Terapi lebah

Perawatan medis alternatif yang menggunakan racun lebah dan produk lebah lainnya

Terapi lebah atau disebut juga apiterapi (dari kata apis = lebah dan therapy = pengobatan) diartikan sebagai pengobatan yang menggunakan berbagai macam produk dari lebah yaitu : madu, madu sarang, madu granulasi, pollen lebah, roti lebah, propolis, lilin, bisa lebah, susu lebah, larva lebah pekerja, larva lebah jantan, dan larva ratu.

Sejarah

Terapi lebah dimulai di daratan Tiongkok dan Timur Tengah, khususnya Mesir. Pengobatan tradisional di Tiongkok memiliki umur ribuan tahun sebelum pengobatan modern mulai bangkit di Eropa. Salah satu bentuk modifikasi akupunktur yang populer di dunia saat ini adalah dengan menggunakan jarum sengatan lebah madu yang disebut bee acupuncture ("tusuk sengat lebah").

Apiterapi di Indonesia sudah mulai dilakukan sejak tahun 1980-an. Berbagai penelitian dan pelatihan apiterapi diinformasikan ke tengah masyarakat melalui berbagai cara, seperti seminar, lokakarya, kursus, publikasi media massa, dan praktik terapi lebah berupa sengat lebah (Bee Acupunture).

Penerapan terapi Lebah di Indonesia sangat beragam dari yang tradisional sampai dengan yang modern, ada yang menerapkan utuh dan ada yang sebagian saja, seperti hanya menggunakan madu saja namun sengat lebahnya tidak digunakan atau menggunakan sengat lebah untuk penyakit tertentu saja.