Psikopati

gangguan kejiwaan

Psikopati adalah gangguan kejiwaan yang dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial.[1] Psikopati berasal dari kata psyches yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai psikopat atau sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopati
Informasi umum
Pelafalan
SpesialisasiPsikiatri, Psikologi klinis
PenyebabGenetik dan lingkungan
Faktor risikoRiwayat keluarga, kemiskinan, pengabaian orang tua
Aspek klinis
Gejala dan tandaKeberanian, kurangnya empati, kecenderungan untuk kekerasan dan manipulasi, impulsif, narsisme
Kondisi serupaSosiopati, narsisme, Machiavellianisme, sadisme, gangguan kepribadian ambang, gangguan bipolar (mania)
PrognosisBuruk
Prevalensi1% dari populasi umum

Psikopati tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Pengidapnya sering kali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.[2]

Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.

Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, memesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.[3]

Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Prasangka dan tuduhan sembarangan sebagai psikopat kepada seseorang berisiko buruk, dan setidaknya membuat citra seseorang menjadi jelek.

Tujuh tahap diagnosis psikopat

  • Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.
  • Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, pencitraan resonansi magnetik, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.[4][5]
  • Wawancara menggunakan metode DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
  • Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
  • Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
  • Melakukan tes pengetahuan. Psikopat biasanya memiliki pengetahuan yang luas.
  • Jika ada anak berumur 3 tahun yang terlalu genius, dan seharusnya anak tersebut tidak mungkin segenius itu, maka bisa jadi anak tersebut psikopat.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Psikopati di Kamus Besar Bahasa Indonesia
  2. ^ Majalah Gatra edisi Februari 2006. Laporan Utama. Orang Gila Tanpa Gangguan Mental.
  3. ^ Majalah Gatra edisi Februari 2006. Bagaimana Menghadapi Psikopat?
  4. ^ Majalah Gatra Februari 2006. Logika Jahat Benak Rusak.
  5. ^ Brain & Mind

Pranala luar

Klasifikasi
Sumber luar