Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan adalah cabang akuntansi yang berkaitan dengan pelaporan informasi keuangan kepada pihak eksternal.[1] Prinsip akuntansi keuangan berubah-ubah dan disesuaikan dengan kebutuhan pemakai informasi keuangan serta sistem bisnis. Fungsi dari akuntansi keuangan adalah sebagai alat pemrosesan data keuangan dan penyajian laporan keuangan.[2] Kegiatan akhir dari akuntansi keuangan adalah penyusunan laporan keuangan yang dimanfaatkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.[3] Manfaat dari adanya akuntansi keuangan adalah terbentuknya komunikasi bisnis atau komunikasi organisasi berkaitan dengan penilaian kinerja dan masa depan keuangan.[4]
Akuntansi | |
---|---|
Konsep dasar | |
Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS | |
Bidang akuntansi | |
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak | |
Laporan keuangan | |
Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan | |
Audit | |
Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley · Empat Besar | |
Isi
Formulir gudang dan pesan barang
Formulir gudang dan pesan barang dibuat untuk memenuhi informasi mengenai akuntansi keuangan. Sifat dari formulir ini adalah subjek dan spesifik. Bentuk dan informasi yang disajikan berbeda-beda dan disesuaikan dengan keperluan informasi bagi organisasi.[5]
Pendukung
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan dalam bentuk laporan akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen. Kemampuan ini didukung oleh teknologi komputer dan teknologi informasi. Sistem informasi akuntansi yang telah terkomputerisasi dapat membuat paket program akuntansi dari yang sederhana hingga yang rumit. Sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, tetapi dapat menyajikan laporan keuangan dan laporan non-keuangan secara mudah. cepat, dan akurat. Akses terhadap informasi juga dapat dilakukan setiap saat.[6]
Pemakaian
Sektor publik
Sektor publik dapat menggunakan salah satu dari beberapa jenis teknik akuntansi keuangan. Teknik-teknik ini antara lain akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi dana, akuntansi kas, atau akuntansi akrual. Masing-masing teknik tersebut tidak memiliki sifat penggunaan yang berlawanan. Pemakaian salah satu teknik akuntansi tersebut pada sektor publik tidak berarti bahwa penggunaan teknik lain ditolak. Sektor publik dapat menggunakan beberapa atau seluruh teknik tersebut bersamaan. Pemakaian terpisah umumnya dilakukan pada akuntansi kas, akuntansi akrual dan akuntansi komitmen. Penyebabnya adalah syarat waktu pengakuan pendapatan dan biaya yang berbeda di antara ketiganya. Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dapat mempengaruhi model pencatatan. Terdapat dua model yang menjadi penentu pengakuan pendapatan yaitu ketika faktur dikeluarkan dan barang dikirim, atau ketika faktur dibayarkan dan barang dikirim.[7]
Pranala luar
- Audit Laporan Keuangan Diarsipkan 2015-02-13 di Wayback Machine.
Referensi
Catatan kaki
- ^ Hery (2015). Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition. Jakarta: Penerbit PT Grasindo. hlm. 8. ISBN 978-602-375-059-7.
- ^ Sinarwati, N. K., dkk. (2013). Akuntansi Keuangan 1 (PDF). Singaraja: Undiksha Press. hlm. 2. ISBN 978-602-8310-94-9.
- ^ Yuniarsih, Nia (2018). Buku Ajar Akuntansi Keuangan Menengah. Surabaya: CV. Jakad Publishing Surabaya. hlm. 1. ISBN 978-602-61918-9-2.
- ^ Marina, dkk. 2017, hlm. 198.
- ^ Marina, dkk. 2017, hlm. 98.
- ^ Marina, dkk. 2017, hlm. 152.
- ^ Yuesti, A., Dewi, N. L. P. S., dan Pramesti, I. G. A. A. (2020). Akuntansi Sektor Publik. Badung: CV. Noah Aletheia. hlm. 12. ISBN 978-623-91014-7-3.
Daftar pustaka
Marina, A., dkk. (2017). Sistem Informasi Akuntansi: Teori dan Praktikal (PDF). Surabaya: Penerbit UMSurabaya Publishing. ISBN 978-979-98658-9-2.