Pas Band adalah kelompok musik rock dari Bandung, Indonesia yang dibentuk pada tahun 1989. Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum), Richard (gitar).

Pas Band
AsalBandung, Indonesia
Genre
Tahun aktif1989–sekarang
LabelAquarius
Situs webwww.pasband.info
Anggota

Sejarah

Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1989 dengan formasi yang terdiri dari 2 kakak-adik Bengbeng (gitar) & Trisno (Bass), serta Yukie (vokal) & Richard Mutter (drum). Pada tahun 1993, band ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, 4 Through The Sap.

Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, tetapi mereka mulai membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih.

 
Richard Mutter, Raden Mas Julius Aryo Verdijantoro, & Robin Malau dalam salah 1 pertemuan di program acara Musikator yang digagas oleh Robin Malau.

Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indie Vduality (1997), Psycho I.D (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri & posisinya digantikan oleh Sandy (ex U'Camp).[1] Dengan formasi tanpa Richard, mereka merilis album kelima yang berjudul Ketika (2001), tetapi Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I Radio 89.6 FM bergabung di album ke 6 Pas 2.0 (2003), & album ketujuh Stairway to 7th (2004). 2 tahun kemudian, Pas Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya Permata Yang Hilang, Romeo & Juliet, & Gladiator & 9 lagu hits lamanya. 2 tahun seakan menjadi waktu yang tepat untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya, & akhirnya Pas Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada 20 Maret 2008, berjudul Romantic Lies & Bleeding. Hits terbarunya berjudul "Aku" yang bercerita tentang pengakuan seorang lelaki bajingan, telah malang melintang diputar di radio-radio & Internet.

1993–95: 4 Through the Sap

Pada awal tahun 1993 berkisar 2 tahun sesudah Pas Band didirikan, mereka berencana untuk masuk mayor label lewat jalur rekaman amatir atau anak muda masa kini menyebutnya Independent Label. Trisnoize, Beng-beng & Yukie telah merancang 4 buah lagu untuk direkam dalam bentuk mini tape (kaset). 4 Buah lagu tersebut adalah: Gangster of Love, Old Fashioned Sickness, Here Forever & Dogma. Tujuannya agar lagu-lagu mereka dapat dipromosikan secara maksimal, Tadinya mereka kurang yakin akan hasil rekaman yang mereka rekam pada bulan Oktober 1993 s/d November 1993 silam. Namun, setelah diputar berkali-kali rupanya malah mendapat respon positif yang cukup lumayan oleh pendengar. Hingga pada akhirnya mereka mendapat sokongan dana dari stasiun radio pada masa itu yakni 104.4 FM GMR Radio untuk menjual album tersebut secara luas. Baru berjalan 3 Bulan pasca diedarkan, album tersebut sukses terjual lewat pendistribusian yang dibiayai oleh Samuel Marudut. Sedangkan Samuel Marudut sendiri adalah kawan sekaligus Ceo 104.4 FM GMR Radio yang telah wafat karena alasan yang tidak jelas (ada yang mengatakan karena mengalami kecelakaan lalu lintas, namun ada pula yang mengatakan karena bunuh diri) sebelum band yang menjadi asuhannya tersebut masuk dapur rekaman mayor label. Sebagai dedikasi terhadapnya, maka Pas Band menggarap sebuah lagu untuk dirinya yang berjudul "Red Light Shooter", kelak dikemudian hari lagu tersebut akan masuk tracklist dalam album In (No) Sensation.

1995–97: In (No) Sensation

Pasca meninggalnya Samuel Marudut pada tahu 1994, Pas Band harus berjuang sendiri mengais rezeki di kumuhnya ibu kota. Untungnya berbekal kaset demo yang mereka rekam dengan lagu-lagu mereka sendiri, Pas Band sibuk mencari label-label rekaman untuk mengajukan tawaran agar bisa membuat album secara mayor label. Berkali-kali kaset demo mereka ditawarkan ke berbagai macam merek label rekaman di Jakarta, Sayang tak ada satupun yang mau mengontrak mereka dengan alasan dalih anti_lagu berbahasa inggris yang sedang merebak. Keberuntungan pun mulai berpihak semenjak salah satu label ternama membeli album "4 Through The Sap" & menjualnya kembali dengan pendistribusian secara nasional. Kesuksesan akhirnya datang menghampiri setelah mereka berhasil mendapatkan label yang mau mengontrak dengan nilai kontrak yang cukup. Setelah masuk ke mayor label, mereka mulai menjalani sesi rekaman & take vocal di Jakarta selama 6 Bulan. & pada pertengahan tahun 1995 dirilislah album bertajuk "In (No) Sensation" yang angka penjualannya meroket 100.000 Copy hanya dalam waktu seminggu.

Dan dimasa itulah mereka mulai menggarap video clip promosi untuk pertamakalinya dengan mengambil salah 1 single dari 12 lagu yang terdapat di dalam album "In (No) Sensation". Lagu yang berjudul "Impresi" dipilih sebagai single & video clip promosi mereka. Dalam penggarapannya, video clip ini direkam oleh kru Cerahati yang diketuai oleh sang drummer, Richard Mutter. Sayangnya video clip tersebut di cekal oleh salah 1 stasiun televisi yang tidak suka dengan adegan-adegan tak lazim, walaupun begitu mereka tetap sukses dengan menggondol omzet penjualan hingga 400.000 Copy & honor konser di atas Rp.10.000.000,-.

Suksesnya lagi mereka mendapat penghargaan sebagai Grup Musik terbaik oleh Aquarius Musikindo selaku pengedar album-album Pas Band yang sampai saat ini masih bersedia.

1997–98: Indie Vduality

Tahun 1997 merupakan tahun ke 3 mereka bernaung dibawa bendera Aquarius Musikindo, pada tahun itu mereka kembali merilis album yang berjudul "indieVduality". Dengan bermodalkan alat musik dan seperangkat soundsystem baru, mereka bermain musik dengan sungguh-sungguh serta lebih dewasa. Dalam album ini mereka mulai agak nakal dengan lagu yang lirik-liriknya terkesan pedas. Dengan mengandalkan single "Anak Kali Sekarang", lagu ini merupakan single promosi sekaligus video clip yang mereka edarkan guna memperbanyak pemasukan & royalti dari hasil penjualan album tersebut. Sayangnya, seperti pada album sebelumnya mereka juga harus kembali menarik peredaran video clip "Anak Kali Sekarang" karena masalah biaya cash back dari stasiun televisi yang menayangkannya. Bahkan beberapa fans menyebutkan bahwa itu hanya dalih untuk membenarkan bahwa video clip ini telah dicekal oleh LPP TVRI yang pada masa itu dikendalikan Pemerintah Orde Baru.

1998–99: Psycho I.D & keluarnya Richard

Waktu terus bergulir & Pas Band mulai kembali merilis album pada tahun bersejarah, di mana pada masa itu Rezim Orde Baru runtuh & memulai berdirinya Rezim Reformasi. Judul Psycho I.D dipilih sebagai judul album ke 3 mereka. Lagu yang berjudul "Bocah" dijagokan sebagai hits atau single pada waktu itu. Sejak saat itu Pas Band mulai bebas melebarkan sayapnya tinggi-tinggi setelah dahulu pernah dicekal & dikecam lantaran aksi panggungnya yang terlalu ugal-ugalan. Biar pun telah kembali bebas berkarya tanpa adanya sensor, tetapi di album inilah merupakan akhir karier bagi Richard. Karena dirinya menyatakan telah bosan setelah 7 Tahun bergabung dengan Pas Band & sering mendapat teror dari pihak yang tak dikenalnya. Selepas kepergian Richard, Pas Band memutuskan untuk vakum selama 2 tahun dengan menjadi dosen & guru.

2001–03: Masuknya Sandy Andarusman & Ketika

2 Tahun vakum tak menjadikan semangat bermusik mereka luntur seketika, pada tahun 2001 mereka merilis album comeback dengan judul Ketika. Menariknya di dalam proses rekaman album ini mereka menyewa 2 additional drummer, Single dari album ini adalah "Terlalu Yakin, Mungkin" & "Kesepian Kita" yang dinyanyikan bersama penyanyi pendatang baru, Tere. Setahun kemudian lagu "Kesepian Kita" dijadikan soundtrack resmi film Ada Apa Dengan Cinta. Baru pada tahun ini Sandy Andarusman yang dulunya adalah drummernya U'Camp telah ditetapkan sebagai pengganti Richard Mutter.

Pada tahun yang sama, Pas Band diundang ke Korea Selatan guna memeriahakn acara Korean Music Festival yang diselenggarakan di kota Bussan, Korea Selatan.

2003–04: Pas 2.0 & kontroversi lagu "Yesterday"

Pada bulan Maret 2003 mereka kembali merilis album yang berjudul Pas 2.0 dengan hits single "Malam Tetaplah Malam", "Tak Pernah Ada", "Yesterday" & "Jengah". Ada sebuah kontroversi di mana lagu yang berjudul "Yesterday" sempat diaransemen dengan gaya musik Punk oleh Pas Band & orang yang berani mengaransemen lagu tersebut adala Trisnoize, Sang Bassist. Anehnya, lagu ini agak berhasil mendongkrak popularitas band tersebut karena merekalah & 1-1nya band Indonesia yang berani menyanyikan lagu keramat itu. Sebenarnya lagu ini adalah lagu ciptaan The Beatles yang dinyanyikan oleh Paul McCartney.

2004–08: Stairway to 7th &The Beast of Pas

Masuk pada tahun 2004, Pas Band lebih mengutamakan melayani parpol-parpol yang sedang kampanye dalam melaksanakan pemilihan umum. Maka dari itu mereka sengaja mengundur jadwal peluncuran album mereka yang bertitel Stairway to 7th' tadinya mereka ingin meluncurkan album tersebut pada awal bulan Mei 2004, sayangnya karena masih sibuk tour album dan menjadi bintang tamu kampanye pemilihan umum, maka album ini baru diluncurkan pada November 2004. Album ini banyak digarap dengan bantuan musisi-musisi papan atas & penyanyi-penyanyi populer kala itu, seperti Reza Artamevia & Bunga Citra Lestari.

Bahkan penyanyi orkestra bertehnik Valcetto, Christopher Abimanyu sempat menyumbang suaranya di lagu "Bayangan" yang merupakan lagu milik band pertamanya Sandy yakni U'Camp.

Pada tahun 2006, Pas Band mulai jenuh mengeluarkan lagi lagu baru lantaran sepinya omzet penjualan sehingga mereka hanya merekam 3 lagu saja. Kemudian album yang dijanjikan itu bertajuk The Beast Of Pas, album ini adalah album kompilasi yang direkam sejak tahun 1995 sampai tahun 2004. Dengan single yang cukup menghentak yakni "Gladiator", mereka mencoba kembali meraih chart & mendapat respon yang positif dari pendengar setianya.

2008–sekarang: Romantic Lies & Bleeding & masa depan

Setelah meluncurkan album kompilasi, mereka kembali meluncurkan album dengan lagu-lagu barunya' di album ini Pas Band memang tidak sesukses dahulu. Karena album ini adalah album paling tidak laku dalam sejarah penjualan album Pas Band, terlebih album ini tidak meraup omzet yang besar. Pada kenyataannya album Romantic Lies & Bleeding hanya terjual 10.000,- copy saja dalam waktu 1 tahun. Lebih ironinya lagi Pas Band diterpa isu ketidak harmonisan personel-personelnya, sehingga di media-media cetak banyak yang memberitakan bahwa album ini akan menjadi album terakhir mantan Grup musik indie label tersebut.

Namun, Yukie membantah pernyataan media itu dengan wawancara eksklusif di salah 1 televisi swasta dia bilang "Kami hanya hiatus sampai waktunya tiba", "Karena kami semua masih punya urusan masing-masing saya sekarang jadi Dosen, Beng-beng sekarang jadi PNS, Trisno jadi guru les bahasa jerman & Sandy masih menjadi penyiar radio" kata Yukie.

Dengan pernyataan itu pihak pers akhirnya dituduh melemahkan Grup Musik Rock Indonesia, karena dianggap melecehkan nama baik orang lain tanpa bukti-bukti otentik. Hal semacam itu juga dialami grup-grup musik sealiran atau lain aliran yang pada dasarnya ingin menggusur musik Rock dari Indonesia.

Pada tahun 2014, Richard Mutter yang sudah diajak melakukan reuni dengan Pas Band beberapa kali memutuskan kembali ke Pas Band, & menemani Sandy diposisi drum, orang yang pernah mengisi kekosongan Richard pada tahun 2001.

Anggota band

Diskografi

Album Studio
Album Kompilasi

Referensi

  1. ^ Biografi Pas Band, diakses 2 Oktober 2007

Pranala luar