Balada Kampung Riwil
Balada Kampung Riwil adalah serial drama komedi berbahasa Jawa arahan sutradara Dwi Mustanto yang ditayangkan secara rutin di kanal berbagi video Youtube. Konten ini diproduksi sejak tahun 2020 oleh Bakar Production asal Kota Surakarta, Jawa Tengah. Para pemain yang terlibat di dalamnya kebanyakan merupakan aktor dan aktris ketoprak yang biasa bermain di Gedung Kesenian Taman Balekambang Surakarta. Cerita yang ditampilkan mengangkat tema kehidupan sehari-hari di sebuah kampung kecil bernama Kampung Riwil, dengan problematika antarwarga yang kadang dibumbui dengan aroma asmara segitiga, dikemas secara komedis, meskipun juga selalu disisipkan nasihat bijak. Per Februari 2022, Balada Kampung Riwil sudah memiliki lebih dari 440.000 pelanggan dan ditonton jutaan kali. Di beberapa episode, konten ini berkolaborasi dengan seniman lain, politisi, perguruan tinggi, dan perusahaan, termasuk BUMN. Pada awal produksi, sitkom ini hanya berdurasi sekitar 15 menit, tapi lama kelamaan durasinya ditambah menjadi 30 menitan lebih. Bahkan ada 4 episode khusus yang berdurasi lebih dari 1 jam, berkolaborasi dengan Sujiwo Tedjo, berjudul Dyah Puspa Jaladri.[1][2] Pada Desember 2021, Tatak Prihantoro selaku produser dan Dwi Mustanto selaku sutradara Bakar Production diundang tampil di Kick Andy Metro TV, membagikan proses produksi Balada Kampung Riwil dan menyampaikan harapan mereka agar generasi muda tetap mencintai kesenian tradisional.[3]
Balada Kampung Riwil | |
---|---|
Sutradara | Dwi Mustanto |
Produser | Tatak Prihantoro |
Ditulis oleh | Billy Aldi |
Perusahaan produksi | Bakar Production |
Tanggal rilis | 2020 di YouTube |
Durasi | 30-60 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Jawa |
Latar belakang
Balada Kampung Riwil bermula dari keprihatinan sosial seorang sineas dan sutradara ketoprak asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Dwi Mustanto, menyusul datangnya bencana pandemi covid-19 pada awal tahun 2020 yang berakibat terhentinya berbagai kegiatan kesenian para seniman. Dia menggagas pertunjukan ketoprak virtual yang kemudian menjadi cikal bakal diproduksinya film pendek bernuansa komedi berbahasa Jawa. Lalu, Dwi Mustanto menghimpun beberapa pemain ketoprak terdampak pandemi yang sebelumnya biasa tampil di Gedung Kesenian Taman Balekambang, ditambah beberapa pemain yakni untuk karakter Minthul (gadis), Paijo, dan Fandra (keduanya anak kecil usia sekolah dasar dan SMP). Keahlian dan profesionalitas para pemain inilah yang mempercepat proses produksi. Dengan modal uang sendiri yang sangat terbatas dan perangkat seadanya, maka dimulailah film komedi itu, berlokasi di Kampung Ngipang, Desa Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Satu tahun pertama, penghasilan dari konten ini sudah mampu menambal-sulam kebutuhan produksi. Selebihnya didapat dari endorse beberapa perusahaan yang terlibat di dalamnya.[4]
Karakter
- Pak RT, tetua kampung yang mengalami obesitas karena gemar makan chiki
- Bu RT yang sering dijuluki 'Ibu Bidadari'
- Pak Bogang, karyawan jasa laundry
- Momon, karyawan jasa laundry, play boy kampung yang dicintai beberapa gadis
- Bu Siti, pemilik jasa laundry bersuara merdu
- Minthul, putri Bu Siti, mahasiswi yang belum bisa melupakan kenangan dengan mantan kekasihnya, Bebek (Denny Caknan), tapi kadang memberi harapan kepada Momon
- Pak Doel, seniman musik yang merangkap sebagai bandar judi dadu
- Bu Mami, istri Pak Doel, penjual gorengan yang cerewet
- Fandra, kelas 2 SMP, putra Pak Doel dan Bu Mami
- Paijo, kelas 2 SD, putra Pak Bogang, sahabat karib Fandra
- Pak Kliwon, tokoh kampung yang selalu menyampaikan nasihat bijak
- Mimin, mahasiswi yang jatuh cinta kepada Momon
- Mas No, pekerja serabutan yang akhirnya punya kios di pasar
- Kenes, adiknya Mas No, yang juga menaruh hati kepada Momon
- Pak Mul, tentara, ayah Mimin
- Iis Bukan Dahlia, pemilik warung yang judes
- Kincer, pemuda kampung yang berpacaran dengan Damai, putri Pak RT
- Darso, warga kampung, berprofesi sebagai tukang cat, mengaku sebagai ahli warna
- Kabul, warga kampung yang provokatif
- Bandi, kakak Momon yang sering menyutradarai pementasan ketoprak
- Ivan Gendon, sales alat elektronik yang sering dipalak oleh Paijo dan Fandra
Pranala luar
Referensi
- ^ Di Balik Kesuksesan Bakar Production Menjadi Channel yang Diminati Banyak Orang Naffapers. Diakses 24 Februari 2022.
- ^ Bupati Karanganyar Main Film Pikiran Rakyat. Diakses 24 Februari 2022.
- ^ Dwi Mustanto dan Tatak Prihantoro Ketoprak Kekinian Media Indonesia. Diakses 24 Februari 2022.
- ^ Kembang-kempis Seniman Tradisi Bertahan di Masa Pandemi Solo Pos. Diakses 24 Februari 2022.