Gempa bumi dan tsunami Jawa 2006

Revisi sejak 24 Januari 2009 12.57 oleh Blamed (bicara | kontrib)
Gempa Jawa Juli 2006
Tanggal 17 Juli 2006
Kekuatan 7,2 SR
Lokasi Jawa Barat, Indonesia
Korban
tewas

setidaknya 659 tewas[1]

Gempa bumi Jawa Juli 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 7,2 pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Terjadi pada 17 Juli 2006 pada pukul 8:19 UTC.[2] Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa. [3]

Berkas:July 06 Earthquake Map.jpg
Peta gambar lokasi episenter

Tsunami itu menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis. [4] Dilaporkan tempat liburan pantai Jawa Barat di Pangandaran mengalami rusak parah. [5] Menurut U.S. Geological Survey gempa bumi ini berpusat pada 9°17′42″S 107°20′49″E / 9.295°S 107.347°E / -9.295; 107.347, 48,6 km di bawah dasar laut. [6] Berada 225 km (140 mil) timur laut Pulau Natal dan 240 km (150 mil) tenggara Tasikmalaya, Indonesia, dan 358 km (222 mil) selatan Jakarta.[7]

BMG telah menyatakan bahwa "Ada kemungkinan tsunami lokal yang dapat mempengaruhi pesisir yang biasanya terletak tidak lebih daripada 100 kilometer dari pusat gempa," menandakan ketidakmungkinan tsunami skala besar, seperti yang terjadi pada 26 Desember 2004.[8] Meski begitu, India masih mengeluarkan peringatan tsunami untuk Kepulauan Andaman, yang terletak di Teluk Benggala.[9] Kepulauan ini menderita kerusakan parah akibat tsunami 26 Desember 2004. Peringatan juga dikeluarkan untuk Pulau Natal, namun laporan dari sana mengatakan bahwa tiada kerusakan yang disebabkan.[10] Kini tiada laporan korban atau kerusakan di negara lain selain Indonesia. Sebuah tsunami 60 cm tercatat di meteran pasang surut Bureau of Meteorology di pulau itu. Peringatan juga diberikan di kawasan Kimberley di Western Australia.[11]

Seorang warga Pangalengan mengatakan bahwa gelombang datang ke arah pesisir dengan kecepatan 40 kilometer per jam. [12] Ia juga berkata bahwa tsunami itu "berketinggian setidaknya 5 m." Warga lain mengatakan berlusin-lusin nelayan setempat takut basah kuyup karena gelombang besar itu.

Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 450 orang terluka dan 52.700 orang kehilangan rumahnya; 140 masih dinyatakan hilang. [13]

Lihat pula

Referensi