Pengabdi Setan (film 2017)

salah satu film Indonesia

Pengabdi Setan (bahasa Inggris: Satan's Slaves) merupakan film horor Indonesia yang dirilis pada 28 September 2017 yang ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini adalah pembuatan ulang (remake) dari film berjudul sama pada tahun 1980 silam.[1]

Pengabdi Setan
Poster film
SutradaraJoko Anwar
ProduserGope T. Samtani
Ditulis olehJoko Anwar
Berdasarkan
Pengabdi Setan
oleh Sisworo Gautama Putra
Pemeran
Penata musik
SinematograferIcal Tanjung
PenyuntingArifin Cuunk
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 28 September 2017 (Indonesia)
  • 23 November 2017 (Malaysia)
  • 18 Januari 2018 (Singapura)
  • 8 Maret 2018 (Thailand)
  • 9 Maret 2018 (Taiwan)
  • 24 Mei 2018 (Spanyol)
Durasi107 menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
AnggaranRp2.000.000.000
Pendapatan
kotor
Rp155.625.811.000
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2017
  • Pemeran Anak-anak Terbaik: Muhammad Adhiyat
  • Sinematografi Terbaik: Ical Tanjung
  • Tata Artistik Terbaik: Allan Sebastian
  • Tata Efek Visual Terbaik: Heri Kuntoro & Abby Eldipie (Finalize Studios)
  • Tata Suara Terbaik: Khikmawan Santosa & Anhar Moha
  • Tata Musik Terbaik: Aghi Narottama, Tony Merle, & Bemby Gusti
  • Lagu Tema Terbaik: The Spouse

Per 7 November 2017, film ini telah ditonton oleh 4.206.103 penonton di bioskop, menjadikannya film Indonesia terlaris tahun 2017 sejauh ini. Film ini rencananya juga akan ditayangkan di beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.[2]

Pada ajang Festival Film Indonesia 2017 film ini mendapatkan 13 nominasi, dan berhasil memenangkan 7 di antaranya.

Plot

Pada Tahun 1981, Rini (Tara Basro) tinggal di pinggiran kota Jakarta di sebuah rumah tua milik neneknya, Rahma Saidah (Elly D. Luthan), bersama ibunya, Mawarni Suwono (Ayu Laksmi), bapaknya (Bront Palarae), dan ketiga adik laki-lakinya, Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz), dan Ian (Muhammad Adhiyat). Kisah dibuka dengan masalah finansial keluarga mereka yang kehabisan uang untuk biaya pengobatan sakit sang ibu. Penyakit yang begitu parah membuat Mawarni tak mampu menggerakkan tubuhnya dan hanya berbaring di tempat tidur. Untuk memanggil dan meminta bantuan, Mawarni harus membunyikan lonceng.

Berbagai upaya dilakukan keluarga Rini untuk mendapatkan uang tambahan, termasuk berhenti kuliah dan meminta royalti milik Mawarni yang sempat berkarier di dunia tarik suara (terkenal dengan lagunya, 'Kelam Malam'), sebelum akhirnya jatuh sakit selama tiga setengah tahun tanpa diketahui penyebabnya. Namun, kariernya sudah lama redup sehingga sudah tidak menghasilkan royalti lagi. Tony pun rela menjual sepeda motor dan barang pribadi lainnya demi menolong keluarganya. Upaya keluarga untuk membuat sang ibu sembuh dari penyakitnya gagal setelah Rini menemukan sang ibu terjatuh di lantai kamarnya dan mengembuskan napas terakhir.

Di pemakaman Mawarni, keluarga Rini pun dikenalkan dengan seorang Ustaz (Arswendi Nasution) dan putranya, Hendra (Dimas Aditya), yang mencoba turut membantu mereka di masa berkabung. Dengan kematian Mawarni, bapaknya pun pergi ke kota untuk menggadai rumah mereka. Kematian Mawarni ternyata jadi awal dari teror di rumah keluarga Rini--mereka didatangi oleh sosok yang menyerupai sang mendiang ibu. Nenek pun ditemukan meninggal dunia oleh Bondi, tenggelam di sumur. Di kamar nenek, Rini menemukan sepucuk surat yang ditujukan ke Budiman Syailendra (Egy Fedly), dan Rini pun pergi mengantarkan surat itu ke rusun tempat tinggal Budiman bersama Hendra. Budiman memberi tahu Rini bahwa ia adalah kawan neneknya dulu dan ia menceritakan bahwa dulu neneknya tidak menyetujui pernikahan orang tua Rini karena Mawarni adalah seorang seniman dan tidak bisa mempunyai anak. Karena itu, Mawarni pun dikatakan telah mengikuti sebuah sekte pemuja setan demi mendapatkan keturunan.

Sementara itu, Bondi, yang terkejut sehabis menemukan mayat neneknya di dalam sumur, mulai berlaku seakan akan kerasukan dan hendak menyakiti adiknya, Ian, setelah Ian dihantui oleh arwah neneknya (yang ia lihat menghampiri Bondi dan mencoba menangkapnya dengan berpura pura bermain petak umpet). Tony, yang membaca majalah Maya pemberian Budiman yang memiliki artikel mengenai pengabdi setan, membicarakan mengenai hubungan ibu mereka dengan sekte pengabdi setan dan kemungkinan adik mereka, Ian, akan diambil oleh sekte tersebut setelah berumur 7 tahun, tetapi Rini tidak menggubrisnya. Setelah mengalami beberapa kejadian menyeramkan, mereka pun memanggil sang Ustaz untuk memeriksa rumah mereka, dan mereka pun dinasihati untuk lebih banyak beribadah. Malam itu, saat Rini salat, ia diteror oleh hantu Mawarni, yang mengakibatkan Rini dan adik-adiknya berlari ke rumah sang Ustaz, yang merencanakan sebuah pengajian di rumah mereka esok hari.

Hendra pun pergi ke rusun Budiman setelah Budiman meneleponnya dan memberikannya artikel yang ia tulis sebagai koreksi artikel sebelumnya. Di perjalanan pulang, seseorang membuat Hendra oleng dari motornya hingga ia terlindas truk. Jenazah Hendra pun dibawa pulang oleh warga sekitar dan Rini pun menemukan artikel yang ia bawa. Malam itu, Rini melihat penampakan Hendra di luar rumah sang Ustaz dan ia pun nyaris ditarik keluar selagi sang Ustaz memperhatikan dengan rasa takut dan menyerah karena anaknya telah meninggal akibat ikut campur dengan urusan keluarga Rini. Bapak mereka pun datang dan membawa mereka pulang, dan kemudian menangis saat diberi tahu bahwa ibunya telah meninggal akibat tenggelam di sumur.

Saat Rini hendak mengonfrontasi bapaknya mengenai pembicaraan orangtuanya di malam Mawarni meninggal, Ian, yang sedang buang air kecil dekat sumur, ditarik oleh arwah nenek ke dalam sumur. Bapaknya pun menyelamatkan Ian selagi rumah mengalami poltergeist yang diakibatkan neneknya dan rumah dikepung oleh para pengabdi setan yang menebar biji saga di pekarangan rumah. Rini, Tony, dan bapaknya pun terkunci di lorong tangga selagi sang bapak memohon ampun ke ibunya dan istrinya. Setelah Bondi menyelamatkan Ian dan menggagalkan usaha nenek (yang juga membuatnya tidak kerasukan lagi), para pengabdi setan pun pergi dan rumah pun tenang kembali.

Keesokan paginya, keluarga Rini sudah siap untuk pindah ke rusun dan menunggu mobil untuk menjemput mereka, tetapi tidak ada yang menjemput mereka sampai petang dan sang Ustaz pun datang untuk meminta maaf bahwa ia tidak bisa membantu mereka dan menemani mereka untuk menunggu mobil, sekalian menunggu ulang tahun Ian yang ke-7 di tengah malam. Saat tengah malam sampai, Rini pun terbangun dan mengingat artikel Budiman yang dibawa Hendra dan menceritakannya ke Tony. Selagi mereka berbincang, Bapak digentayangi oleh Mawarni dan Bondi menemukan Ian berbicara bahasa asing sambil melihat ke jendela (padahal sebelumnya ia bisu). Rini, Tony, Bondi, dan bapak mereka pun bersembunyi di kamar nenek dan akhirnya mereka tahu bahwa mayat-mayat hidup dari pemakaman telah bangkit, dan keluarga Rini pun menemukan sang Ustaz sudah wafat telah ditusuk dan Ian berjalan ke kerumunan mayat hidup bersama Mawarni.

Para mayat hidup mengepung rumah dan masuk melalui pintu dapur, yang kemudian ditahan oleh arwah neneknya, yang ternyata selama ini telah mencoba untuk menjaga mereka dengan mencoba membunuh Ian. Budiman pun sampai dan membawa keluarga Rini pergi. Setahun kemudian, keluarga Rini telah menetap di rusun dan mereka dihampiri seorang ibu tetangga (Asmara Abigail) yang memberikan mereka rantang makanan. Sang tetangga pun kembali ke rumahnya dan berbincang ke Batara (Fachri Albar), dan terungkaplah bahwa ia adalah Darminah (antagonis utama di film orisinil).[3]

Pemain

Daftar pemain diadaptasi dari IMDb.[4]

Keluarga Rini

  • Tara Basro sebagai Rini, anak sulung di keluarganya yang berumur 22 tahun. Ia harus berhenti kuliah demi membantu pengobatan ibunya, Mawarni. Sebagai anak sulung, Rini adalah seorang gadis yang merasa bertanggungjawab mengurus keluarganya karena kematian ibunya, kepergian bapaknya ke kota, dan neneknya yang sakit. Ia bersifat skeptis dan cenderung dianggap cerewet oleh adik-adiknya, tetapi ia sangat protektif dan pemarah bila keluarganya diganggu.
  • Bront Palarae sebagai Bapak, bapak dari Rini, Tony, Bondi, Ian, suami Mawarni, dan anak dari Rahma. Bapak adalah sosok yang cenderung dingin namun penyayang terhadap keluarganya dan tampak skeptis seperti anak sulungnya (atau bahkan lebih, karena ia tampak tidak ingin turut serta dalam ritual keagamaan pemakaman istrinya).
  • Endy Arfian sebagai Tony, anak kedua dari Bapak dan Mawarni yang berumur 16 tahun, Tony adalah tipikal anak remaja yang santai dan iseng. Ia sangat dekat dengan ibunya dan banyak mengorbankan kepunyaan pribadinya demi menolong keuangan keluarganya. Ia tidak skeptis seperti bapaknya atau kakaknya dan tampak terbuka dan penasaran dengan misteri keluarganya. Ia gemar mendengarkan radio 'Butir Butir Pasir Laut'.
  • Ayu Laksmi sebagai Ibu/Mawarni Suwono, ibu dari Rini, Tony, Bondi, Ian, istri Bapak, dan menantu dari Rahma. Mawarni adalah seorang wanita berumur 54 tahun yang dahulunya merupakan penyanyi tenar (dengan lagu paling terkenalnya, 'Kelam Malam'), tetapi kariernya yang mulai redup di masa tuanya diakhiri dengan penyakit yang melumpuhkan dirinya selama tiga setengah tahun. Karena tekanan ibu mertuanya dahulu yang menganggap dirinya bukan menantu idaman sebagai seorang seniman dan juga tidak mampu memberikan keturunan, Mawarni akhirnya menjadi pengikut sebuah sekte kesuburan. Mawarni mulai aneh di masa akhirnya, sampai akhirnya ia wafat terjatuh ke lantai setelah mampu berdiri.
  • Elly D. Luthan sebagai Nenek/Rahma Saidah, nenek dari Rini, Tony, Bondi, Ian, ibu dari Bapak, dan ibu mertua Mawarni. Rahma adalah seorang wanita tua yang sudah di kursi roda dan sakit asma yang memberi keluarga putranya tempat tinggal selagi mereka menggadai rumah lama mereka. Rahma menghabiskan waktunya menjahit dan menyulam dan bermain dengan cucunya, Ian, yang tampaknya dekat dengannya. Ia wafat setelah jatuh tenggelam di sumur rumahnya dan sejak itu menghantui Ian. Akhirnya diketahui bahwa selama ini ialah yang menjaga keluarganya setelah mulai curiga dengan menantunya, yang dahulu tidak ia setujui.
  • Nasar Anuz sebagai Bondi, anak ketiga dari Bapak dan Mawarni, Bondi adalah seorang anak berumur 11 tahun yang tampaknya menderita middle child syndrome. Ia bersifat penakut dan cenderung gengsi terhadap keluarganya, dan juga memiliki selera humor yang lucu.
  • Muhammad Adhiyat sebagai Ian, anak keempat dan bungsu dari Bapak dan Mawarni, Ian adalah seorang anak bisu yang berumur 7 tahun. Ia tampak inosen dan tidak penakut seperti kakaknya, Bondi, dan ia gemar menjadi penggagal kelakuan kakaknya. Walaupun pada awalnya dikira ia akan diambil oleh para pengabdi setan, sesungguhnya ialah anak titisan iblis.

Karakter Lain

  • Dimas Aditya sebagai Hendra, anak sang ustaz yang tinggal di dekat rumah keluarga Rini bersama bapaknya. Ia tidak sereligius bapaknya dan terbuka terhadap teori teori lain, dan tampak menyukai Rini. Pada awalnya, niatnya untuk membantu keluarga Rini dianggap mengganggu oleh Rini, tetapi akhirnya ia dan bapaknya akhirnya menjadi para penolong keluarga Rini. Hendra menemui ajalnya saat hendak membantu keluarga Rini saat ia dicelakai oleh seseorang sehingga motornya oleng yang mengakibatkan ia tewas terlindas truk.
  • Arswendi Nasution sebagai Ustaz, tetangga keluarga Rini dan bapak dari Hendra, sang ustaz adalah seorang figur komunitas lokal yang dipandang karena kebijaksanaannya. Ia membantu keluarga Rini dalam segala kejadian dan kesusahan mereka sampai anaknya sendiri nyawanya direngut karena ikut campur dalam urusan keluarga Rini, yang membuat ia enggan dan takut untuk membantu mereka lagi. Namun akhirnya ia kembali ke rumah keluarga Rini untuk meminta maaf dan juga menemani keluarga Rini sebelum mereka pindah karena ia kesepian. Ia menemukan ajalnya saat para mayat hidup (termasuk Hendra) mengepung rumah keluarga Rini dan ia ditemukan tewas ditusuk pisau.
  • Egy Fedly sebagai Budiman, seorang pria tua eksentrik yang dahulu merupakan sahabat dekat Rahma sejak sekolah rakyat (saking dekatnya, mereka tidak berpacaran) yang tinggal di sebuah rusun di kota. Ia adalah kontributor di majalah misteri, Maya, dan menulis artikel mengenai pengabdi setan. Rini menemukan alamatnya dari surat yang ditulis oleh neneknya dan Budiman pun membantu keluarga Rini dalam menghadapi masalah mereka. Budiman lah yang menyelamatkan keluarga Rini di akhir film, saat mereka dikepung para mayat hidup.
  • Fachri Albar sebagai Batara, seorang harvester atau pemanen dari sekte pengabdi setan. Tampaknya ia adalah pasangan dari Darminah. Mereka mencari keluarga para pengabdi setan di seluruh Indonesia dan 'memanen' mereka satu persatu.
  • Asmara Abigail sebagai Darminah, seorang harvester atau pemanen dari sekte pengabdi setan, dan kemungkinan ia adalah pasangan dari Batara. Mereka mencari keluarga para pengabdi setan di seluruh Indonesia dan 'memanen' mereka satu persatu. Karakter Darminah adalah antagonis utama di film orisinil Pengabdi Setan pada tahun 1980.

Produksi

Mendapati kepercayaan untuk menggarap ulang film horor lawas Pengabdi Setan bukanlah hal mudah bagi sutradara Joko Anwar. Sejak mengarahkan film Janji Joni sekitar 10 tahun yang lalu, Joko telah bermimpi untuk menggarap ulang film horor 1980-an itu. Joko mengungkap, Pengabdi Setan menjadi film orisinal yang menggerakkan Joko untuk menjadi sineas. Setelah perjuangan, bujuk rayu hingga akhirnya pembuktian keseriusan untuk menggarap ulang film tersebut, Joko berhasil mendapatkan perhatian produser Rapi Films, Sunil Samtani. Kebetulan Rapi Films memang ingin membuat ulang film itu, meski sebetulnya rumah produksi itu sebenarnya sudah memiliki calon sutradara. Beruntung, ide Joko tampak lebih menarik bagi Sunil. Namun setelah berhasil dikukuhkan menjadi sutradara film Pengabdi Setan versi baru, perjuangan Joko belum usai. Dia masih perlu mengemas film yang terbilang legendaris setidaknya lebih baik dari yang sebelumnya.[5]

Salah satu perjuangan keras Joko adalah pencarian lokasi syuting yang dianggap dapat mewakili visualisasi cerita. Ia mengaku bahwa hal itu adalah yang cukup sulit selama masa produksi. Sebelum menemukan lokasi yang tepat di Pengalengan, tim produksi Pengabdi Setan membutuhkan waktu selama empat bulan untuk pencariannya. Itu dimulai dari pencarian di daerah Ibu Kota Jakarta. Saat mencari di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, Joko mengatakan timnya mendapatkan lokasi yang bagus dan menarik. Namun kendala izin dari pemilik serta setelah penelusuran kembali ada yang dirasa kurang cocok, mereka pun mulai mencari tempat lain. Radius pencarian pun kembali diperluas, hingga akhirnya menemukan sebuah rumah tua di daerah Pengalengan yang cukup jauh dari lokasi awal yang diinginkan.[5]

Sunil mengatakan Pengabdi Setan yang digarap mulai dari ide cerita, naskah, hingga penyutradaraan oleh Joko Anwar ini membutuhkan lebih banyak anggaran dibanding film horor dia biasanya karena bertekad menjaga nuansa era 1980-an seperti pada film aslinya. Ia menjelaskan, tim produksi bahkan mendesain ulang sebuah rumah kuno di Pengalengan, Jawa Barat, untuk menjadi lokasi pembuatan Pengabdi Setan. Ini dilakukan demi 'memuaskan' nuansa yang diinginkan sang sutradara. Meski tak menjelaskan dengan lugas nominal yang dibutuhkan untuk membangkitkan kembali 'arwah ibu' dalam Pengabdi Setan, Sunil memastikan bujet melebihi Rp 2 miliar.[6]

Peluncuran

Penayangan

Gala Premiere film Pengabdi Setan di gelar pada 20 September 2017, tepatnya di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan.[7] Penayangan serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 28 September 2017.[8] Joko Anwar mengungkapkan bahwa proses penayangan film Pengabdi Setan di luar negeri dimulai pada November 2017.[9] Film ini akan ditayangkan di Malaysia dan Singapura pada 23 November 2017.[8] Pada 21 Agustus 2017, Joko Anwar mengonfirmasi melalui media sosial Instagram-nya bahwa film ini akan tayang di Amerika Latin, Polandia dan Jepang. Hanya saja, ia tidak memberikan perincian tanggal penayangan di negara-negara tersebut.[9]

Perolehan Penonton

Di Indonesia, Pengabdi Setan memperoleh 91.070 penonton pada hari perdana penayangannya.[10] Pada 18 hari penayangan, film ini berhasil meraih jumlah penonton sebesar 2.820.681 dan menjadi film horor Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa melampaui film Danur: I Can See Ghosts yang memegang predikat ini sebelumnya dengan jumlah raihan penonton sebesar 2.7 juta penonton di akhir penayangannya di bioskop. [11] Kesuksesan film Pengabdi Setan terus berlanjut, dalam 20 hari penanyangan film ini telah disaksikan oleh 3 juta penonton lebih dan menjadi satu-satunya film horor Indonesia yang dapat melampaui angka tersebut sampai saat ini. [12]

Tanggapan

Sejak menggelar Gala Premiere dan pemutaran spesial, Pengabdi Setan mendapat tanggapan baik dari pengamat film.[13] Di situs Indonesian Film Critics, film ini memperoleh tiga bintang berdasarkan 15 film blogger review. Salah satu film blogger review mengungkapkan bahwa film ini "Memberikan level kengerian dengan atmosfer horor yang sangat maksimal, Pengabdi Setan adalah film horor yang sudah dirindukan penontonnya!".[14]

Di situs Duniaku Network, film ini memperoleh skor film sebesar 85%. Penulis mengungkapkan bahwa "Bagi kamu yang sudah menantikan kebangkitan film horror Indonesia dengan cerita dan nuansa yang benar-benar mencekam, maka film ini sangat layak untuk ditonton. Joko Anwar sukses membawakan misteri ke dalam cerita, sehingga penonton selalu bertanya-tanya dan penasaran dengan kelanjutannya".[15]

Dari situs BookMyShow Indonesia, Penulis mengungkapkan "Joko Anwar sepertinya tidak memberikan kesempatan bagi penonton untuk bernapas lega. Dalam film berdurasi 1 jam 47 menit ini banyak adegan jump scare yang disuguhkan. Para penonton dipastikan akan berteriak ketakutan. Ditambah lagi efek sound, make up, dan sinematografi yang dikemas apik membuat setiap elemen dalam film ini menghasilkan keseraman yang sukses menakuti para penontonnya".[16]

Penghargaan

Pada ajang penghargaan Festival Film Indonesia 2017, Pengabdi Setan memperoleh 13 nominasi,[17] dan berhasil memenangkan 7 di antaranya.

Penghargaan Tanggal Kategori Penerima Hasil Ref.
Festival Film Indonesia 11 November 2017 Film Bioskop Terbaik Pengabdi Setan Nominasi [17]
Penyutradaraan Terbaik Joko Anwar Nominasi
Pemeran Anak Terbaik Muhammad Adhiyat Menang
Tata Sinematografi Terbaik Ical Tanjung Menang
Skenario Adaptasi Terbaik Joko Anwar Nominasi
Penyuntingan Terbaik Arifin Cuunk Nominasi
Tata Suara Terbaik Khikmawan Santosa dan Anhar Moha Menang
Lagu Tema Terbaik "Kelam Malam" oleh The Spouse Menang
Tata Musik Terbaik Aghi Narottama, Tony Merle dan Bemby Gusti Menang
Tata Efek Visual Terbaik Finalize Studios (Heri Kuntoro dan Abby Eldipie) Menang
Tata Artistik Terbaik Allan Sebastian Menang
Tata Rias Terbaik Darwyn Tse Nominasi
Tata Busana Terbaik Isabelle Patrice Nominasi
Festival Film Tempo 27 November 2017 Film Pilihan Tempo Pengabdi Setan Nominasi [18]
Sutradara Pilihan Tempo Joko Anwar Nominasi
Skenario Pilihan Tempo Joko Anwar dan Sisworo Gautama Putra Nominasi
Aktris Utama Pilihan Tempo Tara Basro Nominasi
Aktor Pendukung Pilihan Tempo Bront Palarae Nominasi
Aktris Pendukung Pilihan Tempo Ayu Laksmi Menang
Pemain Anak Pilihan Tempo Muhammad Adhiyat Menang
Nasar Annuz Nominasi
Piala Maya 16 Desember 2017 Film Terpilih Pengabdi Setan Nominasi [19]
Sutradara Terpilih Joko Anwar Menang
Aktris Pendukung Terpilih Ayu Laksmi Nominasi
Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih Muhammad Adhiyat Menang
Nasar Anuz Nominasi
Penampilan Singkat nan Berkesan Terpilih Joko Anwar Nominasi
Skenario Adaptasi Terpilih Joko Anwar Nominasi
Penyuntingan Gambar Terpilih Arifin Cuunk Nominasi
Tata Musik Terpilih Aghi Narottama, Tony Merle dan Bemby Gusti Nominasi
Lagu Tema Terpilih "Kelam Malam" oleh The Spouse Menang
Tata Suara Terpilih Anhar Moha dan Khikmawan Santosa Menang
Tata Kamera Terpilih Ical Tanjung Nominasi
Tata Artistik Terpilih Allan Sebastian Nominasi
Tata Efek Khusus Terpilih Finalize Studios Nominasi
Tata Kostum Terpilih Isabelle Patrice Nominasi
Tata Rias, Wajah dan Rambut Terpilih Darwyn Tse Nominasi
Indonesian Box Office Movie Awards 24 Maret 2018 Film Box Office Terbaik Pengabdi Setan Menang [20]
Pemeran Utama Pria Terbaik Bront Palarae Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Endy Arfian Nominasi
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Ayu Laksmi Menang
Sutradara Terbaik Joko Anwar Menang
Penulis Skenario Terbaik Joko Anwar Nominasi
Pendatang Baru Terbaik Muhammad Adhiyat Menang
Poster Film Terbaik Pengabdi Setan Nominasi
Trailer Film Terbaik Pengabdi Setan Menang
Original Soundtrack Film Terbaik "Kelam Malam" oleh The Spouse Menang
Indonesian Choice Awards 29 April 2018 Movie of the Year Pengabdi Setan Nominasi [21]

Sekuel

Saat di wawancarai oleh Liputan6.com pada 11 Agustus 2017, Gope T. Samtani mengungkapkan bahwa rencana sekuel Pengabdi Setan sudah ada di benaknya. Selain itu, ending sekuel Pengabdi Setan juga sudah mulai dirancang. Namun, Gope T. Samtani belum bisa bercerita lebih lanjut. Rencananya, sekuel Pengabdi Setan akan diputar pada 2018 mendatang. Saat ini belum ada tanda-tanda untuk mengetahui film pengabdi setan 2 oleh sutradara Joko Anwar. Akhirnya pada tahun 2022, film ini merilis sequelnya dengan judul Pengabdi Setan 2: Komuni [22]

Referensi

  1. ^ Pengabdi Setan di imdb, diakses pada 22 Juli 2017
  2. ^ Media, Kompas Cyber. "Gusur Warkop DKI Reborn Part 2, Pengabdi Setan Jadi Film Terlaris 2017 - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-12. 
  3. ^ Indonesia, CNN. "Ulasan Film: 'Pengabdi Setan'". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-01. 
  4. ^ Pengabdi Setan (2017), diakses tanggal 2017-10-01 
  5. ^ a b Indonesia, CNN. "Perjuangan Joko Anwar Cari Lokasi Syuting 'Pengabdi Setan'". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  6. ^ Indonesia, CNN. "'Pengabdi Setan' Berbujet Lebih dari Rp2 Miliar". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  7. ^ "Terpaksa Nonton 'PENGABDI SETAN', Tara Basro Akui Ingin Mati". KapanLagi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  8. ^ a b Media, Kompas Cyber. "Pengabdi Setan Akan Tayang di Bioskop Malaysia dan Singapura - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  9. ^ a b Liputan6.com. "Pengabdi Setan 'Hantui' Bioskop Amerika Latin dan Jepang". liputan6.com. Diakses tanggal 2017-10-21. 
  10. ^ Media, Kompas Cyber. "Rilis Sehari, "Pengabdi Setan" Raih 91.070 Penonton - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-01. 
  11. ^ https://www.instagram.com/p/BaSsiX_j8Ks/. Diakses tanggal 2017-10-18.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  12. ^ https://www.instagram.com/p/BaX2tPPDmTJ/. Diakses tanggal 2017-10-18.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  13. ^ JawaPos.com. "Sehari Tayang, Pengabdi Setan Raih 90 Ribu Penonton". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-01. Diakses tanggal 2017-10-01. 
  14. ^ "Review Film: Pengabdi Setan (2017) | IDFC". idfilmcritics.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  15. ^ Ramadhan, Dimas. "Review Pengabdi Setan: Film yang Penuh dengan Misteri dan Diakhiri Plot Twist". DUNIAKU.NET (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-17. 
  16. ^ Indonesia, BookMyShow (2017-09-29). "Review Film: Horor Klasik Mencekam di Pengabdi Setan". BookMyShow Indonesia Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-30. 
  17. ^ a b "Daftar nominasi 'Festival Film Indonesia 2017'". Rappler (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 6 Oktober 2017. 
  18. ^ Bahri, Syaiful (28 November 2017). "Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Tempo 2017". Bintang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-05. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  19. ^ Marvina (16 Desember 2017). "Ini Daftar Lengkap Pemenang Piala Maya 2017". Movieden. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  20. ^ Marvina (24 Maret 2018). "Pengabdi Setan Borong Piala di Indonesian Box Office Movie Awards 2018". Movieden. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  21. ^ "Daftar Lengkap Nominasi Indonesian Choice Awards 5.0 NET". Qubicle. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  22. ^ Liputan6.com. "Ini Bocoran Sekuel Film Pengabdi Setan". liputan6.com. Diakses tanggal 2017-10-21.