Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik

Revisi sejak 6 Februari 2022 04.33 oleh Cun Cun (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Kisah Tiga Negara menggunakan HotCat)

Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik adalah sebuah peristiwa yang mengawali novel Kisah Tiga Negara.[1]

Sebuah lukisan yang menggambarkan Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik

Penamaan

  • Bahasa Mandarin: 桃園三結義 (Táoyuán sān jiéyì)
  • Bahasa Hokkien:桃園三結義 (Thô-hn̂g sam-kiat-gī)
  • Bahasa Indonesia: Sumpah Setia Tiga Saudara, Sumpah Setia Tiga Saudara di Taman Persik

Peristiwa

Peristiwa ini terjadi setelah ketiga tokoh utama dalam novel, Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei bertemu saat hendak mendaftarkan diri menjadi relawan untuk menyelamatkan Dinasti Han dari Pemberontakan Sorban Kuning.[1] Ketiga orang tersebut mempunyai cita-cita yang sama sehingga sepakat untuk bersumpah menjadi saudara di sebuah taman bunga persik.[1] Kutipan yang terkenal dari peristiwa ini adalah "Kami bersatu hati akan mengabdi pada negara. Meski lahir tak bersama-sama, kami rela mati bersama! Yang berkhianat akan dikutuk oleh Langit!".[1] Liu Bei menjadi kakak tertua, kemudian diikuti oleh Guan Yu dan Zhang Fei. Setelah mengambil sumpah saudara, ketiganya mengajak relawan lainnya bersulang dan berjuang bersama-sama.

Tema lukisan dan kaligrafi yang menggambarkan tentang Sumpah Setia Tiga Saudara sangat dikenal dalam seni budaya Tionghoa dan banyak ditemukan di kuil-kuil yang menghormati Guan Yu.

Referensi

  1. ^ a b c d Sam Kok - Epos Tiga Negara No.1. Lo Kuan Tiong, diceritakan kembali oleh Marcus A.S. Penerbit PT Suara Harapan Bangsa. 2014. Hal 1-13. ISBN 978-602-9226-21-8