Kabupaten Kutai Kartanegara

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan
Revisi sejak 30 Maret 2006 16.10 oleh IvanLanin (bicara | kontrib) (+kat)

<table border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" align="right" width="300px"

Error: Parameter missing (Template:Float)

> Kabupaten Kutai Kartanegara

Lambang Kabupaten Kutai Kartanegara
Lambang Kabupaten Kutai Kartanegara

Motto: "Bena Benua Etam"
(Bahasa Kutai): "Peduli Daerah Kita"
Berkas:Locator kutai kartanegara.jpg Ibukota:Tenggarong Bupati:H. Syaukani HR Luas Wilayah:27.263,10 km2 Kecamatan:18
Penduduk:547.422 jiwa (2005) Suku Bangsa:Suku Kutai, Suku Dayak Agama:Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Kepercayaan Bahasa:Kutai, Dayak, Banjar Zona Waktu:WITA (GMT +8)


Kutai Kartanegara (bisa juga disingkat: Kukar) merupakan Daerah Tingkat II yang berstatus Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur.

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km2 dan luas perairan kurang lebih 4.097 km2 yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 210 desa/kelurahan, dengan jumlah penduduk mencapai 547.422 jiwa (2005).

Secara geografis Kabupaten Kutai Kartanegara terletak antara 115o26'28" BT - 117o36'43" BT dan 1o28'21" LU - 1o08'06" LS dengan batas administratif sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Malinau
- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur, Kota Bontang dan Selat Makassar
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasir
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat

Sejarah

Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kelanjutan dari Kabupaten Kutai sebelum terjadi pemekaran wilayah pada tahun 1999. Wilayah Kabupaten Kutai sendiri, termasuk Kota Balikpapan, Bontang, dan Samarinda, sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Pada tahun 1947, Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan status Daerah Swapraja Kutai masuk dalam Federasi Kalimantan Timur bersama 4 Kesultanan lainnya seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabur dan Pasir.

Daerah Swapraja Kutai diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai yang merupakan daerah otonom/daerah istimewa setingkat kabupaten berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953.

Pada tahun 1959, status Daerah Istimewa Kutai yang dipimpin Sultan A.M. Parikesit dihapus. Dan berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959, daerah ini dibagi menjadi 3 Daerah Tingkat II, yakni:
1. Kotamadya Balikpapan dengan ibukota Balikpapan
2. Kotamadya Samarinda dengan ibukota Samarinda
3. Kabupaten Kutai dengan ibukota Tenggarong

Dengan berakhirnya Daerah Istimewa Kutai, maka berakhir pula kekuasaan Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dalam Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai pada tanggal 21 Januari 1960, Sultan Kutai Kartanegara A.M. Parikesit secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Aji Raden Padmo selaku Bupati Kutai, Kapten Soedjono selaku Walikota Samarinda dan A.R. Sayid Mohammad selaku Walikota Balikpapan.

Pada tahun 1999, wilayah Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi 4 daerah otonom berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, yakni:
1. Kabupaten Kutai dengan ibukota Tenggarong
2. Kabupaten Kutai Barat dengan ibukota Sendawar
3. Kabupaten Kutai Timur dengan ibukota Sangatta
4. Kota Bontang dengan ibukota Bontang

Untuk membedakan Kabupaten Kutai sebagai daerah hasil pemekaran, nama kabupaten ini akhirnya diganti menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2002 tentang "Perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara".

Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan usulan dari Presiden RI Abdurrahman Wahid ketika membuka Munas I Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Tenggarong pada tahun 2000.

Topografi

Topografi wilayah sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kelerengan landai sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat di beberapa bagian yaitu wilayah pantai dan daerah aliran sungai Mahakam. Pada wilayah pedalaman dan perbatasan pada umumnya merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian antara 500 hingga 2.000 m di atas permukaan laut.

Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan P4B tahun 2005 tercatat mencapai 547.422 jiwa. Penduduk yang bermukim di wilayah Kutai Kartanegara terdiri dari penduduk asli seperti suku Kutai, Dayak Benuaq, Dayak Tunjung, Dayak Bahau, Dayak Modang, Dayak Kenyah, Dayak Punan dan Dayak Kayan). Sementara penduduk pendatang berasal dari suku Banjar, Jawa, Bugis, Banjar, Madura, Buton, Timor dan lain-lain.

Pola penyebaran penduduk sebagian besar mengikuti pola transportasi yang ada. Sungai Mahakam merupakan jalur arteri bagi transportasi lokal. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar pemukiman penduduk terkonsentrasi di tepi Sungai Mahakam dan anak-anak sungainya.

Pemerintahan

Bupati

Bupati Kutai Kartanegara saat ini adalah Prof. Dr. H. Syaukani Hassan Rais, SE, MM yang merupakan bupati pertama di Indonesia yang dipilih melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung pada 1 Juni 2005. Bersama pasangannya H. Samsuri Aspar, H. Syaukani HR yang diusung Partai Golkar memenangi 159.303 suara (60,85%) mengungguli 2 pasangan lainnya yakni Adji Sofyan Alex-Irkham (33,85%) dan Tajuddin Noor-Abdul Djebar Bukran (5,30%).

H. Syaukani HR dan H. Samsuri Aspar dilantik sebagai Bupati Kutai Kartanegara dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara masa bakti 2005-2010 oleh Gubernur Kalimantan Timur H. Suwarna Abdul Fatah pada tanggal 13 Juli 2005.

Daftar Bupati Kutai Kartanegara (termasuk Bupati Kutai)

No. Periode Nama Bupati K e t e r a n g a n
1 1960 - 1964 A. R. Padmo * Bupati KDH Tingkat II Kutai pertama setelah berakhirnya pemerintahan Daerah Istimewa Kutai pimpinan Sultan Kutai
2 1964 - 1965 Roesdibiyono
3 1965 - 1970 H. Achmad Dahlan
4 1970 - 1975 H. Achmad Dahlan
5 1975 - 1979 H. Achmad Dahlan
6 1979 - 1984 H. Awang Faisyal
7 1984 - 1989 H. Chaidir Hafiedz
8 1989 - 1994 H. Said Sjafran
9 1994 - 1999 H.A.M. Sulaiman
10 1999 - 2004 H. Syaukani HR * Bupati Kutai Kartanegara pertama setelah pemekaran Kabupaten Kutai
11 2004 - 2005 H. Awang Dharma Bakti * PJS Bupati Kutai Kartanegara menggantikan Syaukani, namun ditolak legislatif dan sebagian masyarakat
12 2005 Hadi Sutanto * Menjadi PJS Bupati Kutai Kartanegara setelah Mendagri merevisi SK Pengangkatan Awang Dharma Bakti
13 2005 - 2010 H. Syaukani HR * Terpilih melalui Pilkada Kutai Kartanegara 1 Juni 2005


Kecamatan

Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari 18 kecamatan yakni:

1. Anggana
2. Kembang Janggut
3. Kenohan
4. Kota Bangun
5. Loa Janan
6. Loa Kulu
7. Marang Kayu
8. Muara Badak
9. Muara Jawa

10. Muara Kaman
11. Muara Muntai
12. Muara Wis
13. Samboja
14. Sanga-Sanga
15. Sebulu
16. Tabang
17. Tenggarong
18. Tenggarong Seberang

 

Perekonomian

Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi dan gas alam (migas), serta batubara. Sehingga perekonomian Kutai Kartanegara masih didominasi oleh Sektor Pertambangan dan Penggalian yang mencapai lebih dari 77%. Sementara Sektor Pertanian dan Kehutanan hanya memberikan konstribusi sekitar 11%. Sedangkan sisanya disumbangkan dari Sektor Perdagangan dan Hotel yakni kurang lebih 3%, Industri Pengolahan sekitar 2,5%, Bangunan 3%, Keuangan 1% dan sektor lainnya sekitar 2%.

Lihat pula

Pranala luar