Butet Manurung

Aktivis dan antropolog Indonesia
Revisi sejak 18 November 2021 07.42 oleh Christiani E. Landjaro (bicara | kontrib) (Template ~~~~)

Saur Marlina Manurung, lahir di (lahir 21 Februari 1972), adalah seorang aktivis sosial dan antropolog Indonesia. Dia merupakan perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat adat di Indonesia.

Saur Marlina Manurung
MAAPD
Butet Manurung
LahirSaur Marlina Manurung
21 Februari 1972 (umur 52)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainButet Manurung
KewarganegaraanIndonesia Indonesia
Almamater
PekerjaanAktivis, akademisi dan antropolog
Tahun aktif1999 - Sekarang
Dikenal atasPerintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia

Awal karier

Butet mulai mengembangkan program pendidikan bagi Orang Rimba yang tinggal di hutan Bukit Duabelas, Jambi saat ia bergabung di sebuah proyek konservasi yang dikelola oleh LSM Warsi tahun 1999. Pengalaman ini mendorong ia dan beberapa rekannya di sana untuk mendirikan Sokola Institute pada tahun 2003 dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang kontekstual.

Pengalamannya merintis program pendidikan di komunitas adat orang rimba yang tinggal di hutan Jambi telah ditulis dalam sebuah buku berjudul "Sokola Rimba" yang terbit pertama kali tahun 2007, dan hingga saat ini telah tujuh kali dicetak ulang dan diterbitkan dalam Bahasa Inggris dengan judul "The Jungle School" pada tahun 2012. Buku dan kisahnya diadaptasi dalam layar lebar dengan judul "Sokola Rimba" oleh produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Reza pada tahun 2013, dan filmnya telah memenangkan berbagai penghargaan Internasional.

Pendidikan

Butet Manurung meraih gelar S1 Antropologi dan Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran Bandung, serta S2 di bidang Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif di Australian National University, Canberra. Selain itu, Butet juga pernah mengikuti kursus Global Leadership and Public Policy di Harvard Kennedy School, Universitas Harvard, USA (2012).

Penghargaan

Penghargaan yang pernah diterima adalah “Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014, Penghargaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015, Ernst and Young Indonesia Social Entrepreneur of the Year 2012, Young Global Leader 2009, Ashoka Fellow 2006, Time Magazine’s Hero of Asia 2004, Unesco’s Man and Biosphere Award 2001, dan lain-lain.

Pranala luar


Referensi