Jambu air
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dri Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga keduanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja. Jambu air mudah ditanam dan dibudidaya.
Jambu Air | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Myrtales |
Famili: | Myrtaceae |
Genus: | Syzygium |
Spesies: | S. aqueum
|
Nama binomial | |
Syzygium aqueum | |
Sinonim | |
Eugenia javanica Lamk., 1789 (part) |
Nama-nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer (Jw.), jhâmbhu wir, kalampok (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas, kumpasa, kombas, kembes (bahasa-bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (Sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa di Seram dan sekitarnya), dan lain-lain.[1] Juga jambu kancing (Ind.), untuk kultivar yang buahnya kecil-kecil.[2]
Di negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom phupa atau chomphu pa (Thai),[3] tambis (Fil.), bell fruit, water apple (Ingg.) dan lain-lain.[4]
Pemerian botanis
suntingUmumnya bagian-bagian tumbuhan jambu air berukuran lebih kecil dan kurang berbau aromatis apabila dibandingkan dengan jambu semarang. Perhatikan uraian bagian-bagian yang ditulis miring, terutama bunga dan buahnya.
Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Sering dengan batang bengkak-bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang-kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jantung jorong sampai bundar telur terbalik lonjong, 7-25 x 2,5–16 cm, tidak atau sedikit berbau aromatis apabila diremas.
Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal) atau muncul di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum. Bunga kuning keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1 cm panjangnya; daun mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara 0,75-2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat melebar (sering dengan lekukan sisi yang memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung); 1,5-2 x 2,5-3,5 cm; bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna putih sampai merah. Daging buah putih, banyak berair, hampir tidak beraroma; berasa asam atau asam manis, kadang-kadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.[4][5]
Kegunaan
suntingJambu air, seperti halnya jambu semarang dan jambu bol, biasa disajikan sebagai buah meja. Ketiga jenis jambu ini memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai makanan yang bernama rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.[4]
Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar.[6]
Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan. Tape Kuningan terkenal manis dan banyak berair.
Asal usul dan penyebaran
suntingAsal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara. Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah-buahan di kawasan ini, mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.
Lihat pula
sunting- Jambu semarang
- Marga Jambu-jambuan
- Jambu bol atau jambu kepal, jambu dersono, jambu jamaika.
- Jambu biji
Referensi
sunting- ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1509-1510.
- ^ Rahardi, F. 2003. Apel Jawa yang Dipopulerkan Taiwan Diarsipkan 2007-12-21 di Wayback Machine.. Harian Kompas online, Sabtu 27 September 2003.
- ^ Anto, Yudi (2021-03-26). "Kala Sang Jambu Citra Beralih Rupa di Thailand". Budidaya Tani (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2021-03-26.
- ^ a b c Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 376-380.
- ^ Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 328.
- ^ Simamora, Purnama Sarlina (2008-09-18). "Inventarisasi Lalat Buah (Bactrocera spp) pada Tanaman Jambu Air (Eugenia aquea) di Kecamatan Pancur Batu" (dalam bahasa Inggris). Universitas Medan Area.
Pranala luar
sunting- (Inggris) Sorting Syzygium names, Multilingual Multiscript Plant Name Database.
- (Indonesia) [ http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1003/19/1002.htm Diarsipkan 2008-01-20 di Wayback Machine. Jambu Air Membuat Kulit Segar Berseri]. Harian Pikiran Rakyat online, Minggu 19 Oktober 2003.
- (Indonesia) Jambu Air – Water Apple, foto-foto jambu air.
- (Indonesia) Jambu Air Diarsipkan 2009-12-29 di Wayback Machine., informasi budidaya dan analisis usahatani