Bahasa Melayu Makassar
Bahasa Melayu Makassar atau Bahasa Indonesia Makassar (menurut Ethnologue[3]) adalah basantara untuk wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya yang digunakan dalam situasi kasual atau informal. Bahasa ini bukanlah bahasa kreol, melainkan campuran bahasa Melayu–Makassar dengan leksikon Melayu, dengan infleksi Makassar, dan campuran sintaksis Melayu/Makassar.[4][5]
Bahasa ini secara meluas dugunakan sebagai bahasa kedua di Sulawesi Selatan untuk dapat saling berbicara dengan etnik yang berbeda, terutama dari penutur berbahasa Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja-Sa'dan.[3] Namun, ramai pula generasi muda menggunakannya sebagai bahasa ibu dikarenakan perkawinan beda etnik ataupun hidup membesar di Kota Makassar dengan gaya hidup metropolisnya.[5]
Ethnologue menggolongkan bahasa Melayu Makassar sebagai bahasa dengan tingkat 3 (Penggunaan yang meluas) dalam skala EGIDS, yang menunjukkan bahwa walaupun bahasa ini masih lazim digunakan dalam percakapan tatap muka oleh semua generasi dan situasinya berkelanjutan.[3]
Referensi
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Makassar". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Melayu Makassar". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ a b c "Indonesian, Makassar". Ethnologue. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Wurm, Stephen A.; Mühlhäusler, Peter; Darrell T., Tryon, ed. (1996). Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas. hlm. 682.
- ^ a b "Makassarese Malay". Jakarta Field Station of the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology. Diakses tanggal 2018-12-19.