Rafael Nadal
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Rafael "Rafa" Nadal Parera (IPA: [rafa'el na'ðal]) (lahir 3 Juni 1986) adalah petenis profesional asal Spanyol.
Nama lengkap | Rafael Nadal Parera |
---|---|
Kebangsaan | Spanyol |
Tempat tinggal | Manacor, Mallorca, Spanyol |
Tinggi | 185 m (606 ft 11+1⁄2 in) |
Berat | 85 kg (187 pon) |
Memulai pro | 2001 |
Tipe pemain | Tangan kiri (backhand dua tangan) |
Total hadiah | $45,064,377 |
Tunggal | |
Rekor (M–K) | 896–187 (82.73%) |
Gelar | 78 |
Peringkat tertinggi | No. 1 (18 Agustus 2008) |
Peringkat saat ini | No. 1 (28 Mei 2018)[1] |
Hasil terbaik di Grand Slam (tunggal) | |
Australia Terbuka | J (2009) |
Prancis Terbuka | J (2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017, 2018) |
Wimbledon | J (2008, 2010) |
AS Terbuka | J (2010, 2013) |
Turnamen lainnya | |
Final ATP | F (2010, 2013) |
Olimpiade | Gold medal (2008) |
Ganda | |
Rekor (M–K) | 131–72 |
Gelar | 11 |
Peringkat tertinggi | No. 26 (8 Agustus 2005) |
Hasil terbaik di Grand Slam (ganda) | |
Australia Terbuka | 3R (2004, 2005) |
Wimbledon | 2R (2005) |
AS Terbuka | SF (2004) |
Statistik terbaru dimutakhir pada 10 April 2019
Signature of Rafael Nadal. |
Setelah menempati peringkat dua dunia selama 158 minggu, pada 18 Agustus 2008 ia menjadi petenis berperingkat pertama dunia menggantikan Roger Federer. Peringkat tersebut bertahan hingga 6 Juli 2009 saat Federer menjuarai Wimbledon dan kembali menjadi petenis nomor satu dunia. Ia pun kembali mendapat peringkat satu dunia pada tanggal 7 Juni 2010. Nadal merupakan petenis dengan julukan "The King of Clay" karena ia sangat dominan di lapangan tanah liat. Ia juga merupakan salah satu dari petenis dengan predikat "The Big Three", yakni tiga petenis paling sukses sepanjang masa selain Roger Federer dan Novak Djokovic.
Terhitung sejak kejuaraan Prancis Terbuka 2020, Nadal, bersama Roger Federer dan Novak Djokovic merupakan juara Grand Slam sebanyak 20 kali di tunggal putra, terbanyak di Era Terbuka. Nadal telah memenangi gelar tunggal putra Prancis Terbuka sebanyak 13 kali (2005-2008, 2010-2014, 2017-2020), AS Terbuka 4 kali (2010, 2013, 2017, 2019), Kejuaraan Wimbledon 2 kali (2008, 2010), dan Australia Terbuka 1 kali (2009). Setelah mencetak rekor 31 kemenangan berturut-turut di Prancis Terbuka, Nadal kalah untuk pertama kalinya di turnamen tersebut pada pertandingan babak keempat melawan Robin Soderling pada tahun 2009. Ia meraih gelar Wimbledon pada tahun 2008 dan 2010. Pada tahun 2008 dengan mengalahkan Federer setelah kalah pada tahun 2006 dan 2007 dari Federer, sedangkan tahun 2010 dengan mengalahkan Tomáš Berdych.
Nadal memegang rekor 32 kemenangan beruntun pada 2008. Pada tahun 2011, dengan memenangi Monte Carlo Masters, dia menjadi pemain pertama yang memenangi tujuh edisi beruntun di tingkat ATP. Nadal menduduki peringkat No. 2 dunia, di belakang Roger Federer, untuk rekor 160 minggu beruntun sebelum meraih posisi puncak. Nadal menduduki peringkat No. 1 dunia sejak 18 Agustus 2008 hingga 5 Juli 2009. Nadal kembali naik ke peringkat No. 1 dunia sejak 7 Juni 2010, setelah memenangi gelar Prancis Terbuka kelimanya. Dia bertahan hingga 3 Juli 2011, ketika Novak Djokovic menggantikan dia menduduki peringkat No. 1 dunia.
Tahun-tahun awal
Nadal dilahirkan di Manacor, Mallorca. Ayahnya bernama Sebastián Nadal dan ibunya Ana María Parera; dia juga memiliki seorang saudara perempuan bernama María Isabel. Ayahnya memiliki sebuah restoran dan bisnis pembuatan kaca. Pamannya, Miguel Ángel Nadal, adalah pemain sepak bola yang sudah pensiun, dulu pernah bermain untuk RCD Mallorca, FC Barcelona, dan tim nasional sepak bola Spanyol.
Walaupun Nadal bermain dengan tangan kiri, sebenarnya dia tidak kidal. Ketika ia masih kecil, pelatihnya, Toni Nadal, memutuskan bahwa two-handed backhandnya akan diuntungkan karena lengan kanan yang kuat, oleh sebab itu Toni mengajarkan Rafael untuk bermain dengan tangan kirinya.
Tidak sampai Nadal berusia 12 tahun, ia memutuskan untuk berkarier dalam tenis, bukannya sepak bola. Pada Mei 2001, ketika Nadal berusia 14 tahun, petenis Pat Cash memainkan pertandingan eksibisi di atas permukaan tanah liat melawannya. Cash keberatan melawan Nadal, sebab Boris Becker-lah yang sebenarnya dijadwalkan untuk menjadi lawannya. Tetapi, Cash kalah dalam pertandingan ini dengan selisih sedikit.
Karier
2002–2004
Pada 2002, Nadal yang baru berusia 15 tahun memenangkan pertandingan ATP pertamanya, mengalahkan Ramon Delgado di Majorca. Dia pun menjadi pemain kesembilan di era terbuka yang memenangkan pertandingan ATP sebelum ulang tahun ke 16.
Pada 2003, Nadal menjadi pemain kedua termuda yang masuk ke dalam 100 besar dunia pemain tunggal. Pada akhir tahun 2003, Nadal masuk ke dalam 50 besar, memenangi dua gelar Challenger. Pada debut Wimbledon-nya, Nadal, 17, menjadi pemain putra termuda yang mencapai putaran ketiga sejak Boris Becker (16 tahun pada 1984).
2005
Pada Australia Terbuka 2005, Nadal mencapai putaran keempat dan memojokkan Lleyton Hewitt, yang sering menjadi runner-up, hingga lima set. Dua bulan kemudian, dia mencapai final turnamen Miami Masters. Nadal hanya tinggal dua poin lagi untuk mendapatkan kemenangan dalam straight sets; tetapi kemudian dikalahkan dalam lima set oleh pemain no. 1 dunia, Roger Federer.
Berganti ke musim permukaan tanah liat, Nadal memenangkan dua event ATP Masters Series di Monte Carlo, dan Roma. Pada waktu itu, Nadal telah memenangkan 24 pertandingan berturut-turut, rekor kemenangan beruntun terpanjang pada anak belasan tahun di era terbuka, mengalahkan rekor Andre Agassi sebanyak 23 pertandingan pada 1988. Pada Mei 2005, Nadal telah mencapai 5 besar di ranking dunia, menjadi pemain termuda yang masuk ke 10 besar sejak Andrei Medvedev pada 1993.
Nadal mengikuti Prancis Terbuka pertamanya sebagai salah satu favorit. Dia mengalahkan dua harapan lokal, Sebastien Grosjean dan Richard Gasquet, untuk mencapai semifinal. Pada ulang tahunnya yang ke-19, dia mengalahkan Federer di semifinal, mencegah Federer untuk mencapai karier slam. Dua hari kemudian, dia menjadi juara Prancis Terbuka termuda ke-4 di era terbuka, dengan mengalahkan petenis Argentina, Matiano Puerta di final. Nadal menjadi pemain ketujuh yang memenangkan Grand Slam pada penampilan perdananya di event yang bersangkutan, dan yang pertama sejak Agassi, pada Australia Terbuka tahun 1995. Dia juga menjadi teenager pertama yang memenangkan gelar tunggal putra Grand Slam sejak Pete Sampras memenangkan AS Terbuka 1990 pada umur 19. Nadal adalah teenager pertama yang memenangkan sedikitnya enam gelar dalam satu tahun sejak Agassi pada 1988 pada umur 18.
Tiga hari setelah kemenangannya di Paris, kemenangan beruntunnya dirampas oleh turnamen berpermukaan rumput Halle, Jerman, di mana ia dikalah oleh petenis Jerman Alexander Waske pada putaran pertama.
Nadal memulai musim lapangan keras dengan mengalahkan Agassi di final Canada Masters. Nadal diunggulkan pada tempat kedua di AS Terbuka tetapi tersingkir di putaran ketiga oleh petenis Amerika James Blake dalam empat set. Setelah AS Terbuka, Nadal memenangkan dua turnamen lapangan keras lainnya. Pada September, dia mengalahkan Guillermo Coria pada final China Open di Beijing, dan pada bulan Oktober, dia memenangkan event Masters Series keempatnya, dengan mengalahkan Ivan Ljubičić dalam lima set di final Madrid Masters. Nadal kemudian menderita cedera kaki yang membuatnya absen dalam Tennis Masters Cup tahun 2005 dan awal tahun 2006, termasuk absen di Australia Terbuka. Nadal mengoleksi gelar ATP sebanyak 11, dan event Masters Series empat. Dia memenangkan 79 pertandingan pada 2005, no. 2 setelah Federer (81).
2006
.
Persaingan antara Nadal dan Federer berlanjut hingga tahun 2006. Pada Maret 2006, Nadal memberikan Federer kekalahan pertamanya pada tahun 2006 pada final di Dubai, menang 2-6 6-4 6-4. Nadal mengalahkan Federer lagi di Monte Carlo Masters dengan skor 6-2 6-7 6-3 7-6.
Keduanya bertemu kembali di final Rome Masters. Dalam pertandingan tersebut, tampaknya Federer akan pada akhirnya mengalahkan rivalnya, tetapi Nadal akhirnya menang dengan menyelamatkan dua match point. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Nadal 6-7 7-6 6-4 2-6 7-6.
Nadal memecahkan rekor petenis Argentina Guillermo Vilas yaitu kemenangan beruntun pada lapangan tenis tanah liat sebanyak 53 kali setelah mengalahkan Robin Soderling pada putaran pertama Prancis Terbuka 2006. Dengan kemenangannya itu, Nadal dipersembahkan sebuah trofi berisikan penampang melintang konstruksi lapangan tanah liat. Vilas hadir dalam upacara tersebut, walaupun Vilas menolak menganggap rekor Nadal sehebat rekornya sendiri (yang dibuat dalam satu musim).
Final Prancis Terbuka sangat dinanti-nantikan, yaitu pertarungan antara ranking 1 dunia Federer melawan ranking 2 dunia Nadal. Bagi Federer, Prancis Terbuka merupakan satu-satunya Grand Slam yang ia belum menangkan. Bila Federer mampu memenangkan Prancis Terbuka, ia akan mencapai karier Slam, dan bahkan memenangkan keempat Grand Slam secara berurutan. Bagi Nadal, ia harus memenangkan Prancis Terbuka untuk mempertahankan gelarnya, mendominasi rekor kemenangan atas Federer, yang sangat luar biasa, tidak ada pemain selain Nadal yang mampu membuat rekor kemenangan seperti itu terhadap Federer. Dengan kembali memenangkan Prancis Terbuka, Nadal juga akan memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya di lapangan tanah liat.
Walaupun Nadal adalah favorit berdasarkan kemampuannya di lapangan tanah liat, Federer sangat difavoritkan oleh penonton Prancis. Semuanya mengharapkan pertandingan yang sangat kompetitif, seperti pertandingan antara Nadal dan Federer di tiga turnamen Masters Series terakhir. Dua set awal tidak terlalu kompetitif, keduanya bertukaran set 6-1. Kemudian Nadal mulai melampaui Federer pada set ketiga dan hampir seluruh set keempat. Federer akhirnya menge-break servis Nadal, pada set keempat saat Nadal sedang servis untuk mengakhiri pertandingan dan memaksa terjadinya tiebreak, yang akhirnya Nadal menangkan.
Dengan musim lapangan tanah liatnya yang tidak terkalahkan pada tahun 2006, Nadal membuktikan dirinya sebagai pemain lapangan tanah liat dominan di dunia dan sebagai satu-satunya pemain yang mampu mengalahkan Federer secara konsisten.
Memasuki musim lapangan rumput, Nadal mengikuti Stella Artois di Queens Club. Dia mengundurkan diri karena cedera pundak saat melawan Lleyton Hewitt dalam perempat final di Stella Artois. Nadal mengikuti Wimbledon sebagai unggulan kedua. Nadal mampu mencapai final, dan mengamankan pertandingannya dengan Roger Federer dengan mengalahkan Marcos Baghdatis di semifinal. Selama perjalanannya di Wimbledon 2006, Nadal dua poin lagi nyaris kalah melawan pemain Amerika Robert Kendrick di putaran kedua sebelum akhirnya kembali untuk menang dalam lima set. Nadal juga mengalahkan Andre Agassi di putaran ketiga, dalam laga terakhir Agassi di Wimbledon. Tujuh dari pertarungan Nadal/Federer selalu dimainkan entah di lapangan keras atau lapangan tanah liat. Wimbledon final kali ini merupakan pertemuan pertama mereka di lapangan rumput, permukaan kesukaan Federer. Federer saat itu telah memenangkan gelar Wimbledon sebanyak tiga kali berturut-turut. Walaupun Nadal bermain dengan baik di final setelah permulaan yang kurang baik, ia akhirnya kalah dalam empat set 0-6 6-7 7-6 3-6, memastikan posisi Federer sebagai no. 1 di dunia. Walaupun kalah, Nadal telah melebihi perkiraan setiap orang dengan mencapai final, memenangkan pertandingan lebih banyak di turnamen daripada yang dia pernah menangkan di atas rumput sebelumnya (sebelumnya dia 3-3).
Pada AS Terbuka 2006, Nadal mencapai perempat final, di mana ia kalah oleh petenis Russia Mikhail Youzhny dalam empat set, yang juga merupakan pencapaian terbaiknya selama di turnamen tersebut.
Nadal gagal, mencapai putaran ketiga turnamen berikutnya, Stockholm Open, di mana ia kalah terhadap Joachim Johansson 6-4 7-6. Nadal juga kalah di perempat final Madrid Masters terhadap Tomas Berdych 6-3 7-6 untuk ketiga kalinya. Setelah pertandingan, Nadal menyalahkan kelelahan mental dan fisik sebagai penyebab kekalahannya.
Nadal berpartisipasi di dalam Tennis Masters Cup setelah sebelumnya absen. Pada putaran awal round robin, Nadal dikalahkan James Blake, namun akhirnya mampu mengalahkan Nikolay Davydenko dan Tommy Robredo. Nadal pun menjadi runner-up grupnya, dan melawan Roger Federer di semifinal. Nadal kalah dalam dua set langsung 7-5 6-4. Ini merupakan kekalahan ketiga Nadal di dalam sembilan kali pertemuan dengan Federer.
2007
Nadal memulai tahun 2007 dengan mencapai semifinal Chennai Open di India, di mana ia kalah terhadap Xavier Malisse 6-4 7-6. Dalam turnamen berikutnya di Sydney, Australia, Nadal mengundurkan diri dari pertandingan pertamanya melawan Chris Guccione karena cedera. Pada Australia Terbuka 2007, Nadal mengalahkan Andy Murray 6-7(3), 6-4, 4-6, 6-3, 6-1 untuk mencapai perempatfinal, dan akhirnya tersingkir oleh petenis Chili Fernando Gonzalez 6-2 6-4 6-3.
Di perempatfinal Dubai Tennis Championships, Nadal dikalahkan lagi oleh Mikhail Youzhny 7-6 6-2. Setelah kekalahan itu, dia bermain di Indian Wells Masters atau Pacific Life Open di Indian Wells, mengalahkan Novak Đoković 6-2 7-5 di final. Akan tetapi, dalam Miami Masters atau Sony Ericsson Open di Key Biscayne, Florida, Nadal dikalahkan di perempatfinal oleh unggulan kesepuluh dan langganan pemenang, Đjoković 6-3, 6-4.
Nadal mengalahkan Federer di final Monte Carlo Masters 6-4 6-4. Ini merupakan gelar ketiga Nadal secara beruntun, pertama sejak Ilie Năstase pada 1971-73. Nadal melanjutkan hat-trick ini dengan hat-trick lainnya di Opean Seat di Barcelona, Spanyol, mengalahkan Guillermo Cañas di final. Dalam Rome Masters, Nadal kembali mencetak hat-trick, mengalahkan Fernando Gonzalez di final 6-2 6-2 untuk menjadi pria pertama yang memenangkan Rome Masters sebanyak tiga kali berturut-turut. Nadal pun mengikuti turnamen lapangan tanah liat lainnya di Hamburg yaitu Hamburg Masters. Akan tetapi, rekor kemenangan beruntun Nadal di tanah liat berakhir di final Hamburg, di mana ia dikalahkan Roger Federer 2-6 6-2 6-0.
Nadal kembali mengalahkan Federer di final Prancis Terbuka 6-3 4-6 6-3 6-4, memenangkan gelar ketiganya secara berurutan di Roland Garros.
Dalam persiapan Wimbledon, Nadal kembali bermain di Queen's Club Championships, di mana ia berhasil melaju ke perempatfinal namun dikalahkan oleh petenis Prancis Nicolas Mahut 7-5 7-6 (0).
Pada Wimbledon 2007, Nadal berhasil menembus final untuk kedua kalinya, setelah tahun sebelumnya ia juga berhasil menembus babak akhir. Nadal nyaris tersingkir di putaran ketiga dan keempat, namun akhirnya ia menang dalam pertandingan maraton lima set. Ia kemudian melawan Tomáš Berdych di perempat final, yang berhasil ia kalahkan dalam 3 set beruntun. Nadal bertemu dengan Đoković dalam laga semifinalnya, dan berhasil lolos karena Đoković mengundurkan diri pada awal set ketiga, walaupun Đoković sudah memenangkan set pertama. Di final, Nadal bertemu dengan Federer dan dikalahkan kembali oleh Federer dalam pertandingan 5 set yang panjang 7-6(7), 4-6, 7-6(3), 2-6, 6-2.
Eksibisi Battle of Surfaces
Pada 2 Mei 2007, Battle of Surfaces sebuah event eksibisi, dilangsungkan di Palma Arena, Majorca. Nadal dan Federer bertemu di sebuah lapangan tenis yang setengah merupakan rumput, dan setengah sisanya adalah tanah liat. Dalam pertandingan tersebut Nadal menang 7-5 4-6 7-6 (10).
2008
Tahun 2008 dapat dikatakan sebagai salah satu tahun terbaik Nadal dalam karier tenisnya. Nadal kembali memenangkan Prancis Terbuka untuk ke-4 kali berturut-turut. Ia kemudian menjuarai Artois Championship hanya seminggu setelah kemenangan di Prancis Terbuka. Nadal menyebutnya sebagai gelar juara yang tidak terduga. Kemudian, Nadal masuk final Wimbledon untuk ketigakalinya, kembali berhadapan dengan Federer. Dalam pertandingan sepanjang 4 jam 48 menit yang diselingi oleh hujan dan reli-reli panjang dan menawan dari keduanya, akhirnya Nadal mengalahkan Federer dalam pertandingan lima set yang disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan final Wimbledon terbaik.
Nadal pun menjadi pemain pertama sejak era Bjorn Borg yang dapat menyandingkan gelar di Prancis Terbuka dan Wimbledon. Setelah Wimbledon, Nadal mengikuti Olimpiade Beijing sebagai olimpiade pertamanya. Di sini, ia berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Djokovic di semifinal dan Fernando Gonzales di final. Nadal pun dikukuhkan sebagai seorang juara yang dapat berturut-turut menjuarai turnamen di lapangan yang berbeda. Selanjutnya, Nadal pun menjadi juara di Rogers Cup, Montreal dengan mengalahkan pemain veteran Nicholas Kiefer di final. Pada akhir musim 2008, Nadal terpaksa mengundurkan diri karena cedera. Ia melewatkan kesempatan membela Spanyol di final Davis Cup dan juga kejuaraan Masters Cup sebagai puncak dari ATP Masters Series. Nadal dinobatkan menjadi juara ATP World Tour Champion 2008 atas prestasinya sepanjang 2008 tersebut.
2009
Nadal memulai tahun 2009 dengan mengikuti sebuah eksibisi di Abu Dhabi, 2009 Capitala World Tennis Championship. Nadal mengalahkan Nikolay Davydenko di semifinal, kemudian dikalahkan di final oleh Andy Murray.
Kemudian Nadal mengikuti Qatar ExxonMobil Open sebagai unggulan pertama. Di babak pertama, Nadal mengalahkan Fabrice Santoro 6-0 6-1. Setelah pertandingan tersebut, Nadal dianugerahi 2008 ATP World Tour Champion trophy. Nadal kemudian mengalahkan Karol Beck sebelum kalah melawan Gael Monfils 6-4 6-4.
Nadal kemudian mengikuti Grand Slam pembuka tahun yaitu Australia Terbuka. Nadal tidak kehilangan satu setpun dalam perjalanannya menuju semifinal. Di semifinal, Nadal bertemu dengan petenis senegaranya Fernando Verdasco yang dengan fenomenalnya mengalahkan favorit juara Andy Murray. Pertandingan Nadal dengan Verdasco berlangsung selama 5 jam 14 menit, menorehkan sejarah sebagai pertandingan terlama Australia Terbuka. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan Nadal 6-7(4) 6-4 7-6(2) 6-7(1) 6-4.
Nadal bertemu dengan Roger Federer untuk ke-5 kalinya di final Grand Slam dan ini merupakan pertama kalinya mereka bertemu di Grand Slam lapangan keras. Nadal mengalahkan Federer 7-5 3-6 7-6(3) 3-6 6-2 untuk mendapatkan gelar Australia Terbuka pertamanya. Nadal juga menjadi petenis pertama Spanyol yang memenangkan Australia Terbuka, dan menjadi salah satu dari sedikit petenis yang mampu menjuarai Grand Slam pada 3 jenis lapangan berbeda.
Pada grand slam Prancis Terbuka yang merupakan istananya, Nadal dikalahkan secara tragis di babak ke empat oleh petenis non-unggulan asal swedia, Robin Soderling melalui pertarungan 4 set dengan skor 2-6 7-6 4-6 6-7. Ini merupakan kekalahan pertamanya di Roland Garros sejak debutnya tahun 2005. Sementra saingan terberatnya, Roger Federer menjuarai Prancis Terbuka setelah mengalahkan penumbang Rafael Nadal, Robin Soderling di final.
Pada saat yang menentukan saat akan digelarnya grand slam Wimbledon, Nadal mengambil keputusan kontroversial dengan tidak ambil bagian dalam turnamen ini karena cedera tenditis pada kedua lututnya. Tanpa kehadiran Nadal, otomatis Federer yang jadi penantang utama untuk gelar bergengsi ini. Apa yang diprediksikan banyak orang ternyata benar. Pada turnamen ini Federer melaju ke final Wimbledon sebanyak 7 kali secara beruntun. Di final Federer menghadapi Andy Roddick dan berakhir dengan skor 6-7 7-6 7-6 3-6 16-14. Penderitaan Nadal tidak berhenti sampai disitu. Setelah gagal mempertahankan gelarnya secara otomatis, Nadal harus kehilangan takhtanya sebagai petenis putra peringkat 1 dunia yang sekarang di duduki Federer dengan margin angka 985 poin. Federer mengoleksi 11.220 poin sedangkan Nadal mengoleksi 10.235 poin.
2010
Nadal memulai tahun 2010 dengan berpatisipasi pada turnamen Capitala World Tennis Championship di Abu Dhabi, Unit Emirat Arab. Dia mengalahkan rekan senegaranya David Ferrer 7-6(3), 7-5 di final dan menjuarai turnamen ini.
Kemudian Nadal berpatisipasi di turnamen ATP 250 Qatar ExxonMobil Open di Doha, namun dia kalah di final. Dia mengalahkan Simone Bolelli dari Italia 6-3, 6-3 di babak pertama, dan kemudian di babak kedua dia mengalahkan Potito Starace 6-2, 6-2. Keperkasaan Nadal berlanjut, di perempat final dia mengalahkan Steve Darcis 6-1, 2-0 yang sayangnya harus mengundurkan diri. Dia mengalahkan unggulan kelima Victor Troicki 6-1, 6-3, Nadal memenangkan 11 game beruntun pada pertandingan ini. Nadal dikalahkan Nikolay Davydenko di final 6-0, 6-7(8), 4-6. Sebelumnya, di semifinal Davydenko juga mengalahkan Roger Federer.
Di babak pertama Australian Open, Nadal mengalahkan Peter Luczak 7-6(0), 6-1, 6-4, di babak kedua, dia mengalahkan Lukas Lacko 6-2, 6-2, 6-2. di babak ketiga, dia mengalahkan Philipp Kohlschreiber dalam pertarungan 4 set dengan skor 6-4, 6-2, 2-6, 7-5. Di babak keempat, dia mengalahkan Ivo Karlovic dari Kroasia 6-4, 4-6, 6-4, 6-4. Di perempat final, Nadal kalah dari Andy Murray 3-6, 6-7, 0-3. Nadal mengundurkan diri dari turnamen karena cedera lutut, dokter mengatakan bahwa Nadal harus beristirahat 2 minggu, dan setelah itu menjalani rehabilitasi selama 2 minggu.
Nadal mencapai semifinal di turnamen single di BNP Paribas Open di Indian Wells, turnamen yang dia juarai tahun lalu; Akan tetapi, Ivan Ljubicic mengalahkannya dalam pertarungan 3 set. Dia dan rekan senegaranya Lopez menjuarai gelar ganda setelah mengalahkan pasangan Daniel Nestor dan Nenad Zimonjic. Setelah Indian Wells, Nadal mencapai semifinal turnamen Sony Ericsson Open di Miami, tetapi dia kalah tiga set melawan Andy Roddick
Nadal menjuarai turnamen Monte-Carlo Rolex Masters di Monaco, setelah mengalahkan rekan senegaranya Fernando Verdasco di final 6-0, 6-1. Dia kalah 14 game dari lima pertandingan di turnamen ini. Dengan kemenangan ini, Nadal menjadi petenis pertama di era terbuka yang memenangkan 6 gelar turnamen ini beruntun.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Nadal memilih untuk melewati turnamen di Barcelona (terlepas dari sebelumnya dia telah menjuarai turnamen ini 5 kali), dan memilih untuk mengikuti turnamen Internazionali BNL d'Italia. Dia mengalahkan Philipp Kohlschreiber, Victor Hanescu, dan Stanlias Wawrinka, semuanya hanya 2 set, untuk memenangkan 57 pertandingan berturut-turut sejak April. Di semifinal, dia menghadapi Ernests Gulbis, yang telah mengalahkan Roger Federer di awal turnamen dan membuat Nadal harus bekerja keras untuk mengalahkannya dalam 3 set 6-4, 3-6, 6-4 dalam waktu 2 jam dan 40 menit. Di final dia mengalahkan David Ferrer 7-5, 6-2 untuk gelar kelimanya di Roma.
Nadal kemudian mengikuti turnamen Mutua Madrilena Madrid Open, dimana dia berhasil menjadi runner-up tahun lalu. Karena dia termasuk 8 petenis unggulan, dia mendapat bye di babak pertama. Di babak kedua, dia mengalahkan petenis kualfikasi Aleksandr Dolgopolov dengan 2 set. Kemudian di babak ketiga dia mengalahkan petenis Amerika bertinggi badan 206 cm John Isner 7-5, 6-4. Dia mengalahkan Gael Monfils di perempat final 6-1, 6-3 dan rekan senegaranya Nicolas Almagro di semi final 4-6, 6-2, 6-2. Akhirnya di final Nadal mengalahkan rival terberatnya Roger Federer 6-4, 7-6(5). Kemenangan ini memberinya gelar Masters ke-18nya, memecahkan rekor sepanjang masa. Dia menjadi petenis pertama yang memenangkan 3 turnamen Masters di lapangan tanah liat dalam setahun dan petenis pertama yang memenangkan 3 turnamen Masters beruntun.
Memasuki Prancis Terbuka, banyak orang berharap pertandingan Nadal-Federer di Final. Sayangnya, ini mustahil karena Robin Soderling mengalahkan Federer 3-6, 6-3, 7-5, 6-4 di perempat final. Kegagalan Federer mencapai semifinal membuat Nadal untuk menjadi petenis No. 1 dunia jika dia berhasil memenangkan grand slam ini. Nadal melaju ke final dan mengalahkan Soderling 6-4, 6-2, 6-4 untuk memenangkan grand slam Prancis Terbuka ini. Kemenangan ini memberi Nadal gelar grand slam ketujuhnya, membuatnya seri dengan John McEnroe, John Newcombe, dan Mats Wilander di daftar rekor sepanjang masa. Dengan kemenangan ini, Nadal menjadi petenis pria pertama yang memenangkan 3 seri Masters di lapangan tanah liat dan Prancis Terbuka.
Pada bulan Juni, Nadal mengikuti turnamen AEGON Championships, turnamen yang dia menangkan tahun 2008. Dia bermain tunggal dan ganda di turnamen lapangan rumput ini sebagai pemanasan sebelum Wimbledon. Karena dia termasuk satu dari delapan unggulan teratas, dia menerima bye di babak pertama. Di babak kedua, ketika dia bermain di turnamen lapangan rumput pertamanya sejak menjuarai Wimbledon 2008, dia mengalahkan Marcos Daniel dengan mudah 6-2, 6-2. Di babak ketiga, dia mengalahkan Denis Istomin dari Uzbekistan 7-6(4), 4-6, 6-4, sehingga dia lolos ke perempat final. Akan tetapi, dia kalah dari rekan senegaranya Feliciano Lopez 6-7(5), 4-6.
Di Wimbledon, Nadal mengalahkan Kei Nishikori 6-2, 6-4, 6-4. Nadal dipaksa berusaha keras untuk menang melawan Robin Haase 5-7, 6-2, 3-6, 6-0, 6-3. Dia mengalahkan Philipp Petzschner di babak ketiga 5 set dengan skor 6-4, 4-6, 6-7, 6-2, 6-3. Selama bertanding dengan Petzschner, Nadal telah diperingatkan dua kali karena menerima pelatihan dari pelatih sekaligus pamannya Toni Nadal, mengakibatkan denda $2000 dari Wimbledon. Dia bertemu Paul-Henri Mathieu di babak keempat dan mengalahkannya dengan mudah 6-4, 6-2, 6-2. Di perempat final, dia bertemu dan mengalahkan Robin Soderling 3-6, 6-3, 7-6, 6-1. Dia mengalahkan Andy Murray 6-4, 7-6, 6-4 untuk mencapai final Wimbledon keempatnya.
Nadal memenangi Wimbledon 2010 setelah mengalahkan Tomáš Berdych 6-3, 7-5, 6-4. Setelah menang, Nadal berkata "Ini lebih dari sekadar mimpi bagi saya". Kemenangan ini memberinya gelar Wimbledon kedua dan gelar grand slam kedelapan katika berusia 24 tahun. Kemenangan ini juga memberi Nadal "Old World Triple" pertamanya: pemain terakhir yang mendapatkannya adalah Björn Borg pada tahun 1978 ("Old World Triple adalah penghargaan yang diberikan setelah memenangkan Italia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon pada tahun yang sama).
Di turnamen lapangan kerasnya (hard-court) sejak Wimbledon, Nadal lolos ke semifinal Rogers Cup, bersama No. 2 Novak Djokovic, No. 3 Roger Federer, No. 4 Andy Murray. Nadal mengalahkan Philipp Kohlschreiber 3-6, 6-3, 6-4. Di semifinal, juara bertahan Andy Murray mengalahkan Nadal 6-3, 6-4. Minggu berikutna, Nadal menjadi unggulan teratas di Cincinnati Masters, namun kalah di perempat final oleh finalis Australia Terbuka 2006 Marcos Baghdatis.
Pada AS Terbuka 2010, Nadal menjadi unggulan teratas untuk kedua kalinya dalam tiga tahun. Dia mengalahkan Teymuraz Gabashvili, Denis Istomin, Gilles Simon, unggulan no. 23 Feliciano López, unggulan no. 8 Fernando Verdasco, dan unggulan no. 12 Mikhail Youzhny semua tanpa kalah satu set pun, untuk mencapai final AS Terbuka pertamanya, menjadi pemain kedelapan di Era Terbuka yang mencapai final untuk semua grand slam, dan pada umur 24 tahun pemain termuda kedua yang pernah melakukannya, setelah Jim Courier. Di final, dia mengalahkan Djokovic 6-4, 5-7, 6-4, 6-2.
Perlengkapan
Nadal menggunakan raket Babolat Aeropro Drive dan senar pilihannya adalah Babolat Pro Hurricane Tour. Nadal menggunakan baju olahraga Nike, paling dikenal celana Capri-nya (3/4). Dia memiliki sepatu bertuliskan Vamos Rafa (yang berarti "Ayo Rafa"), yang sering diucapkan oleh para fans-nya. Nadal juga menggunakan bandana, dan baju tidak berlengan. Nadal mulai menggunakan baju berlengan sejak tahun 2009.
Trivia
- Walaupun dijuluki "King of Clay", Nadal menderita tiga set bagel (0-6) pada permukaan favoritnya, satu oleh Guillermo Coria, satu Gaston Gaudio dan yang terakhir Roger Federer.
- Asteroid 128036 Rafaelnadal dinamakan untuk menghargai Nadal.
Rekor dan kemenangan beruntun
- Nadal adalah pemegang rekor pria pada era terbuka untuk kemenangan beruntun terbanyak pada satu permukaan. Rekor ini terjadi antara kekalahannya terhadap Igor Andreev pada April 2005 dan Roger Federer pada Mei 2007, dia telah memenangkan 81 pertandingan di lapangan tanah liat. Maka ia melampaui rekor John McEnroe sebanyak 75 pertandingan di permukaan karpet ruangan tertutup.
- Nadal telah menjadi ranking 2 secara beruntun lebih lama dibandingkan pemain manapun di dalam sejarah dalam ranking komputer ATP.
- Nadal adalah satu dari hanya dua orang yang memenangkan Prancis Terbuka pada debutnya (2005), yang pertama adalah Mats Wilander pada 1982. Nadal juga sukses mempertahankan gelarnya pada 2006 & 2007, dia juga mampu memenangkan 21 pertandingan secara beruntun selama berpartisipasi di dalam Prancis Terbuka.
- Pada usia 19 tahun 1 bulan 22 hari, Nadal menjadi remaja ketiga di dalam sejarah ranking komputer ATP (sejak 1973) yang mencapai ranking 2 dunia mengikuti jejak Boris Becker (usia 18 tahun 9 bulan 17 hari) dan Björn Borg (usia 18 tahun 10 bulan 2 hari) sebagai satu-satunya remaja yang mencapai ranking 2 dunia.
- Nadal menjadi satu-satunya pemain yang telah memenangi final Grand Slam tunggal putra melawan no. 1 dunia Roger Federer. Kemenangan itu diperoleh dari Prancis Terbuka tahun 2006 dan 2007 dan Wimbledon pada tahun 2008. Federer memiliki rekor 11-2 di final Grand Slam tunggal putra termasuk dua kemenangan atas Nadal di Wimbledon 2006 & 2007.
- Nadal adalah satu-satunya pemain aktif yang memiliki rekor kemenangan head-to-head melawan Federer. Nadal unggul 8-5 atas Federer (6-1 di lapangan tanah liat, 2-2 di lapangan keras, dan 0-2 di lapangan rumput).
- Kemenangan Nadal di Prancis Terbuka 2007 membuatnya menjadi pemain pertama sejak Bjorn Borg (1978-81) yang memenangkan Prancis Terbuka selama tiga tahun berturut-turut.
- Pada tahun 2006, Nadal dan Federer menjadi satu-satunya dua pemain pria di era terbuka yang mencapai final Wimbledon setelah keduanya bertanding di final Prancis Terbuka hanya satu bulan sebelumnya. Ada beberapa pria yang mencapai final Wimbledon setelah berhasil tembus ke final Prancis Terbuka, tetapi belum pernah dua pria berhasil mencapai final Wimbledon dan Prancis Terbuka. Nadal dan Federer bertemu kembali di final Prancis Terbuka dan Wimbledon pada tahun 2007 dan 2008.
Gelar Grand Slam
- Australia Terbuka: 1 (2009)
- Prancis Terbuka: 11 (2005-2008, 2010-14, 2017, 2018)
- Wimbledon: 2 (2008, 2010)
- Amerika Terbuka: 3 (2010, 2013, 2017)
Tahun | Turnamen | Lawan | Hasil |
---|---|---|---|
2005 | Prancis Terbuka | Mariano Puerta | 6-7(6), 6-3, 6-1, 7-5 |
2006 | Prancis Terbuka | Roger Federer | 1-6, 6-1, 6-4, 7-6(4) |
2007 | Prancis Terbuka | Roger Federer | 6-3, 4-6, 6-3, 6-4 |
2008 | Prancis Terbuka | Roger Federer | 6–1, 6–3, 6–0 |
2008 | Wimbledon | Roger Federer | 6–4, 6–4, 6–7(5), 6–7(8), 9–7 |
2009 | Australia Terbuka | Roger Federer | 7–5, 3–6, 7–6(3), 3–6, 6–2 |
2010 | Prancis Terbuka | Robin Söderling | 6-4, 6-2, 6-4 |
Final Tunggal Putra Masters Series (12)
Menang (10)
Tahun | Kejuaraan | Lawan di final | Skor in Final |
2005 | Monte Carlo | Guillermo Coria | 6-3, 6-1, 0-6, 7-5 |
2005 | Rome | Guillermo Coria | 6-4, 3-6, 6-3, 4-6, 7-6(6) |
2005 | Montreal | Andre Agassi | 6-3, 4-6, 6-2 |
2005 | Madrid | Ivan Ljubičić | 3-6, 2-6, 6-3, 6-4, 7-6(3) |
2006 | Monte Carlo (2) | Roger Federer | 6-2, 6-7(2), 6-3, 7-6(5) |
2006 | Rome (2) | Roger Federer | 6-7(0), 7-6(5), 6-4, 2-6, 7-6(5) |
2007 | Indian Wells | Novak Đoković | 6-2, 7-5 |
2007 | Monte Carlo (3) | Roger Federer | 6-4, 6-4 |
2007 | Rome (3) | Fernando González | 6-2, 6-2 |
2008 | Monte Carlo (4) | Roger Federer | 7-5, 6-27-5 |
Runner-up (4)
Tahun | Kejuaraan | Lawan di final | Skor di Final |
2005 | Miami | Roger Federer | 2-6, 6-7(4), 7-6(5), 6-3, 6-1 |
2007 | Hamburg | Roger Federer | 2-6, 6-2, 6-0 |
2007 | Paris | David Nalbandian | 4-6, 0-6 |
2008 | Miami | Nikolay Daveydenko | 3-6, 4-6 |
Semua final (32)
Kemenangan tunggal (25)
|
|
No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Lawan di final | Skor |
1. | 9 Agustus, 2004 | Sopot, Polandia | Tanah liat | José Acasuso | 6-3, 6-4 |
2. | 14 Februari, 2005 | Costa do Sauípe, Brasil | Tanah liat | Alberto Martín | 6-0, 6-7(2), 6-1 |
3. | 21 Februari, 2005 | Acapulco, Mexico | Tanah liat | Álbert Montañés | 6-1, 6-0 |
4. | 17 April, 2005 | Monte Carlo, Monaco | Tanah liat | Guillermo Coria | 6-3, 6-1, 0-6, 7-5 |
5. | 24 April, 2005 | Barcelona, Spanyol | Tanah liat | Juan Carlos Ferrero | 6-1, 7-6(4), 6-3 |
6. | 2 Mei, 2005 | Rumaniaa, Italia | Tanah liat | Guillermo Coria | 6-4, 3-6, 6-3, 4-6, 7-6(6) |
7. | 5 Juni, 2005 | Prancis Terbuka, Paris, Prancis | Tanah liat | Mariano Puerta | 6-7(6), 6-3, 6-1, 7-5 |
8. | 4 Juli, 2005 | Båstad, Swedia | Tanah liat | Tomáš Berdych | 2-6, 6-2, 6-4 |
9. | 18 Juli, 2005 | Stuttgart, Jerman | Tanah liat | Gastón Gaudio | 6-3, 6-3, 6-4 |
10. | 14 Agustus, 2005 | Montréal, Kanada | Keras | Andre Agassi | 6-3, 4-6, 6-2 |
11. | 18 September, 2005 | Beijing, Tiongkok | Keras | Guillermo Coria | 5-7, 6-1, 6-2 |
12. | 23 Oktober, 2005 | Madrid, Spanyol | Keras | Ivan Ljubičić | 3-6, 2-6, 6-3, 6-4, 7-6(3) |
13. | 4 Maret, 2006 | Dubai, UAE | Keras | Roger Federer | 2-6, 6-4, 6-4 |
14. | 23 April, 2006 | Monte Carlo, Monaco | Tanah liat | Roger Federer | 6-2, 6-7(2), 6-3, 7-6(5) |
15. | 30 April, 2006 | Barcelona, Spanyol | Tanah liat | Tommy Robredo | 6-4, 6-4, 6-0 |
16. | 14 Mei, 2006 | Roma, Italia | Tanah liat | Roger Federer | 6-7(0), 7-6(5), 6-4, 2-6, 7-6(5) |
17. | 11 Juni, 2006 | Prancis Terbuka, Paris, Prancis | Tanah liat | Roger Federer | 1-6, 6-1, 6-4, 7-6(4) |
18. | 18 Maret, 2007 | Indiaian Wells, California, Amerika Serikat | Keras | Novak Đoković | 6-2, 7-5 |
19. | 22 April, 2007 | Monte Carlo, Monaco | Tanah liat | Roger Federer | 6-4, 6-4 |
20. | 29 April, 2007 | Barcelona, Spanyol | Tanah liat | Guillermo Cañas | 6-3, 6-4 |
21. | 13 Mei, 2007 | Roma, Italia | Tanah liat | Fernando González | 6-2, 6-2 |
22. | 10 Juni, 2007 | Prancis Terbuka, Paris, Prancis | Tanah liat | Roger Federer | 6-3, 4-6, 6-3, 6-4 |
23. | 22 July, 2007 | Stuttgart, Jerman | Tanah liat | Stanislas Wawrinka | 6–4, 7–5 |
24. | 27 April, 2008 | Monte Carlo, Monaco | Tanah liat | Roger Federer | 7–5, 7–5 |
25. | 4 May, 2008 | Barcelona, Spanyol | Tanah liat | David Ferrer | 6–1, 4–6, 6–1 |
Runner-up tunggal (8)
No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Lawan di final | Skor di final |
1. | 12 Januari, 2004 | Auckland, Selandia Baru | Keras | Dominik Hrbaty | 4-6 6-2 7-5 |
2. | 3 April, 2005 | Miami, AS | Keras | Roger Federer | 2-6, 6-7(4), 7-6(5), 6-3, 6-1 |
3. | 9 Juli, 2006 | Wimbledon, London, United Kingdom | Rumput | Roger Federer | 6-0, 7-6(5), 6-7(2), 6-3 |
4. | 20 Mei, 2007 | Hamburg, Jerman | Tanah liat | Roger Federer | 2-6, 6-2, 6-0 |
5. | 8 Juli, 2007 | Wimbledon, London, Inggris | Rumput | Roger Federer | 6-7(7), 6-4, 6-7(3), 6-2, 2-6 |
6. | 4 November, 2007 | Paris, France | Hard (i) | David Nalbandian | 6–4, 6–0 |
7. | 6 January, 2008 | Chennai, India | Keras | Mikhail Youzhny | 6–0, 6–1 |
8. | 6 April, 2008 | Miami, AS | Keras | Nikolay Davydenko | 6–4, 6–2 |
Kemenangan ganda (3)
No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan di final | Skor di final |
1. | Agustus 21, 2003 | Croatia Open Umag, Umag, Kroasia | Tanah liat | Álex López Morón | Todd Perry Thomas Shimada |
6-1, 6-3 |
2. | Januari 5, 2004 | Chennai Open, Chennai, India | Keras | Tommy Robredo | Jonathan Erlich Andy Ram |
7-6(3), 4-6, 6-3 |
3. | Januari 3, 2005 | Qatar ExxonMobil Open, Doha, Qatar | Keras | Albert Costa | Andrei Pavel Mikhail Youzhny |
6-3, 4-6, 6-3 |
4. | 27 April, 2008 | Monte Carlo, Monaco | Tanah Liat | Tommy Robredo | Mahesh Bhupathi Mark Knowles |
6–3, 6–3 |
Runner-up ganda (3)
No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan di final | Skor di final |
1. | April 18, 2005 | Open Seat, Barcelona, Spanyol | Keras | Feliciano López | Leander Paes Nenad Zimonjić |
6-3, 6-3 |
2. | Januari 8, 2007 | Chennai Open, Chennai, India | Keras | Tomeu Salvà | Xavier Malisse Dick Norman |
6-3, 7-6(1) |
3. | April 30, 2007 | Open Seat, Barcelona, Spanyol | Tanah liat | Tomeu Salvà | Andrei Pavel Alexander Waske |
7-6(4), 7-6(4) |
Referensi
- ^ "ATP World Tour – Singles Rankings". ATP Tour. Diakses tanggal 9 Juni 2018.
- ^ Niall, Jake (3 February 2009). "The man from Majorca breathes scent of victory". The Age. Melbourne. Diakses tanggal 5 April 2010.
- ^ Scott, Brough (24 June 2008). "Wimbledon: Rafael Nadal happy with his game – and his shorts – as he moves through gears". The Daily Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-14. Diakses tanggal 5 April 2010.
Pranala luar
- (Inggris) (Spanyol) Situs web resmi Rafael Nadal
- (Inggris) Profil Tur ATP
- (Inggris) [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Rafael_Nadal
- (Inggris) [http://dafaolahraga.com/tenis/rafael-nadal-siap-kembali-ke-rio/