Komando Daerah Militer III/17 Agustus
Komando Daerah Militer III/17 Agustus (disingkat Kodam III/17 Agustus) merupakan bekas Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau.
Komando Daerah Militer III/17 Agustus | |
---|---|
Dibentuk | 17 April 1959[1] |
Negara | Indonesia |
Tipe unit | Komando Daerah Militer |
Bagian dari | TNI Angkatan Darat |
Markas | Pekanbaru, Riau |
Baret | HIJAU |
Sejarah
Gerakan Dewan Banteng meledak pada tanggal 15 Februari 1958 dengan diumumkan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) sebagai wujud protes atau koreksi sumatra tengah terhadap pemerintahan pusat yang sebelumnya sudah diberikan ultimatum oleh Dewan Banteng.
Pada Peristiwa ini tentara PRRI mengalami kekalahan dalam waktu yang singkat tentara pusat maupun menduduki pos-pos penting PRRI hanya dalam waktu beberapa hari, akhirnya para tentara PRRI menyerah dan menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, dalam operasi pengamanan di wilayah Sumatra Barat dan Riau.
Sandi operasi pemulihan keamanan untuk daerah sumatra barat yakni Operasi 17 Agustus, menjadi cikal bakal terbentuknya Komando Daerah Militer Sumatera Tengah (KDMST) yang terbentuk pada tanggal 17 April 1959 yang bermarkas di Padang. Kemudian tahun 1961 berubah nama menjadi Kodam III/17 Agustus. Saat ini Kodam III/17 Agustus memiliki 3 (tiga) unsur satuan teritorial setingkat Korem dan 5 (lima) unsur satuan tempur dan bantuan tempur.[2]
Berdasarkan Perintah Operasi Kasad No: 011/1984 tanggal 22 september 1984 tentang Reorganisasi TNI-AD yang kemudian disempurnakan dengan Surat Telegram KASAD No: STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984, jumlah Kodam yang ada 16 Kodam dikurangi menjadi 10 Kodam. Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus digabungkan menjadi Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Pembentukan Kembali
Wakil Gubernur Provinsi Riau, Brigadir Jenderal (Brigjend) Purnawirawan Edy Natar Nasution, menyebut pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di Provinsi Riau merupakan hal yang ideal.
Gubernur menjelaskan, pembentukan Kodam baru ini masih dalam kajian sehingga Tim Litbang TNI AD perlu turun ke Riau, dan juga ke Kepulauan Riau dan Sumatera Barat (Sumbar). Karena direncanakan Kodam baru mencakup tiga wilayah itu.[3][4][5]
Panglima
Era Perang Kemerdekaan:
- Letkol Inf. Dahlan Djambek Divisi III TKR Soematera (1945—1946), Divisi IX/Banteng (1946—1948)
Saat bernama Kodam III/17 Agustus:
- Letkol Inf. Ismail Lengah (1956—1957)
- Letkol Inf. Ahmad Husein (1957—1958)
- Kolonel Inf. Ahmad Yani (1958—1960)
- Brigjen TNI Soerjo Soempeno (1960—1963)
- Brigjen TNI Soewito Harjoko (1963—1964)
- Brigjen TNI Panoedjoe (1964—1966)
- Brigjen TNI Poniman (1966—1968)
- Brigjen TNI Raden Widodo (1968—1970)
- Brigjen TNI Sumantoro (1970—1974)
- Brigjen TNI Soetedjo (1974—1978)
- Brigjen TNI Sumaryono Martosaputro (1978—1979)
- Brigjen TNI Soelarso (1979—1981)
- Brigjen TNI Sarwono (1981—1983)
- Brigjen TNI Soeripto (1983—1985)
Dibekukan tahun 1985
Satuan
Satuan Wilayah
- Korem 031/Wira Bima (WBM) di Pekanbaru
- Korem 032/Wirabraja (WBR) di Padang
- Korem 033/Wira Pratama (WPT) di Tanjung Pinang
Satuan Tempur dan Bantuan Tempur
Referensi
- ^ Stj Soenarman (1970). Sedjarah Kodam III/17 Agustus. Komando Daerah Militer III/17 Agustus. hlm. 470.
- ^ "Kisah Operasi 17 Agustus mendarat di Kota Padang, Lumpuhkan PRRI" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-02.
- ^ "Wagub Riau Nilai Ideal Jika Dibentuk Kodam Baru" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-19.
- ^ "TNI AD persiapkan Kodam Baru di Riau, Ini Kata Gubernur Syamsuar" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-22.
- ^ "Forkopimda Riau Gelar Pertemuan Membahas Pembentukan Kodam" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-9.