Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor

Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor (dikenal sebagai FKH IPB) merupakan salah satu dari delapan fakultas yang ada di Institut Pertanian Bogor. Pada saat ini, FKH IPB mengampu program sarjana, profesi, pascasarjana, serta pendidikan berkelanjutan dalam berbagai bidang keilmuan veteriner.

Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor


 
Informasi
Didirikan1 September 1963
Lembaga induk
Institut Pertanian Bogor
DekanProf. drh. Deni Noviana, Ph.D., DAiCVIM.
Lokasi, ,
WarnaUngu  
Situs webhttp://fkh.ipb.ac.id

Kurikulum program sarjana dan profesi dokter hewan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun dan ditetapkan secara nasional oleh FKH se-Indonesia dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Pelaksanaan kurikulum menggunakan sistem mayor-minor sebagaimana yang telah ditetapkan oleh IPB. Kurikulum FKH IPB juga dirancang sesuai dengan Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI) sehingga memenuhi kelayakan bagi lulusan FKH IPB untuk bisa bekerja dan melanjutkan studi di luar negeri.

FKH IPB menerima mahasiswa dalam dan luar negeri melalui berbagai jalur penerimaan. Mahasiswa yang ada saat ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan mahasiswa asing dari Malaysia dan Timor Leste. Dengan komposisi dosen sebagian besar (75%) bergelar doktor (S3), rasio dosen mahasiswa 1:8, fasilitas akademik dan riset yang memadai dan mutakhir, serta pengakuan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional menjadikan FKH IPB sebagai salah satu pilihan terbaik untuk studi kedokteran hewan dalam berbagai jenjang (strata) pendidikan.

Setiap menjelang Idul Adha, Fakultas Kedokteran Hewan IPB melepas tim mahasiswa dan dosen ke masyarakat untuk melakukan inspeksi terhadap hewan kurban untuk mencegah penyebaran penyakit hewan di Indonesia.[1][2] Fakultas Kedokteran Hewan IPB juga mengampu jurnal ilmiah Acta Veterinaria Indonesiana.[3]

Sejarah

FKH IPB merupakan fakultas kedokteran hewan pertama dan tertua di Indonesia.[4] Pendidikan kedokteran hewan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1860 di Surabaya dan sempat ditutup pada tahun 1875. Dengan timbulnya wabah rinderpest di Indonesia, maka pada tahun 1906 didirikan kembali pendidikan kedokteran hewan dengan nama Cursus tot Opleiding voor Indische Veearts di Surabaya dan kemudian dipindahkan ke Bogor dengan nama Lembaga Penelitian Penyakit Hewan (LPPH, sekarang Balai Besar Penelitian Veteriner).

Pada tahun 1928 di kota Bogor didirikan pula Nederlands Indische Veartsen School (NIVS, Sekolah Kedokteran Hewan Hindia Belanda). Kemudian pada tahun 1942 NIVS berubah nama menjadi Bogor Jyui Gakko dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia berubah menjadi Sekolah Dokter Hewan (SDH). SDH ini pada tahun 1946 ditingkatkan statusnya menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH) yang kemudian sempat ditutup untuk sementara.

Pada tahun 1948 PTKH dibuka kembali menjadi Faculteit voor Diergeneeskunde yang menjadi bagian dari Universitet van Indonesie dan pada tahun 1950 diubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia (FKH UI). Pada tahun 1960, FKH UI berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) UI, kemudian pada tahun 1962 kembali menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UI, sedangkan peternakan menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI.

Pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan SK Menteri PTIP nomor 91 tahun 1963 dan selanjutnya disahkan oleh SK Presiden RI nomor 279 tahun 1965, Institut Pertanian Bogor secara resmi berdiri dengan 5 fakultas, yaitu: Fakultas Pertanian (berasal dari Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kehutanan (berasal dari Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kedokteran Hewan (berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan UI), Fakultas Peternakan (berasal dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI), dan Fakultas Perikanan (merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI).

Departemen

Di Fakultas Kedokteran Hewan IPB terdapat tiga departemen, yaitu:

Referensi

Pranala luar