Bahay na bato

rumah tradisional di Filipina

Bahay na bato adalah jenis bangunan di Filipina yang berkembang pada masa penjajahan Spanyol dan merupakan percampuran antara rumah adat Filipina bahay kubo dengan rumah tradisional Spanyol yang terbuat dari bebatuan.[1][2] Secara harfiah, bahay na bato bermakna "rumah batu".[3] Pada masa kolonial, bahay na bato merupakan rumah bagi kalangan aristokrat di Filipina.[4][5]

Salah satu contoh bangunan bahay na bato

Arsitektur

Dapat dikatakan bahwa bahay na bato adalah bahay kubo yang dibuat dengan bahan-bahan yang lebih kuat. Bahay na bato biasanya memiliki tembok yang terbuat dari adobe, batu bata yang terbuat dari lumpur yang dikeringkan atau bahan alami lainnya, dan lantainya terbuat dari kayu lokal sementara atapnya terdiri atas genteng yang disebut tejas. Hal ini berbeda dari bahay kubo yang sangat mengandalkan bambu sebagai bahan utama pembangunannya dan beratapkan alang-alang.[5][6][7][8][9]

Beberapa aspek filosofis dari bahay kubo yang dapat ditemukan dalam bahay na bato di antaranya penerapan prinsip ventilasi terbuka dan prinsip penghuni rumah menetap di lantai kedua. Keunikan bahay na bato terletak pada jendelanya (ventana) yang dapat dibuka dari lantai hingga langit-langit dan didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan iklim tropis.[5][9]

Kekhasan bahay na bato diduga terinspirasi dari arsitektur Hispanik yang berkembang di Amerika Tengah dan dibawa oleh penjajah Spanyol dan dianggap sesuai dan tahan banting dengan kondisi Filipina yang kerap dihantam bencana alam.[6][7] Terusirnya Spanyol dan datangnya Amerika Serikat turut memengaruhi perkembangan bahay na bato yang pembangunannya pada Era Persemakmuran mulai dipengaruhi oleh gaya art deco.[6]

Budaya Populer

Salah satu karya budaya populer yang menempatkan bahay na bato sebagai latar yang signifikan dapat ditemukan dalam film tahun 1965 A Portrait of the Artist as Filipino besutan sutradara Lamberto Vera Avellana.[10]

Referensi

  1. ^ "Tahanang Bayan: The Bahay na Bato as Filipino | Intramuros Administration" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  2. ^ Kim, Young-Hoon; Lim, Sooyoung (2013). "A Study on the Vernacular Architecture in Bahay na bato, Spanish Colonial Style in Philippines". KIEAE Journal. 13 (3): 135–144. doi:10.12813/kieae.2013.13.3.135. ISSN 2288-968X. 
  3. ^ IV, Franz Sorilla. "Bahay Na Bato: The Parts Of A Stately Filipino House During The Spanish Colonial Period". Tatler Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  4. ^ "History of Philippine Architecture". National Commission for Culture and the Arts (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  5. ^ a b c Moeran, Brian (2021-04-01). Ethnography in the Raw: Life in a Luzon Village (dalam bahasa Inggris). Berghahn Books. ISBN 978-1-80073-075-5. 
  6. ^ a b c IV, Franz Sorilla. "Bahay Na Bato: The Parts Of A Stately Filipino House During The Spanish Colonial Period". Tatler Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  7. ^ a b "From 'bahay-kubo' to 'bahay-na-bato'". Inquirer Lifestyle (dalam bahasa Inggris). 2014-07-27. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  8. ^ "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2017-09-23. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  9. ^ a b "History of Philippine Architecture". National Commission for Culture and the Arts (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  10. ^ "Looking back on our 'bahay-na-bato'–in Nick Joaquin's 'Portrait of the Artist'". Inquirer Lifestyle (dalam bahasa Inggris). 2018-03-31. Diakses tanggal 2021-11-28.