Identitas trigonometri merupakan suatu identitas yang mencakup berbagai rumus-rumus trigonometri untuk mengkomputasi bentuk-bentuk yang elusif menjadi lebih mudah. Untuk memverifikasi suatu identitas trigonometri, dibutuhkanlah suatu bukti-bukti identitas trigonometri. Berikut adalah kumpulan bukti-bukti identitas trigonometri.

Fungsi trigonometri elementer

Definisi fungsi trigonometri

 
Segitiga siku-siku  , dengan  ,   adalah hipotenusa,   adalah sisi depan dan   adalah sisi samping

Untuk memulai pemahaman identitas, perlu terlebih dahulu memahami definisi dari keenam fungsi trigonometri. Perhatikan bahwa trigonometri mengaitkan sudut-sudut dan sisi-sisi segitiga siku-siku. Suatu fungsi tersebut didefinisikan sebagai berikut.

Secara geometri, sinus pada sudut   sama dengan rasio sisi depan dengan hipotenusa, sementara kosinus pada sudut   sama dengan rasio sisi samping dengan hipotenusa. Misal  ,  , dan   adalah sisi depan, sisi miring, dan hipotenusa.

 

 

 

 

 

(1.1)

 

 

 

 

 

(1.2)

Secara geometri, tangen pada   sama dengan rasio sisi depan dengan sisi samping. Ini dirumuskan secara matematis, yaitu:

 

 

 

 

 

(1.3)

Fungsi tangen juga merupakan rasio fungsi trigonometri sinus dan kosinus. Untuk membuktikannya, cukup menggunakan rumus di atas dan mengeksploitasinya dengan memakai sifat-sifat pembatalan aljabar.

 

 

 

 

 

(1.4)

Fungsi kosekan, sekan, dan kotangen merupakan invers perkalian dari sinus, kosinus, dan tangen. Ketiganya dirumuskan sebagai

 

 

 

 

 

(1.5)

 

 

 

 

 

(1.6)

 

 

 

 

 

(1.7)

Identitas Pythagoras

Identitas Pythagoras merupakan turunan dari teorema Pythagoras, yang melibatkan fungsi trigonometri. Dasar-dasar identitas Pythagoras ada tiga, yaitu:

 

 

 

 

 

(1.8)

 

 

 

 

 

(1.9)

 

 

 

 

 

(1.10)

Bukti dapat dipakai menggunakan segitiga siku-siku. Pada persamaan (1.8), dengan menggunakan definisi fungsi trigonometri di atas. Hal yang serupa pada persamaan (1.9) dan (1.10).

 

Pada pembuktian (1.9),  , yang diperoleh melalui teorema Pythagoras. Pembuktian (1.10) dan (1.11) dapat dilakukan dengan hal yang serupa. Terdapat versi lain untuk membuktikan (1.10) dan (1.11). Dengan menggunakan (1.3) dan (1.7), yakni rasio fungsi trigonometri tersebut, maka ekspresi yang diperoleh adalah

 

Versi lainnya adalah menggunakan teorema Pythagoras, masing-masing  ,  , dan   membagi persamaan tersebut.

 

Bukti-bukti mengenai identitas Pythagoras masih jauh lebih banyak. Buktinya dapat dikerjakan melalui satuan lingkaran, deret pangkat, persamaan diferensial, dan rumus Euler. Lihat Identitas Pythagoras#Bukti untuk melihat lebih lanjut.

Jumlah dan selisih sudut

Jumlah dan selisih suatu sudut dirumuskan sebagai[1]

 

 

 

 

 

(2.1)

 

 

 

 

 

(2.2)

 

 

 

 

 

(2.3)

:

 

 

 

 

 

(2.4)

Bukti melalui aljabar

Pada rumus-rumus di atas, dapat dibuktikannya secara aljabar dengan cara mengeksploitasikan suatu identitas-identitas sudut komplementer tersebut.

Sinus

Ini dapat menggunakan sifat   dan  , serta menggunakan (2.2).

 

Hal yang serupa untuk membuktikan  .

Kosinus

Lagi-lagi, gunakan sifat identitas komplementer, yakni   dan juga memerlukan (2.1).

 

Hal yang seruap untuk membuktikan  .

Tangen

Ini tidak dapat menggunakan identitas sudut komplementer, melainkan menggunakan (1.4) beserta (2.1) dan (2.2), lalu membagi pembilang dan penyebut pada pecahan tersebut dengan  .

 

Hal yang serupa untuk membuktikan  .

Kotangen

Ini dilakukan dengan cara yang serupa, cukup membagi pembilang dan penyebut pada pecahan tersebut dengan  .

 

Hal yang serupa untuk membuktikan  .

Bukti melalui geometri

Sinus

Kosinus

Tangen

Kotangen[2]

Misal   adalah segitiga siku-siku. Titik   dan   masing-masing berada di garis   (sebagai hipotenusa) dan  .(sebagai sisi segitiga) sehingga   dan   tegak lurus. Begitu pula dengan titik   adalah titik di pertengahan garis   sehingga   dan   juga tegak lurus. Misalkan pula   adalah titik di pertengahan garis   (tetapi tidak terletak di   sehingga   bukanlah titik perpotongan kedua garis tersebut). Maka,   adalah segitiga siku-siku.

Sekarang, misalkan   dan  , maka   sehingga

 .

Disini, terdapat  ,  , dan   sehingga

 .

Karena

 ,

maka

 .

Targetnya adalah mencari   pada segitiga  . Untuk memulainya, perlu berfokus pada sudut, bahwa  . Karena garis   dan   tegak lurus, maka   sudut siku-siku. Juga,   adalah segitiga siku-siku sehingga   adalah sudut siku-siku, yakni   derajat atau   radian.

 

Sebagai catatan, bahwa  . Dengan demikian, persamaan di atas dapat dimodifikasikan sebagai

 

Hanya perlu mencari   pada segitiga siku-siku   dan   untuk melengkapi potongan-potongan bukti ini. Arkian, cari rumus untuk   dan  , kemudian substitusi ke persamaan jumlah sudut kotangen.

 

Rujukan

  1. ^ "7.2: Sum and Difference Identities". Mathematics LibreTexts (dalam bahasa Inggris). 2015-10-31. Diakses tanggal 2021-12-02. 
  2. ^ "Proof of cot(A+B) | cot(x+y) formula in Geometric Method". www.mathdoubts.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-11.