Bahasa Bengkulu

bagian dari rumpun bahasa Austronesia

Bahasa Melayu Bengkulu (Surat Ulu : ꤷꥁꤼ ꤸꥍꤾꤿꥈ ꤷꤲ꥓ꤰꥈꤾꥈ)(Abjad Jawi : بهاس ملايو بڠكولو) adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Bengkulu. Bahasa ini oleh sebagian ahli bahasa digolongkan sebagai salah satu dialek dari bahasa Melayu Tengah.[2] Bahasa ini juga merupaka salah satu dari sembilan bahasa asli Provinsi Bengkulu bersama dengan bahasa Mukomuko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Lembak, Rejang, dan Kaur (Mulak). Pada tahun 2003, penutur bahasa ini lebih kurang 45.000 penutur.[3] Selain di Indonesia, penutur bahasa Bengkulu juga ada di Malaysia, tepatnya di Sungai Choh, Selangor. Di sana terdapat komunitas Bengkulu yang telah menetap hingga tiga generasi dan masih menjaga bahasa Bengkulu.[4]

Bahasa Melayu Bengkulu
BPS: 0045 0
بهاس ملايو بڠكولو
Baso Bengkulu
ꤷꤼꥋ ꤷꥍꤲ꥓ꤰꥈꤾꥈ
Dituturkan diIndonesia
WilayahBengkulu
Penutur
-
Kode bahasa
ISO 639-3bkl
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
pse-ben
Glottologbeng1290[1]
IETF
BPS (2010)0045 0
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Secara khusus bahasa ini merupakan bahasa asli yang dituturkan oleh etnis Melayu Bengkulu yang menghuni Kota Bengkulu. Namun bahasa ini telah menjadi lingua franca atau bahasa pengantar di antara etnis yang beragam di Provinsi Bengkulu, selain bahasa Indonesia, sehingga bahasa ini telah menjadi identitas bagi Provinsi Bengkulu.[5]

Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan bahasa di sekitarnya, seperti dengan bahasa Minangkabau, Melayu Riau, Melayu Jambi dan Melayu Palembang. Dikatakan demikian, karena banyaknya kosakata yang diakhiri dengan huruf vokal "o".[6] Hal ini disebabkan karena adanya kontak budaya dan bahasa di antara penutur bahasa-bahasa tersebut dengan masyarakat Bengkulu sejak dahulunya.[7] Secara khusus dengan penutur bahasa Melayu Jambi dan Melayu Palembang, penutur bahasa Melayu Bengkulu tidak merasa kesulitan ketika berbicara dengan mereka berbicara walau dengan bahasanya masing-masing. Bahasa ini juga mempunyai kemiripan dengan bahasa Negeri Sembilan di Malaysia,[6] yang sama-sama mendapat pengaruh dari Minangkabau.[4]

Fonologi

Bahasa Melayu Bengkulu mempunyai 25 fonem, dengan 6 fonem vokal dan 19 fonem konsonan. Bahasa ini juga memiliki 2 diftong.[5] Sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia, pada bahasa ini cenderung melesapkan atau menghilangkan bunyi /h/ pada akhir kata ataupun awal kata seperti kata hujan menjadi ujan dalam bahasa Bengkulu.[8]

Fonem Contoh Kata[8]
Bengkulu Indonesia
a [a] ajo, ambo saja, saya
b [b] bale, baso balas, bahasa
c [c] caluk, cak terasi, seperti
d [d] dapek dapat
e [e] elok bagus
e [ə] cepek, dekek cepat, dengan
g [g] guno guna
i [i] iko, idup ini, hidup
j [j] jalan, jugo jalan, juga
k [k] kato kata
l [l] la sudah
m [m] mato mata
n [n] nangkok menangkap
o [o] oto mobil
p [p] pai, pulo pergi, pula
r [R] Ruma, Ruso rumah, rusa
s [s] sikek sikat
t [t] tobo, tuo mereka, tua
u [u] utan hutan
w [w] duwo dua
y [y] sayo saya

Sintaksis

Kalimat dalam bahasa Melayu Bengkulu dapat dibentuk secara sederhana ataupun secara luas. Pola kalimat dapat berupa SP, SPO, SPK, SPOK, KSP, dan KSPO.[8]

Contoh kalimat

  • La segedang iko sayo belum jugo apal.[3]
    • Sudah sebesar ini saya belum juga hafal.
  • Apo kendak kau, pagi-pagi buto la menangis.[5]
    • Apa maumu, pagi-pagi buta begini sudah menangis?
  • Kalau endak barangko baoklah kek kau.[5]
    • Kalau ingin barang ini, kamu bawalah!
  • Maro berentilah berenyeng panjang kau ko, malu pulo dekek orang.[5]
    • Janganlah kalian bertengkar! Malu dilihat orang.
  • Kek siapo nyo pai?[7]
    • Dengan siapa dia pergi?
  • “ ngicu terus kauko”
    • bohong terus kamu ini!

Referensi

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu Bengkulu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "Malay, Central". Ethnologue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-28. 
  3. ^ a b Basuki, Rokhmat. "Sintaksis Bahasa Melayu Bengkulu." Wacana 6.2 (2003): 111-120.
  4. ^ a b Omar, Asmah Haji; Jaafar, Salinah; Mat, Siti Ruhaizah Che (2015). "Contact of Dialect Clusters: The Malay Peninsula and Sumatera". Open Journal of Modern Linguistics. 05 (05): 459–469. doi:10.4236/ojml.2015.55040. ISSN 2164-2818. 
  5. ^ a b c d e RUSTINAR, Eli (2018). "Clitic -lah in Constructing Swear of Bengkulu-Malay Language". Proceedings of the Sixth International Conference on Languages and Arts (ICLA 2017). Paris, France: Atlantis Press. doi:10.2991/icla-17.2018.30. ISBN 9789462524446. 
  6. ^ a b admin. "Mengenal Bahasa Bengkulu" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-01. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. (1977/1978 [i.e. 1983]). Adat istiadat daerah Bengkulu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. OCLC 16085953. 
  8. ^ a b c Supadi, Supadi. "PENYUSUNAN TATA BAHASA MELAYU BENGKULU." Diksa 1.2 (2015).