Leksionari atau Leksionarium adalah sebuah daftar atau buku berisi kumpulan bacaan Alkitab yang digunakan dalam ibadat Kekristenan atau Yahudi pada hari atau masa tertentu.[1] Dalam urutannya, pembacaan Alkitab ini dilakukan sebelum khotbah (homili dalam Katolik).[1] Dalam Leksionari dilakukan pembagian perikop-perikop untuk ibadah tertentu. Tradisi Kristen yang berkaitan dengan Leksionari ini sudah berlangsung sebelum abad ke-4 M.[1] Pada mulanya, bagian permulaan dan akhir perikop dicatat pada bagian pinggir Alkitab.[1] Kemudian perikop-perikop tersebut dikumpulkan dalam buku tersendiri yang disebut Leksionarium.[1] Tradisi ini sekarang dikembangkan dan diwarisi oleh gereja-gereja dalam ibadahnya, baik ibadah Minggu maupun hari raya.[2]

Gambar ibu Rembrandt sedang membaca Leksionari, tahun 1630 (Rijksmuseum, Amsterdam).

Daftar bacaan dalam leksionari memiliki tata cara yang teratur yang ditentukan sesuai dengan keselarasan tema dan kesinambungan teks di dalam Alkitab.[2] Bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa Kitab Injil (Evangeliarum) dituliskan dengan pikiran akan digunakan secara leksionaris.[2] Bukti yang diajukan oleh beberapa penulis leksionari sendiri, misalnya dalam Kitab Perjanjian Lama dimulai Kitab Kejadian yang berisi penciptaan alam raya, maka di dalam Perjanjian Baru pada Injil Matius dituliskan silsilah Yesus sebagai penciptaan baru tentang keselamatan manusia. Terdapat kesejajaran dalam kedua perjanjian tersebut.[2]

Siklus Tiga Tahun

Baik "Revised Common Lectionary" (untuk Gereja Protestan) atau "Leksionarium/Buku Bacaan Misa" (untuk Gereja Katolik Roma) disusun menjadi tiga tahun siklus pembacaan kitab. Siklus tersebut diberi kode "A", "B", atau "C", yang bergilir setiap pegantian tahun gerejawi. Setiap siklus tahunan dimulai dari "Hari Minggu Adven I" (yaitu empat hari Minggu sebelum Malam Natal) dan berakhir pada hari Minggu sebelum Hari Minggu Adven I berikutnya (yang dalam liturgi Katolik merupakan "Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam"). Oleh sebab itu Hari Minggu Adven I sering disebut dengan tahun baru gerejawi, sedangkan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam dimaknai sebagai minggu penutup tahun gerejawi.

  • Tahun A: Injil Matius (dimulai pada Hari Minggu Adven I pada tahun 2016, 2019, 2022, dst.)
  • Tahun B: Injil Markus (dimulai pada Hari Minggu Adven I pada tahun 2017, 2020, 2023, dst.)
  • Tahun C: Injil Lukas (dimulai pada Hari Minggu Adven I pada tahun 2018, 2021, 2024, dst.)

Pembacaan Injil Yohanes umumnya ditemukan di antara tahun-tahun tersebut dan biasanya dibacakan pada masa-masa tertentu (mis. Adven, Natal, Prapaskah, dan Paskah).

Referensi

  1. ^ a b c d e (Indonesia) F.D. Wellem., Kamus Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
  2. ^ a b c d (Indonesia) W.R.F. Browning., Kamus Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008