Husein Sastranegara

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 9 Februari 2022 14.24 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Referensi: Bot: Perubahan kosmetika)

Opsir Udara I (Anumerta) Husein Sastranegara (20 Januari 1919 – 26 September 1946) adalah salah satu perintis TNI-AU bersama dengan Agustinus Adisucipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrahman Saleh dan Iswahyudi.

Husein Sastranegara
Informasi pribadi
Lahir(1919-01-20)20 Januari 1919
Belanda Cianjur, Hindia Belanda
Meninggal26 September 1946
Indonesia Yogyakarta, Indonesia
Suami/istriKoriyati Mangkuratmaja
Orang tuaDemang Ishak Sastranegara (ayah)
Katjih Lasminingroem (ibu)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1941 - 1946
Pangkat Opsir Udara I
SatuanKorps Penerbang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Opsir Udara I Husein Sastranegara gugur bersama ahli tehnik pesawat Sersan Mayor Udara Rukidi saat latihan dengan pesawat Cukiu yang jatuh di kampung Gowongan Lor, Yogyakarta pada 26 September 1946. Pesawat tersebut sedianya disiapkan sebagai pesawat cadangan untuk menjemput PM Sutan Sjahrir.

Bandara dan Patung

 
Foto Bandara Husein Sastranegara kini
 
Persemian Monumen Pesawat Casa C-212 pada tanggal 28 Juni 2012 oleh Marsekal TNI Imam Sufaat

Berdasarkan Keputusan Kasau No. 76 Tahun 1952, namanya kini diabadikan di Bandara Internasional Husein Sastranegara & Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, untuk menggantikan nama Pangkalan Udara Andir. Dan ada dua patung Husein Sastranegara, yaitu patung yang terletak dekat dengan Ruang VIP Sompil Basuki, Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung dan di Jl. Padjadjaran (dekat gerbang masuk utama bandara). Namun, patung yang terletak di dengan Ruang VIP Sompil Basuki telah diubah menjadi Monumen Pesawat Casa C-212.

Referensi