Brongkol, Jambu, Semarang

desa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Brongkol adalah desa di kecamatan Jambu, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi Di kaki Gunung Kelir, sebuah gunung kecil di sebelah utara Gunung Telomoyo. Sangat dikenal dengan penghasil Durian yang mempunyai cita rasa enak yaitu warna kuning, rasa manis campur pahit, dengan aroma menyengat. Buah ini akan berlimpah sekitar bulan Januari, Februari dan Maret. Dijual oleh penduduk dengan harga variasi dari 10.000 sampai 50.000.
Kesadaran penduduk dalam bidang pendidikan sangat tinggi, sehingga desa ini cukup disegani karena banyak melahirkan Prestasi dan tokoh masyarakat. Banyak anak desa yang sekolah di perguruan tinggi ternama seperti UI, UGM, UNDIP, UNY, UDINUS, UKSW, UNIKA dll.

Brongkol
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSemarang
KecamatanJambu
Kode Kemendagri33.22.08.2004
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

LELUHUR/CIKAL BAKAL DAN TRADISI

Penduduk selalu memule leluhur tiap tahun sekali, leluhur yang sering disebut-sebut sebagai cikal bakal desa Brongkol adalah Ki SONTOMERTO lan Nyi SONTOMERTO Ingkang Sumare Ing Ngembat. Nama tersebut selalu dikenang pada saat acara kadeso. Tidak diketahui secara persis tahun berapa beliau memulai berdomisili di desa ini. Namun nama Brongkol diambil bukan dari namanya melainkan karena daerah tersebut banyak tumbuh Bonggol Bambu Bongkol(Pring Belo). Tumbuhan tersebut sekarang sudah mulai langka.


KONDISI ALAM DAN PELUANG INVESTASI

Desa Brongkol bisa dikatakan desa makmur karena mempunyai kebun di lereng gunung, dan dikaki Gunung terbentang luas sawah yang subur. Hal ini disebabkan banyaknya sumber air yg berfungsi sebagai pengairan diantaranya adalah sumber Ngancar dan Mbalong. Tidak Keliru jika Pemerintah Kabupaten merencanakan desa ini dikembangkan menjadi desa Agro Bisnis Durian. Tapi sayang Durian adalah buah Musiman, sehingga tentu saja ramainya hanya setahun sekali. Buah Durian Brongkol sudah berkali-kali memenangkan kejuaraan tingkat Nasional. Adapun jenis duriannya adalah kendil, kopek, jambon, sukun, dan kenteng. Dari durian yang berlimpah ini, bisa saja penduduk diajari untuk membuat berbagai produk. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu dibekukan untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian dapat diterima di pasaran ekspor. Rasa durian lebih disenangi di dalam es krim dan kue-kue. Biji durian yang direbus atau dibakar dimakan sebagai makanan kecil.
Sebetulnya jika melihat kondisi alamnya terlebih sumber air yang berlimpah, ini peluang bagi masyarakat atau Investor.Memanfaatkan menjadi perikanan, atau sangat memungkinkan jika sumber air tersebut dibangun kolam permandian dan tempat wisata. Selama ini masyarakat Ambarawa kalau berenang harus pergi ke Muncul, lokasi yang sangat jauh. Kalau ada investor membangun permandian di Desa ini maka sangat dimungkinkan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk berenang atau berlibur di Desa Brongkol.


LURAH DARI TAHUN KE TAHUN

Daftar Lurah dari tahun ke tahun adalah:


TOKOH DESA YANG DIKENAL
Putra Desa yang cukup dikenal adalah H.Y.Hartiyo guru SMP Pangudi Luhur Ambarawa dari tahun 1962 s/d 1993, berdomisili di Krajan Rt.01 RW.02 Brongkol Jambu Ambarawa. Tahun 1962 s/d 1972 aktif sebagai penggerak pemuda di desa tersebut, yang kebetulan Lurah pada waktu itu adalah Pamannya. Tahun 1973 s/d 1982 menjadi Ketua LKMD, dan sampai sekarang masih aktif nguri-uri budaya Jawa baik Gamelan, tarian dll. Selain berkiprah di desa, juga aktif dalam pelayanan Gereja. Menjadi Prodiakon dan Ketua Stasi di Paroki Santo Yusuf Ambarawa. Selain Guru, dikenal sebagai Ahli Refleksi syaraf yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dua anaknya meneruskan kiprahnya sebagai dosen yaitu M.Tyas Tri Arsoyo, SH, MSi Dosen UKSW yang sekaligus Pengacara dan Y. Tyas Catur Pramudi, S.Si,M.Kom Dosen UDINUS Semarang menjadi Wakil Rektor III tahun 2001 s/d 2009. .
Desa ini juga merupakan kelahiran Keluarga Pak Guru Broto, yang salah satu anaknya adalah pendiri AKA Semarang, yang bernama L. Noeryono. Selain itu banyak keluarganya yang semuanya berawalan Noer, yang bekerja sebagai dosen IKIP Yogyakarta (Sekarang UNY). Pak Broto adalah keluarga pendatang yang berprofesi sebagai Guru jaman Belanda.
Ada juga pendatang dari Gombong yang dikenal dengan nama Pak Guru Marto, yang salah satu cucunya adalah Sutanto Suami dari Bu Lusiah Sutanto pendiri Lembaga Pendidikan Santa Lusia yang cukup dikenal di Jakarta.
Ada pula putra desa yang menjadi dosen UGM, yaitu Agus Sihabuddin, S.Si, M.Kom.
Adapula tokoh-tokoh putra desa yang terus hijrah ke luar kota, dan mungkin sudah agak melupakan keberadaan Desa kelahiranya. Seperti Hartomo Ranudiharjo (Om Har)anak dari Mbah Lurah Ranudiharjo yang sekarang menjabat Direktur PT Prima Vista yang salah satu kapalnya adalah KM Senopati yang tenggelam di perairan Jepara tahun 2007.


JAMAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN

Pada Jaman Perang Geriliya, Desa Brongkol sebagai jalur yang dilewati para pejuang. Tokoh-tokoh besar seperti Djendral Soedirman dan Kolonel Soeharto pernah melalui jalur tersebut. Desa inipun sempat mendapat hunjaman Bom Belanda baik dari pesawat tempur maupun yang ditembakkan dari Ambarawa. Beberapa orang mendapat penghargaan sebagai veteran diantaranya:

  • Muhri (Mbah Modin)
  • Ujiman (Mbah Uji)

DAFTAR SEKOLAH

Terdapat 4 Sekolah Dasar yaitu :

  1. SD Negri Brongkol I di Krajan
  2. SD Negri Brongkol II di Dusun Gertas
  3. SD Negri Brongkol III di Dusun Kunir
  4. SD Negri Brongkol IV di Dusun Tabah Gunung

KATA-KATA HARAPAN SEBAGAI PUTRA DESA

  1. Siapa saja yang menyadari pernah dibesarkan di desa ini, dan ari-arinya juga terkubur di desa ini, atau yang mempunyai nenek moyang dari desa ini mari kita bangun bersama desa ini. Karena masih terdapat anak-anak yang kurang beruntung, tidak mampu meneruskan ke jenjang sekolah lebih tinggi, sedikit kalau kita berikan bersama-sama akan menjadi bukit.
  2. Ingat disaat kita kecil, berlari-lari dipematang sawah, mencari ikan dan bermain di halaman, mencari jangkrik dan bambu tulup, membuat Egrang dan bersundamanda. Mari sejenak kita ingat peristiwa yang tidak terulang tersebut, dan sempatkan diri tempo hari untuk berkunjung. Mari kita sadari dari sari tanah air itulah tubuh kita pernah dibentuk menjadi sekarang ini.
  3. Bung Karno pernah mengatakan JASMERAH, Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mari kita telusuri nenek moyang kita, karena orang yang berjiwa besar adalah orang yang tahu dari mana kita berasal, dan siapa saja yang sudah mengukir jiwa raga kita, termasuk siapakah nenekmoyang kita. Disitulah kita menyadari arti dari ikatan kekeluargaan dan Gotong Royong.
  4. Barang siapa yang tahu informasi Desa brongkol, tolong tambahkan tulisan ini.

GALLERY FOTO DESA BRONGKOL

Foto Menuju Desa Brongkol: