Bahasa Hawu
Bahasa Sabu atau Lī Hawu adalah bahasa yang digunakan suku Sabu.[6] Penuturnya terdapat di Kupang, Ende, pulau Sawu dan Raijua, pulau Sumba khususnya Waingapu dan Melolo. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia dengan sub-rumpun Melayu-Polinesia Tengah. Bahasa Sabu berhubungan erat dengan bahasa Ndao (Lī Dhao) dan bahasa-bahasa Sumba. Bahasa Ndao pernah sekali dianggap dialek dari bahasa Sabu, tetapi keduanya tidak mutually intelligible.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e3/Incubator-logo.svg/32px-Incubator-logo.svg.png)
Cappell (1975) mencatat sejumlah besar kosakata dan fitur tata bahasa non-Austronesia dalam bahasa Melayu-Polinesia Tengah di Nusa Tenggara Timur dan Maluku, terutama di Lī Hawu. Sementara ia umumnya menulis tentang substratum non-Austronesia, Lī Hawu sangat berbeda dari norma-norma bahasa Austronesia sehingga ia mengklasifikasikannya (dan Lī Dhao) sebagai bahasa non-Austronesia. Dia berkata,
Hawu juga memiliki kosakata AN [Austronesia] yang besar, termasuk pronomina, dan beberapa fitur tata bahasa, terutama prefiks statif ma- dan causatif pa- ... Namun, itu tidak mengandung fitur tata bahasa AN sama sekali, dan sementara cukup NAN [non-Austronesia], tata bahasanya tidak sejalan dengan bahasa AT [Alor-Timor], tetapi bertipe independen. Oleh karena itu evaluasi yang tepat adalah bahwa Hawu adalah NAN, dengan overlay kosakata bahasa Indonesia AN yang sangat berat. (hal. 683)
Namun, sekarang diterima secara umum bahwa bahasa Sabu tidak jauh berbeda dari bahasa Melayu-Polinesia Tengah lainnya, yang semuanya menampilkan komponen non-Austronesia yang mendefinisikan bahasa Melanesia.
Dialek
Bahasa Sabu memiliki empat dialek, yaitu: Seba (Mèbha), Timu (Dimu), Mesara (Mehara), dan Raijua. Terdapat perbedaan minor pada pengucapan dan beberapa kata di keempat dialek ini.
Dialek Seba dianggap sebagai dialek standar karena penuturnya yang lebih banyak.
Fonologi
Bahasa Sabu memiliki vokal dan aturan tekanan yang sama. Bahasa ini berbagi kesamaan konsonan implosif (atau mungkin pra-glotal) konsonan dengan bahasa Bima-Sumba dan dengan bahasa-bahasa di Flores dan Sulawesi yang lebih jauh ke utara, seperti bahasa Wolio, dan agak mirip bahasa Ngadha yang memiliki pemanjangan konsonan setelah schwa.
Vokal Pendek | a
[a] |
e
[e] |
è
[ə] |
i
[i] |
o
[o] |
u
[u] |
Vokal Panjang | ā
[a:] |
ē
[e:] atau [ə:] |
ī
[i:] |
ō
[o:] |
ū
[u:] |
Bahasa Sabu membedakan vokal pendek dan vokal panjang seperti halnya bahasa-bahasa Polinesia.
Vokal panjang di bahasa Sabu sering ditulis dengan vokal rangkap karena tidak mendukungnya papan ketik, misalnya doāe (raja) ditulis dengan doaae.
b | bh | d | dh | g | gh | h |
j | jh | k | l | m | n | ng |
ny | p | r | t | w | y | ' |
Konsonan seperti bh, dh, gh, dan jh sering kali ditulis oleh beberapa penutur dengan b', d', g', dan j'. Tetapi untuk membedakannya dengan huruf glotal stop maka ditulislah seperti pada tabel di atas.
Diftong pada bahasa Sabu adalah rangkaian vokal.
Kata-kata pada bahasa Sabu mendapat tekanan pada suku kata atau vokal kedua dari belakang. Karena di dalam bahasa Sabu konsonan selalu diikuti vokal, maka suku katanya selalu adalah konsonan-vokal (CV) atau hanya vokal (V).
Gramatika
Pronomina
Semua preferensi pronominal bahasa Sabu menggunakan pronomina independen.
Persona | Tunggal | Jamak |
---|---|---|
Orang pertama eksklusif | jō (dialek Raijua)
jhā (dialek Dimu) yā (dialek Seba) |
jhī |
Orang pertama inklusif | dī | |
Orang kedua | au
èu ou |
mū |
Orang ketiga | nō | nā (dialek Raijua)
rā rō |
Nomina
Meskipun benar jika dikatakan bahwa nomina bahasa Sabu merupakan kelas kata yang mencakup nama orang, tempat dan benda, kriteria ini tidak cukup untuk membedakan nomina dari kelas kata lain. Kriteria lain yang akan memudahkan untuk membedakannya adalah sebagai berikut:
- Hanya nomina, pronomina, demonstrativa, dan klausa dapat dijadikan inti dari frasa nomina. Seperti halnya pronomina dan demonstrativa yang adalah klausa tertutup, nomina dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai inti non-pronomina, non-demonstrativa, non-klausa dari frasa nomina.
- Kebanyakan frasa nomina dari klausa verba diawali dengan preposisi kasus yang jelas.
- Hanya frasa nomina yang mengikuti artikel umum ne.
- Hanya frasa nomina yang mengikuti demonstratif tambahan.
- Hanya frasa nomina yang mengikuti klausa relatif.
- Pada klausa non-verba, hanya frasa nomina yang dinegasikan oleh partikel negatif a'dho.
- Hanya nomina referensi yang dimiliki atau dihitung.
- Pada klausa dengan past-completive tense-aspect, hanya nomina, pronomina, dan partikel ke dan le yang dapat berada di antara alla dan pe-.
Aturan penulisan frasa nomina pada bahasa Sabu:
- frasa nomina untuk nomina => (PREP) (Q) (ne) (NUM) (ORD) nomina (POSS) (ORD) (NUM) (REL) (DEM) (Q)
- frasa nomina untuk pronomina => (PREP) pronomina (REL) (DEM)
- frasa nomina untuk demonstrativa => (PREP) demonstrativa
- frasa nomina untuk klausa => (PREP) (ne) klausa (DEM)
Susunan Kata
Bahasa Sabu adalah bahasa ergatif-absolutif dengan preposisi ergatif ri untuk dialek Seba, ro untuk dialek Dimu, la untuk dialek Raijua. Klausa-klausa umumnya verb-initial. Akan tetapi, keberadaan preposisi ergatif memperbolehkan susunan kata yang lebih bebas. Di antara verba monovalen, subjek boleh berada sebelum atau sesudah verba. Menurut penutur asli, tidak ada perbedaan arti antara dua konstruksi kalimat di bawah ini.
SV | yā | be'i |
saya | tidur | |
VS | be'i | yā |
tidur | saya | |
"Saya tidur" |
Pada ketidakberadaan preposisi ergatif, konstruksi kalimat bivalen memiliki SVO ketat.
SVO | Ha'e | tanga'a | tera'e |
Ha'e | makan | sorgum | |
"Ha'e makan sorgum" |
Ketika preposisi ergatif hadir dalam konstruksi kalimat, urutan kata menjadi cukup bebas. Selain itu, dengan adanya preposisi ergatif, banyak verba transitif memiliki bentuk khusus untuk menunjukkan jumlah objek tunggal dengan mengganti vokal akhir verba dengan "-e" ketika verba berakhiran /i/, /o/ , atau /a/, contohnya bhuju 'menyentuh mereka', bhuje 'menyentuhnya'. Atau "-o" ketika kata kerjanya berakhiran /u/, contohnya ballu => ballo 'melupakan'. Kata kerja yang berakhiran /e/ tidak memiliki pergantian. Contoh berikut dari dialek Seba menyajikan beberapa pilihan urutan kata yang tersedia, dan juga menunjukkan pergantian kata kerja nga'a 'memakan' menjadi nga'e ketika ri hadir.
OVS | Terae | nga'e | ri | Ha'e | |
sorgum | makan | ergatif | Ha'e | ||
VSO | Nga'e | ri | Ha'e | terae | nane |
makan | ergatif | Ha'e | sorgum | demonstratif | |
"Ha'e memakan sorgum" |
Bilangan
Bilangan Pokok (Angka Kardinal)
Angka | Bahasa Sabu | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
1 | ahhi | satu |
2 | due | dua |
3 | tallu | tiga |
4 | appa | empat |
5 | lemmi | lima |
6 | anna | enam |
7 | pidu | tujuh |
8 | aru | delapan |
9 | heo | sembilan |
10 | henguru | sepuluh |
Untuk bilangan pokok belasan (11 sampai 19) ditulis henguru lalu diikuti oleh bilangan satuannya.
Angka | Bahasa Sabu | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
11 | henguru ahhi | sebelas |
12 | henguru due | dua belas |
13 | henguru tallu | tiga belas |
14 | henguru appa | empat belas |
15 | henguru lemmi | lima belas |
16 | henguru anna | enam belas |
17 | henguru pidu | tujuh belas |
18 | henguru aru | delapan belas |
19 | henguru heo | sembilan belas |
Untuk bilangan pokok puluhan (20 sampai 90) ditulis bilangan satuan lalu diikuti olejh nguru. Untuk bilangan gabungan dari puluhan dan satuan, maka ditulis bilangan puluhannya dulu baru bilangan satuannya, contoh 24 ditulis due nguru appa.
Angka | Bahasa Sabu | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
20 | due nguru | dua puluh |
30 | tallu nguru | tiga puluh |
40 | appa nguru | empat puluh |
50 | lemmi nguru | lima puluh |
60 | anna nguru | enam puluh |
70 | pidu nguru | tujuh puluh |
80 | aru nguru | delapan puluh |
90 | heo nguru | sembilan puluh |
Untuk satuan-satuan bilangan di atas puluhan, konsepnya sama dengan bilangan puluhan.
Angka | Bahasa Sabu | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
100 | hengahu | seratus |
200 | due ngahu | dua ratus |
900 | heo ngahu | sembilan ratus |
1000 | hetabba | satu juta |
2000 | due tabba | dua juta |
9000 | heo tabba | sembilan juta |
100.000 | hengahu tabba | seratus ribu |
200.000 | due ngahu tabba | dua ratus ribu |
900.000 | heo ngahu tabba | sembilan ratus ribu |
1.000.000 | hejuta | satu juta |
2.000.000 | due juta | dua juta |
9.000.000 | heo juta | sembilan juta |
Bilangan Urut (Angka Berurutan)
Untuk bilangan urut, tinggal ditambahkan awalan ke- pada pada satuan bilangan terbesarnya.
Angka | Bahasa Sabu | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
ke-1 | keahhi | pertama |
ke-2 | kedue | kedua |
ke-3 | ketallu | ketiga |
ke-4 | keappa | keempat |
ke-5 | kelemmi | kelima |
ke-6 | keanna | keenam |
ke-7 | kepidu | ketujuh |
ke-8 | kearu | kedelapan |
ke-9 | keheo | kesembilan |
ke-10 | kehenguru | kesepuluh |
Perbandingan Bahasa Sabu Dengan Bahasa Ndao
Fonologi
Bahasa Ndao memiliki inventaris kosa kata yang lebih besar, tetapi bahkan di mana bahasa-bahasa yang memiliki konsonan yang sama, seringkali tidak ada korespondensi satu-ke-satu. Terlepas dari alfabet Hawu /w/, Dhao lebih konservatif dalam hal alfabet. Hawu *s, *c bergeser ke /h/ pada zaman kontak dengan bangsa Portugis. Korelasi yang tidak jelas adalah:
Dhao | Hawu | Contoh | Arti |
---|---|---|---|
c
[tʃ] |
h | ca'e ~ ha'e | memanjat |
s | h | risi ~ rihi | lebih |
h | h | hebba ~ hebbha | mulut |
h | w | hahi ~ wawi | babi |
d'
[ɖʐ] |
d | mad'e ~ made | made |
d | dh | medda ~ meddha | malam |
dh
[ɗ] |
dh | lodho | matahari, hari |
b'
[bβ] |
b | b'anni ~ banni | perempuan |
b | bh | hebba ~ hebbha | mulut |
bh
[ɓ] |
bh | sabha ~ habha | usaha |
j'
[#dʒ] |
jh, y | j'a'a ~ jhā, yā | saya, aku |
j | j | pajū ~ pejjū | perintah |
jh
[ʄ] |
jh | ajhu ~ ajhu | pohon |
Untuk awalan /dʒ/ di Ndao, ada variasi dialek antara /ʄ/ dan /j/ di Sabu. Sebagian besar konsonan lain memiliki korespondensi satu-ke-satu, tetapi beberapa (seperti /ɓ/, /ɡ/, dan non-inisial /dʒ/) belum cukup dibuktikan untuk memastikannya.
Pronomina
Kata pronomina independen serupa.
Kata Ganti Orang | Dhao | Hawu |
---|---|---|
saya, aku | j'a'a | jhā (yā, jō) |
kamu | èu | èu (au, ou) |
dia | nèngu | nō |
kami | j'i'i | jhī |
kita | èjhi | dī |
kalian | miu | mū |
mereka | rèngu | rā (nā) |
Referensi
- Grimes, Charles E. 2006. "Hawu and Dhao in eastern Indonesia: revisiting their relationship"
- Capell, Arthur. 'The "West Papuan Phylum": General, and Timor and Areas Further West', §2.10.1 in Wurm 1977 [1975], New Guinea Area Languages and Language Study, volume 1: Papuan Languages and the New Guinea Linguistic Scene. Canberra.
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790
- ^ "Ethnologue: Languages of the World, 16th Edition"; untai nama pengarang: M. Paul Lewis; pada waktu: 2009.
- ^ "Personal Communication on Rikou"; Proyek Bahasa Terancam; untai nama pengarang: Daniel Kaufman; pada waktu: 2012.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Sabu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Hawu". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Sabu Speaking Peoples - Joshua Project