Bahasa Betawi Tengahan

Revisi sejak 6 November 2021 19.12 oleh Zaskia Zahra (bicara | kontrib) (Merapihkan)

Bahasa Betawi Tengahan atau Bahasa Melayu Batavia atau yang lebih dikenal Bahasa Betawi Jakarta adalah sebuah dialek atau bagian dari Bahasa Betawi sekaligus menjadi rumpun Bahasa Melayu lebih tepatnya menjadi bagian dari Bahasa Melayu Kreol. Dikarenakan bahasa ini ialah bahasa Melayu lokal yang dituturkan oleh masyarakat Jakarta (terutama masyarakat Betawi) yang cenderung memakai "e" tinggi pada akhir penempatan katanya.[1][2]

Bahasa Betawi Tengahan
Bahasé Betawi Tengahan
WilayahDKI Jakarta


Banten

Penutur
2,6 juta (2009)
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-1tidak ada
ISO 639-2bew
ISO 639-3bew
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  +  Info templat

Bahasa ini merupakan bahasa mayoritas di Jakarta Pusat dan minoritas di Kota Tangerang. Umumnya dialek ini berbunyi "e" pada akhir kata. Dialek ini cukup berbeda dengan dialek pinggiran dikarenakan bahasanya yang tidak begitu beragam karena penggunaan kosakatanya lebih dekat dengan Bahasa Indonesia yang akhiran katanya kerap diganti dengan vokal 'é' dengan beberapa serapan kosakata dari bahasa lain atau bahasa asing lainnya.

Perbedaan Kata Antar Dialek

Betawi Tengahan Betawi Pinggiran Bahasa Indonesia
apè apah apa
siapè sapah siapa
pegimanè pegimanah bagaimana
napè/ngapè ngapah kenapa
adè ada' ada
iyè iya'/iyah iya (baiklah)
ajè baè' saja
kaga'/ngga' ora' tidak
gua/guè/ayè guah/sayah aku
babèh baba ayah
biarin bagen biarkan
amat pisan sangat
berarakan ngamprak berantakan
masa? ilok? apa benar?

Referensi

  1. ^ "Dialek Bahasa Betawi". kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  2. ^ "Bahasa Betawi - Warisan Budaya Indonesia". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-08-21. 

Pranala luar