota ini berjumlah 292.363 jiwa, berdasarkan data registrasi Kementerian Dalam Negeri untuk kota Kediri tahun 2021.[4]
Kota Kediri
| ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Dari kanan atas searah jarum jam: Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Masjid Agung Kota Kediri, Alun-Alun Kota Kediri, dan Kantor Gudang Garam | ||||||
Julukan: Kota Tahu | ||||||
Motto: Djojo ing Bojo (Mengalahkan Marabahaya) | ||||||
Koordinat: 7°48′59.8″S 112°0′42.9″E / 7.816611°S 112.011917°E | ||||||
Negara | Indonesia | |||||
Provinsi | Jawa Timur | |||||
Tanggal berdiri | 27 Juli 879 | |||||
Dasar hukum | UU No. 12/1950 | |||||
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
| |||||
Pemerintahan | ||||||
• Wali Kota | Abdullah Abu Bakar, S.E. | |||||
• Wakil Wali Kota | ptt | |||||
Luas | ||||||
• Total | 63,40 km2 (24,48 sq mi) | |||||
Peringkat | 69 | |||||
Populasi | ||||||
• Total | 292.363 | |||||
• Peringkat | 39 | |||||
• Kepadatan | 4.611/km2 (11,940/sq mi) | |||||
• Peringkat kepadatan | 31 | |||||
Demografi | ||||||
• Agama | Islam 91,47% Kristen 8,05% - Protestan 5,70% - Katolik 2,35% Buddha 0,40% Hindu 0,07% Konghucu 0,01%[2] | |||||
• Bahasa | Indonesia, Jawa, dll | |||||
• IPM | 78,23 (2020) Tinggi[3] | |||||
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) | |||||
Kode BPS | ||||||
Kode area telepon | +62 354 | |||||
Pelat kendaraan | AG | |||||
Kode Kemendagri | 35.71 | |||||
DAU | Rp 646.643.608.000,- (2020) | |||||
Situs web | www |
Kediri dikenal merupakan pusat perdagangan utama untuk gula dan industri rokok terbesar di Indonesia.[5] Di kota ini juga, pabrik rokok kretek Gudang Garam berdiri dan berkembang. Pada tahun 2010, Kediri dinobatkan sebagai peringkat pertama Indonesia yaitu Most Recommended City for Investment[6] berdasarkan survei oleh SWA yang dibantu oleh Business Digest, unit bisnis riset grup SWA.
Sejarah
Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11.[7]
Menurut Serat Calon Arang, awal mula Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura. Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang.
Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram.
Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.
Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906.[8] Gemeente ini menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan mempunyai Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1 November 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).
Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kediri juga mencatat sejarah yang kelam juga ketika era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.
Geografi
Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan kota sedang di Provinsi Jawa Timur. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas dan di antara sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552 meter. Kota ini berjarak ±130 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur terletak antara 07°45'-07°55'LS dan 111°05'-112°3' BT.[9] Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%
Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh Sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kecamatan Kediri dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).
Batas Wilayah
Seluruh wilayah kota Kediri berbatasan dengan Kabupaten Kediri, dengan batas wilayah sebagai berikut:[1]
- Sebelah Utara: Kecamatan Gampengrejo dan Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri
- Sebelah Selatan: Kecamatan Kandat, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri
- Sebelah Timur: Kecamatan Ngasem, Kecamatan Wates dan Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri
- Sebelah Barat: Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri
Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, wilayah Kota Kediri beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di kota ini berlangsung sejak awal bulan Mei hingga awal bulan November dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim hujan di wilayah Kediri berlangsung pada pertengahan November hingga akhir April dengan bulan terbasah adalah Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari 325 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Kediri berkisar antara 1.500–2.00 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 80–130 hari hujan per tahun. Suhu udara di kota ini bervariasi antara 19°-32 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 67%–84%.
Data iklim Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.5 (85.1) |
29.6 (85.3) |
29.9 (85.8) |
30.5 (86.9) |
30.7 (87.3) |
30.8 (87.4) |
30.7 (87.3) |
31.4 (88.5) |
32.2 (90) |
32.3 (90.1) |
31.4 (88.5) |
30.2 (86.4) |
30.77 (87.38) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.5 (77.9) |
25.6 (78.1) |
25.7 (78.3) |
26 (79) |
25.9 (78.6) |
25.5 (77.9) |
25 (77) |
25.4 (77.7) |
26.2 (79.2) |
26.6 (79.9) |
26.4 (79.5) |
25.8 (78.4) |
25.8 (78.46) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.5 (70.7) |
21.6 (70.9) |
21.6 (70.9) |
21.6 (70.9) |
21.1 (70) |
20.2 (68.4) |
19.4 (66.9) |
19.5 (67.1) |
20.2 (68.4) |
21 (70) |
21.4 (70.5) |
21.5 (70.7) |
20.88 (69.62) |
Presipitasi mm (inci) | 349 (13.74) |
327 (12.87) |
319 (12.56) |
243 (9.57) |
115 (4.53) |
63 (2.48) |
25 (0.98) |
17 (0.67) |
22 (0.87) |
62 (2.44) |
200 (7.87) |
269 (10.59) |
2.011 (79,17) |
Rata-rata hari hujan | 17 | 16 | 14 | 12 | 6 | 3 | 2 | 1 | 1 | 3 | 9 | 13 | 97 |
% kelembapan | 83.2 | 84.1 | 83.6 | 79.8 | 79.2 | 75.8 | 72.2 | 69.8 | 67.6 | 68.7 | 73.4 | 79.2 | 76.38 |
Rata-rata sinar matahari harian | 7.8 | 7.7 | 7.9 | 8.1 | 8.4 | 8.2 | 8.1 | 8.6 | 8.8 | 8.7 | 8.4 | 8.2 | 8.24 |
Sumber #1: BMKG[10] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org [11] & Weatherbase [12] |
Pemerintahan
Daftar Wail Kota
Berikut ini adalah Daftar Wali Kota Kediri dari masa ke masa.
No. | Wali Kota | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wakil Wali Kota | Ket. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mr. L.K. Wennekendonk |
1929 | 1936 | 1 | ||||
2 | J.G. Ruesink | 1936 | 1940 | 2 | ||||
3 | M. Scheltema | 1940 | 1941 | 3 | ||||
4 | Dr. J.R. Lette |
1941 | 1942 | 4 | ||||
5 | R. Soeprapto | 1945 | 1950 | 5 | ||||
6 | R. Dwidjo Soemarto | 1950 | 1960 | 6 | ||||
7 | ||||||||
7 | R. Soedjono | 1960 | 1966 | 8 | ||||
8 | Hartojo | 1966 | 1968 | 9 | ||||
9 | Anwar Zainudin | 1968 | 1973 | 10 | ||||
10 | Drs. Soedarmanto |
1973 | 1978 | 11 | ||||
11 | Drs. Setijono |
1978 | 1989 | 11 | ||||
12 | ||||||||
12 | Drs. Wijoto |
1989 | 1999 | 13 | ||||
14 | ||||||||
13 | Drs. H. Achmad Maschut |
1999 | 2009 | 15 | ||||
16 | ||||||||
14 | Dr. Samsul Ashar Sp.PD |
2 April 2009 | 2 April 2014 | 17 | Abdullah Abu Bakar | [13] | ||
15 | Abdullah Abu Bakar S.E |
2 April 2014 | 2 April 2019 | 18 | Lilik Nining Muhibbah (2014–20) |
[14] | ||
29 April 2019 | 3 November 2023 | 19 | [15] |
Pengganti sementara
Wali Kota | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wali Kota Definitif | Ket. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Dr. Ir. Jumadi M.MT. (Pejabat Sementara) |
15 Februari 2018 | 23 Juni 2018 | 18 | Abdullah Abu Bakar | |||
Budwi Sunu (Pelaksana Harian) |
2 April 2019 | 29 April 2019 | Transisi | — | |||
Dr. Ir. Zanariah, M.Si. (Penjabat) |
3 November 2023 | Petahana | 19 | — | [16] |
Secara administrasi pemerintahan Kota Kediri dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh rakyat Kediri dalam pemilihan wali kota Kediri setiap lima tahun sekali. Wali kota Kediri membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi kelurahan-kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung pertama di kota Kediri pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008, setelah sebelumnya wali kota dan wakilnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri saat ini adalah Abdullah Abu Bakar dan Lilik Muhibbah yang berasal dari Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia.
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Kediri dalam lima periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[17] | 2009–2014[18] | 2014–2019[19] | 2019–2024[20] | 2024–2029[21] | ||
PKB | 9 | 4 | 4 | 3 | 3 | |
Gerindra | (baru) 1 | 3 | 4 | 4 | ||
PDI-P | 8 | 5 | 4 | 5 | 3 | |
Golkar | 4 | 3 | 3 | 2 | 5 | |
NasDem | (baru) 1 | 3 | 4 | |||
PKS | 1 | 1 | 3 | 2 | 2 | |
Hanura | (baru) 2 | 2 | 2 | 2 | ||
PAN | 3 | 4 | 6 | 5 | 5 | |
PBB | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | |
Demokrat | (baru) 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | |
PPP | 1 | 1 | 2 | 1 | 0 | |
PDS | (baru) 1 | 1 | ||||
PKPB | (baru) 0 | 1 | ||||
PKNU | (baru) 3 | |||||
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 8 | 13 | 10 | 10 | 9 |
Kecamatan
Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 287.528 jiwa dengan luas wilayah 63,40 km² dan sebaran penduduk 4.535 jiwa/km².[22][23]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Kediri adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|
35.71.02 | Kota Kediri | 17 | |
35.71.01 | Mojoroto | 14 | |
35.71.03 | Pesantren | 15 | |
TOTAL | 46 |
Demografi
Menurut catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2021 sebanyak 292.363 jiwa.[4] Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.611 jiwa/km².
Menjadi situs sebuah ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini merupakan salah satu pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa dan di kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi era Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit.
Suku bangsa
Mayoritas penduduk Kota Kediri adalah suku Jawa, diikuti dengan Tionghoa, Batak, Manado, Ambon, Madura, Sunda, Arab, dan berbagai perantau di luar suku Jawa lainnya yang tinggal dan menetap di kota ini.
Agama
Berdasarkan data BPS Kota Kediri, penduduk kota Kediri mayoritas beragama Islam yakni 91.47%, diikuti dengan Kristen 8.05% (Protestan 5.70%, dan Katolik 2.35%), Buddha 0.40%, Hindu 0.07% dan Konghucu 0.01%.[2]
Banyak tempat ibadah seperti Masjid, Klenteng, Pura, Gereja dan lainnya telah berdiri ratusan tahun seperti bangunan Gereja GPIB Kediri peninggalan masa kolonial Belanda dan Klenteng Tjio Hwie Kiong. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kediri terjalin dengan baik.
Bahasa
Bahasa Indonesia menjadi bahasa formal di masyarakat Kota Kediri, sedangkan Bahasa Jawa menjadi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga, tetangga, teman, atau orang-orang sesama penutur bahasa Jawa lainnya. Berbeda dengan bahasa Jawa Dialek Surabaya dan Dialek Malang yang memiliki dialek dan gaya bahasa Jawa yang blak-blakan dan egaliter, bahasa Jawa mayoritas masyarakat Kediri dan wilayah Mataraman Jawa Timur lainnya cenderung halus dari segi pemakaian kata dan penuturan.
Ekonomi
Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek, yaitu pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Pusat perbelanjaan dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern sudah beroperasi di kota ini.
Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini, menjadi penopang mayoritas perekonomian warga Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini[butuh rujukan]. Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar kepada pemerintah kota.
Di bidang pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata, seperti Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng, dan Taman Sekartaji. Di area sepanjang Jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri. Beberapa sudut kota juga terdapat minimarket, cafe, resort, hiburan malam dan banyak tempat lain yang menjadi penopang ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kota Kediri menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi.[butuh rujukan] Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota ini. Beberapa perguruan tinggi swasta, pondok pesantren, dan lain sebagainya juga memberi dampak ke sektor perekonomian kota ini. Pondok pesantren besar yang ada di Kota Kediri di antaranya adalah Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Wali Barokah.
Pariwisata
Meliputi Wisata Rekreasi, Kuliner, Alam dan Religi, yaitu:
Wisata Alam
- Gua Selomangleng, di Kelurahan Pojok
Wisata Sejarah
- Candi Setono Gedong.
- Candi Siti Inggil (rusak parah)
- Museum Airlangga, di Kelurahan Pojok
- Candi Klotok, kelurahan Pojok
- Goa Selomangleng, Selobale & padedehan di Gunung Klotok
- Museum Fotografi Kediri
- Klenteng Tjio Hwie Kiong
- Gereja Merah GPIB Kediri, bangunan khas era kolonial
- Jembatan Lama
- Monumen Kediri Syu
Wisata Keluarga
- Waterpark Selomangleng, di Kelurahan Pojok
- Kolam Renang Pagora
- Kolam Renang Tirtoyoso
- Alun-Alun Kota Kediri
- Taman Sekartaji
- Taman Brantas
- Taman Ngronggo
- Hutan Joyoboyo
Wisata Religi
- Masjid Banjar Mlati, Masjid Tertua di Kota Kediri
- Masjid Auliyya Setono Gedong
- Masjid Agung Kota Kediri
- Makam Kuno Mbah Wassil
Wisata Kuliner
- Wisata Kuliner Soto Kediri Bok Ijo di Terminal Tamanan
- Pusat Tahu Takwa dan Gethuk Gedang di Jalan Pattimura dan Jalan Yos Sudarso
- Kuliner Pecel di Jalan Dhoho
- Kuliner Jagung Bakar di Bundaran Sekartaji
Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan, Mall & Pasar di area Kediri
- Kediri Town Square [24] (Jl. Hasanuddin)
- Kediri Mall [25] (Jl. Hayam Wuruk)
- Ramayana [26] (Jl. Panglima Sudirman)
- Golden Swalayan & Golden Theatre (Jl. Hayam Wuruk)
- Dhoho Plaza (Jl. Panglima Sudirman)
- Dhoho Square (Jl. Brigjend Katamso)
- Hayam Wuruk Trade Center (Jl. Hayam Wuruk)
- UFO Mall Elektronik (Jl. Joyoboyo)
- Anfia Komputama (Jl. Sersan Bahrun)
- AJBS Swalayan (Jl. Kilisuci)
- Jayabaya Trade Center (Jl. Jayabaya)
- Mojoroto Indah Trade Center (Jl. Kawi)
- Borobudur Swalayan dan Toserba (Jl. Dhoho)
- Kris Galeri Trade Center (Jl. Brawijaya)
- Plaza Kediri Swalayan (Jl. Yos Sudarso)
- Komplek Ruko Stadion Brawijaya (Jl. Ahmad Yani)
- Pasar Pahing (Jl. Letjend. Mt. Haryono)
- Pasar Setono Betek (Jl. Pattimura)
- Pasar Bandar (Jl. KH Wachid Hasyim)
- Pasar Raya Sriratu (Jl. Patiunus)
Media Massa
Televisi
Televisi terestrial
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Nama Perusahaan | Pemilik | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
Analog (PAL) | ||||||
22 | 479,25 MHz | UHF | Trans TV | PT Trans TV Cirebon Kediri | Trans Media | Nasional |
23 | 487,25 MHz | DhohoTV | PT Dhoho Media Televisi | Lokal | ||
25 | 503,25 MHz | Kilisuci TV | PT Kediri Global Mediatama | |||
27 | 519,25 MHz | NET. | PT Televisi Anak Kediri | Net Visi Media | Nasional | |
31 | 551,25 MHz | JTV (JPM) | PT Jaya Kediri Televisi | Jawa Pos Group | Lokal berjaringan | |
35 | 583,25 MHz | Madu TV | PT Ma'dinul 'Ulum Media Televisi Ummat | Pondok Pesantren Ma'dinul 'Ulum Tulungagung | Lokal | |
37 | 599,25 MHz | ABTV | PT Astro Blitar Televisi | |||
41 | 631,25 MHz | BBS TV | PT Bama Media Wilis | BBS Group | Lokal berjaringan | |
45 | 663,25 MHz | Kompas TV | PT Balakosa Media Digital | KG Media | Nasional | |
51 | 711,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Surabaya Televisi | Surya Citra Media | ||
52 | 719,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Garut dan Kediri | Visi Media Asia | ||
53 | 727,25 MHz | SCTV | PT Elang Citra Perkasa | Surya Citra Media | ||
54 | 735,25 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Lestari Lima | Media Group | ||
55 | 743,25 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Surabaya dan Samarinda | Visi Media Asia | ||
56 | 751,25 MHz | Trans7 | PT Trans7 Cirebon Kediri | Trans Media | ||
57 | 759,25 MHz | RCTI | PT RCTI Tiga | Media Nusantara Citra | ||
59 | 775,25 MHz | MNCTV | PT TPI Tiga | |||
62 | 799,25 MHz | iNews | PT Televisi Elang Medika Internasional | Media Nusantara Citra | ||
Digital (DVB-T2) | ||||||
39 | 618 MHz | UHF | TVRI Nasional | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional |
TVRI Jawa Timur | Lokal | |||||
TVRI Kanal 3/TVRI World | Nasional | |||||
TVRI Sport HD | ||||||
47 | 682 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Lestari Lima | Media Group | ||
Magna Channel | ||||||
BNTV | ||||||
BBS TV | PT Bama Media Wilis | BBS Group | Lokal berjaringan | |||
Madu TV | PT Ma'dinul 'Ulum Media Televisi Ummat | Pondok Pesantren Ma'dinul 'Ulum Tulungagung | Lokal | |||
48 | 690 MHz | Trans TV | PT Trans TV Cirebon Kediri | Trans Media | Nasional | |
Trans7 | PT Trans7 Cirebon Kediri | |||||
CNN Indonesia | ||||||
CNBC Indonesia | ||||||
Kompas TV | PT Balakosa Media Digital | KG Media |
Televisi berlangganan
Media cetak
Pendidikan
Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta, ada tiga sekolah yang kemudian masuk kedalam segitiga emas pendidikan Kota Kediri (sekolah bergengsi) yaitu SMA Negeri 2 Kediri, SMA Negeri 1 Kediri dan SMA Negeri 7 Kediri. Kemudian diikuti oleh Sekolah Menengah Atas lainnya seperti SMA Negeri 3 Kediri, SMA Negeri 8 Kediri, SMA Negeri 6 Kediri. Dan Sekolah Menengah Atas swasta seperti SMA Katolik Santo Augustinus Kediri, SMA Kristen Petra Kediri. Juga berdiri beberapa Perguruan Tinggi lokal, Madrasah, hingga Pondok Pesantren. Dalam tahap wacana, akan dibangun Universitas Brawijaya Kampus IV di lahan seluas 23 ha di Mrican, Kota Kediri.[27] Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang sedang berlangsung adalah pembangunan Politeknik Negeri Kediri. Universitas Brawijaya Kampus Kediri telah membuka pendaftaran mahasiswa baru sejak tahun 2011 dan sejak tahun itu pula perkuliahan sudah dilaksanakman.
Sekolah Menengah Atas
- SMA Negeri 1 Kediri
- SMA Negeri 2 Kediri
- SMA Negeri 3 Kediri
- SMA Negeri 4 Kediri
- SMA Negeri 5 Kediri
- SMA Negeri 6 Kediri
- SMA Negeri 7 Kediri
- SMA Negeri 8 Kediri
- Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Kediri (dahulu MAN 2 KEDIRI)
- Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Kediri (dahulu MAN 3 KEDIRI)
- SMA Katolik St. Agustinus
- SMA Kristen Petra
- SMA Pawyatan Daha
- SMA Sultan Agung
- SMALB-B Putra asih
- SMALB-C Bakti Pemuda
- SMALB-C Putra Asih
- SMA Kartanegara
- SMA Ma'arif
- SMA Islam YPA Kediri
- SMA Al Anwar
- SMA Ar-Risalah
- SMA Brawijaya
- Madrasah Aliyah Al-Huda kediri
- Madrasah Aliyah HM Tri Bakti
- Madrasah Aliyah Nurul Ula
Sekolah Menengah Kejuruan
- SMK (STM) Negeri 1 Kediri
- SMK (SMEA) Negeri 2 Kediri
- SMK (SMKK) Negeri 3 Kediri
- SMK (STM) PGRI 1 Kediri
- SMK (SMEA) PGRI 2 Kediri
- SMK (SMEA) PGRI 3 Kediri
- SMK (STM) PGRI 4 Kediri
- SMK (SMEA) Pawyatan Daha I Kediri
- SMK (SMEA) Pawyatan Daha 2 Kediri
- SMK (SMKK) Dharma Wanita Kota Kediri
- SMK (STM) Al-Huda
- SMK (STM) Kartanegara
- SMK (SMEA) Brawijaya 1
- SMK (SMEA) Muhammadiyah 1
- SMK (STM) Muhammadiyah 2
- SMK (STM) Taman Siswa
- SMK Analis Kesehatan Bhakti Wiyata
- SMK Bhakti Wisata Kediri
- SMK Farmasi Bhakti Wiyata
- SMK Pengatur Rawat Gigi Bhakti Wiyata
- SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri
- SMK TI Pelita Nusantara
Perguruan Tinggi
- Universitas Brawijaya Kampus III[28] (Kampus III)
- Universitas Wahidiyah [29]
- Poltekkes Kemenkes Malang (Prodi Kebidanan)
- Politeknik Negeri Kediri[30]
- Institut Agama Islam Negeri Kediri semula Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri[31] (STAIN) menjadi IAIN Kediri [32]
- Universitas Nusantara PGRI[33] (UNP) Kediri
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada Kediri (STRADA)
- Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata[34] (IIK)
- Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I)
- Universitas Kadiri (UNIK)[35]
- Universitas Islam Kadiri (UNISKA)[36]
- Universitas Islam Tribakti
- Universitas Terbuka[37]
- Akademi Kebidanan Medika Wiyata Kediri
- Akademi Kebidanan dan Keperawatan Pamenang Pare
- Politeknik Cahaya Surya
- Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Cahaya Surya
- LP3i college kediri
- Sekolah Tinggi Teknologi Cahaya Surya
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kediri
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prima Visi
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wahidiyah
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Kediri
- Cahaya Art School Kediri - Pendidikan Seni Rupa Tradisional dan Modern
Pondok Pesantren
- Pondok Pesantren Lirboyo[38][1]
- Pondok Pesantren Salafiy Terpadu Ar-Risalah Lirboyo
- Pondok Pesantren Wali Barokah[39] (LDII)
- Pondok Pesantren Darul Ma'rifat Gontor 3
- Pondok Pesantren Kedunglo
- Pondok Pesantren Queen Al-Falah
- Pondok Pesantren Assaidiyyah
- Pondok Pesantren Al Ishlah
- Pondok Pesantren Nurul Huda
- Pondok Pesantren Nurul Amien
- Pondok Pesantren Salafiyyah
- Pondok Pesantren Darussalam
- Pondok Pesantren Al-Hikmah
- Pondok Pesantren Hidayatus Sholihin
- Pondok Pesantren Maunah Asri
- Pondok Pesantren As Salam
- Pondok Pesantren Al Fatih
- Pondok Pesantren Al Hidayah
- Pondok Pesantren Al Qur'an Amien
- Pondok Pesantren Putri Hidayat Mubtadi'aat
- Pondok Pesantren Tribakti Lirboyo
- Pondok Pesantren Al-Huda
Kesehatan
- RSUD Gambiran
- RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan
- RS Baptis Kediri
- RS Tk IV DKT Kediri
- RS Ratih Kota Kediri
- RS AURA SYIFA Kediri
- RS Nirmala
Olahraga
Kediri adalah kandang bagi klub sepak bola Persik Kediri yang bermain di Liga Super Indonesia. Tercatat telah memenangkan Piala Liga Indonesia IX & XII pada tahun 2003 & 2006. Stadion Brawijaya menjadi tempat Persik Kediri bertanding.
Kuliner Khas
Kota Kediri mendapat julukan Kota Tahu sebagai ciri khas oleh-oleh kuliner paling terkenal berupa Tahu Kuning yang biasa diburu oleh wisatawan saat berkunjung atau melewati Kota Kediri.[40] Juga ada Nasi Pecel Tumpang sebagai makanan khas daerah ini.[41]
Masakan
Kota Kediri memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
- Soto Kediri
- Soto Tamanan
- Sate Bekicot
- Stik Tahu
- Tahu Takwa
- Sate Bekicot[42]
- Krengsengan Bekicot
- Nasi Goreng Arang
- Nasi Pecel Tumpang[41]
- Sate Emprit
Jajanan Pasar
Kota Kediri memiliki beberapa jajanan pasar khas, yaitu:
Oleh-Oleh
Kota Kediri memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
Foto
-
Goa selomangleng
Referensi
- ^ a b "Kota Kediri Dalam Angka 2020". BPS. Diakses tanggal 28 Juli 2020.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Kediri 2017". Diakses tanggal 28 Juli 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021.
- ^ Kediri, Encyclopædia Britannica
- ^ "Kota terbaik untuk berbisnis 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-18. Diakses tanggal 2012-08-26.
- ^ Kediri archeological discovery offers clues on ancient kingdom Diarsipkan 2007-03-28 di Wayback Machine., The Jakarta Post, 24 March 2007.
- ^ Sejarah Kota Kediri dari laman www.eastjava.com
- ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur, 2009
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 77 & 142. Diakses tanggal 19 September 2024.
- ^ "Kediri, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Oktober 2020.
- ^ "Kediri, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 19 Oktober 2020.
- ^ http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/16473
- ^ "Pelantikan Walikota Kota Kediri Tahun 2014-2019". Pemerintah Kota Kediri. 2 April 2014. Diakses tanggal 2 April 2014.
- ^ Baihaqi, Amir (29 April 2019). "Wali Kota Kediri dan Madiun Resmi Dilantik di Grahadi". detikNews. Diakses tanggal 29 April 2019.
- ^ Firmansah, Anis (3 November 2023). "Dilantik Jadi Pj Wali Kota Kediri, Zanariah Resmi Gantikan Abdullah Abu Bakar". BeritaSatu.com. Diakses tanggal 2 Januari 2024.
- ^ "PKS KOTA KEDIRI RAIH 2 KURSI DPRD KOTA KEDIRI". infojatim.blogspot.com. 2009-04-22. Diakses tanggal 2023-08-12.
- ^ "Kota Kediri dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kota Kediri. 25-10-2013. Diakses tanggal 12-08-2023.
- ^ Wajah Baru Bakal Warnai Anggota DPRD Kota Kediri
- ^ "KPU Kota Kediri Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi dan Caleg Terpilih". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-24. Diakses tanggal 2020-05-12.
- ^ kediritangguh (2024-05-02). "Inilah 30 Nama Anggota DPRD Kota Kediri Terpilih, Ditetapkan KPU". kediritangguh.co. Diakses tanggal 2024-07-02.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Kediri Town Square". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-07. Diakses tanggal 2014-01-12.
- ^ Kediri Mall
- ^ "Ramayana Dept.Store Dan Robinson Supermarket Hadir Di Kota Kediri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-11. Diakses tanggal 2012-08-26.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-03. Diakses tanggal 2021-05-10.
- ^ "Universitas Brawijaya cabang Kediri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-16. Diakses tanggal 2014-01-12.
- ^ "Universitas Wahidiyah" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-14.
- ^ Politeknik Negeri Kediri Diarsipkan 2019-08-12 di Wayback Machine./
- ^ "Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 2021-05-10.
- ^ IAIN Kediri/ sejak tahun 2018, diakses 13 Maret 2019
- ^ "Universitas Nusantara PGRI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 2021-05-10.
- ^ Institut Ilmu Kesehatan
- ^ Universitas Kadiri[pranala nonaktif permanen]
- ^ Universitas Islam Kadiri
- ^ Universitas Terbuka[pranala nonaktif permanen]
- ^ Pondok Pesantren Lirboyo
- ^ Pondok Pesantren Wali Barokah
- ^ Mengungkap Rahasia Dibalik Julukan Kota Tahu untuk Kediri
- ^ a b Saus dari Tempe Busuk nan Lezat
- ^ Gurihnya Sate Bekicot Kediri
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Kediri |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |