Al-Qur'an Darah
"Al-Qur'an Darah" adalah sebuah salinan kitab suci Islam, al-Qur'an, yang diklaim ditulis memakai darah mantan presiden Irak, Saddam Hussein, selama dua tahun pada akhir 1990an. Saddam membuat buku tersebut pada 1997 pada hari ulang tahunnya yang ke-60, dikabarkan untuk berterima kasih kepada Allah karena membantunya melewati banyak "konspirasi dan bahaya", Ia menyatakan alasan tersebut untuk pembuatan kitab tersebut dalam sebuah surat yang dipublikasikan oleh media negara Irak pada September 2000: "Hidupku penuh bahaya yang seharusnya membuatku kehilangan banyak darah ... namun karena aku hanya menumpahkan sedikit, aku membujuk beberapa orang untuk menulis firman-firman Allah dengan darahku atas rasa terima kasih."[1]
Tindakan Saddam dikecam pada 2000 oleh otritas keagamaan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.[2] Setelah pelengserannya dari kekuasaan pada 2003, al-Qur'an tersebut dicopot dari pajangan umum. Kontroversi timbul seputar bagaimana sebagian besar darah Saddam dicurahkan untuk proyek tersebut, atau apakah hal tersebut benar-benar terjadi.
Referensi
- ^ "Iraqi leader's Koran 'written in blood'. BBC News, 25 September 2000
- ^ Emirate official: Saddam's writing of the Quran with his blood is prohibited Diarsipkan March 20, 2012, di Wayback Machine.". Arabic News, 26 September 2000
Pranala luar
- "Searching for the Koran written in Saddam Hussein's blood". BBC World Service interview with journalist Martin Chulov concerning the Blood Qur'an, 21 December 2010.