Bahasa Betawi Tengahan

Revisi sejak 16 Januari 2022 09.36 oleh Asma Maneehiya (bicara | kontrib) (Update)

Bahasa Betawi Tengahan atau Bahasa Melayu Batavia atau yang lebih dikenal Bahasa Betawi Jakarta adalah sebuah dialek atau bagian dari Bahasa Betawi sekaligus menjadi rumpun Bahasa Melayu lebih tepatnya menjadi bagian dari Bahasa Melayu Kreol. Dikarenakan bahasa ini ialah bahasa Melayu lokal yang dituturkan oleh masyarakat Jakarta (terutama masyarakat Betawi) yang cenderung memakai "e" tinggi pada akhir penempatan katanya.[1][2]

Bahasa Betawi Tengahan
Bahasé Betawi Tengahan
Dituturkan di
Wilayah DKI Jakarta

 Banten


Penutur
2,6 juta (2009)
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-1tidak ada
ISO 639-2bew
ISO 639-3bew
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  +  Info templat

Bahasa ini merupakan bahasa mayoritas di Jakarta Pusat dan minoritas di Kota Tangerang. Umumnya dialek ini berbunyi "e" pada akhir kata. Dialek ini cukup berbeda dengan dialek pinggiran dikarenakan bahasanya yang tidak begitu beragam karena penggunaan kosakatanya lebih dekat dengan Bahasa Indonesia yang akhiran katanya kerap diganti dengan vokal 'é' dengan beberapa serapan kosakata dari bahasa lain atau bahasa asing lainnya.

Perbedaan Kata Antar Dialek

Betawi Tengahan Betawi Pinggiran Bahasa Indonesia
apè apa apa
siapè siapa siapa
pegimanè/begimanè pegimana/begimana bagaimana
kenapè/ngapè kenapa/ngapah kenapa
adè ada ada
iyè iya/iyah iya (baiklah)
ajè baè/aja saja
kaga/ngga kaga/ngga/ora tidak
gua/guè/ayè/sayè gua/saya aku
babèh baba ayah
biarin biarin/bagen biarkan
amat amat/pisan sangat
berantakan/berarakan berantakan/ngamprak berantakan
masa? ilok? apa benar?

Referensi

  1. ^ "Dialek Bahasa Betawi". kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  2. ^ "Bahasa Betawi - Warisan Budaya Indonesia". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-08-21. 

Pranala luar