Bahasa Sunda Majalengka

bagian dari rumpun bahasa Austronesia

Bahasa Sunda Majalengka (bahasa Sunda: ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ, translit. Basa Sunda Majaléngka) adalah sebuah dialek bahasa Sunda yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka

Bahasa Sunda Majalengka
Basa Sunda Majaléngka
ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ
Dituturkan diIndonesia
Wilayah Jawa Barat
Penutur
Lihat sumber templat}}
Alfabet Latin, Aksara Sunda Baku
Status resmi
Diatur olehLembaga Basa jeung Sastra Sunda
Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat
Kode bahasa
ISO 639-3
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 6°50′6.983″S 108°13′39.558″E / 6.83527306°S 108.22765500°E / -6.83527306; 108.22765500 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa yang dipergunakan mayoritas masyarakat tutur Majalengka adalah bahasa Sunda dengan kekhasan masing-masing dialek disetiap desa dan kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Majalengka. Tidak hanya karena berbatasan langsung dengan kabupaten yang berbeda bahasa, di kabupaten Majalengka sendiri ada beberapa desa yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa tutur yakni desa Parapatan di Kecamatan Sumberjaya yang berbatasan langsung dengan kabupaten Cirebon dan desa Patuanan di Kecamatan Leuwimunding yang secara geografis tidak berbatasan dengan daerah yang menggunakan bahasa Jawa, melainkan desa yang dikelilingi oleh desa-desa yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa tutur sehari-hari. Mayoritas masyarakat desa Parapatan ataupun desa Patuanan memahami bahasa Sunda secara pasif dan hanya digunakan sebagai alat komunikasi ketika berinteraksi dengan desa tetangga yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa tutur sehari-hari.

Dialektologi dipahami sebagai kajian tentang dialek suatu bahasa yang tersebar di berbagai wilayah. Dialek merupakan (1) seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri umum dan masing-masing lebih mirip sesamanya dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama; dan (2) dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa (Meilet, 1967:69).

Ragam dialek di kabupaten Majalengka dibedakan atas letak geografis wilayah-wilayahnya. Kecamatan Majalengka, Kadipaten, Kasokandel, sebagian wilayah kecamatan Palasah, Kertajati, Jatiwangi, Ligung dan Jatitujuh yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan kabupaten Indramayu mempunyai dialek Sunda Jawareh (Jawa Sawareh) atau dikenal kenal dialek Sunda Tengah Timur (STT). Kecamatan Sukahaji, Sindangwangi, Rajagaluh, Sindang, Leuwimunding, sebagian wilayah kecamatan Palasah dan Sumberjaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan mempunyai dialek Sunda Timur Laut (TTL). Wilayah Kecamatan Maja, Talaga, dan Cikijing yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis mempunyai dialek sunda Tenggara (TTG). Wilayah kecamatan Bantarujeg, Malausma dan Lemahsugih mempunyai dialek Sunda Selatan (SS/Dialek Sunda Lalugu) karena berbatasan langsung dengan kabupaten Sumedang, Garut, Tasikmalaya dan kabupaten Sumedang bagian selatan.

Berikut contoh beberapa kosa kata dari Bahasa Sunda Majalengka :

•Agih = Ayo

•Ajangan = Sisain (Cth:Ajangan Aing kuéhna)

•Ambeh = Supaya

•Aning = Katanya (Cth:aning rék sakola?)

•Andiprek = Duduk dibawah

•Aran = Nama

•Auh = Sakit

•Bancet = Katak kecil yang di sawah

•Bandring = Ketapel

•Batre = Senter

•Bentèn = Sabuk

•Bongko/lagonda = Lontong

•Capeu = Singkong

•Deken = Dangkal

•Delan = Terasi

•Dèwèk = Kamu

•Digado = Kalo di Bandung mah "ditambul/ditamul"

•Dusun = Tidak Sopan

•Euleupeung = Bodoh

•Èmès = Oyong

•Emper = Teras

•Emuh = Minum

•Emuk = Cangkir

•Endi = Mana

•Endong = Saku

•Erbis = Semangka

•Erep = Habis

•Ese = Biji

•Gegelendeng = Menggerutu

•Goah = Dapur

•Gonjing = Bandros

•Hees = Tidur

•Heman = Kalo dibandung mah "Lebar" (Cth:Eta sanguna beakkeun, heman saeutik deui)

•Hujan Juru Maung = Hujan tapi Panas

•Jadah = Terlarang

•Jejengkok = Tempat duduk yang kecil terbuat dari kayu

•Kagugu = Lucu/Bikin ketawa

•Kami = Saya

•Kanda = Ngobrol/bercerita/ngagosip

•Kates = Pepaya

•Keding = Juga

•Kiih = Kencing

•Kodes = Nasi Goreng

•Lalay = Kelelawar

•Lesang = Licin

•Madol = Bolos Sekolah

•Mangkat = Berangkat

•Maribis = Gerimis

•Mecak = Seru/Menyenangkan/Rame

•Méong = Kucing

•Miang = Berangkat

•Mintih = Induk ayam yang suka ngejar kalo anak nya di ganggu

•Molek = Usil/Bercanda

•Nemen/Remen = Sering

•Ngacakan = Mencoba

•Ngebak = Berenang/Mandi di sungai

•Ngedeng = Tidur

•Ngéjo = Menanak Nasi

•Ngenè = Kata yg diucapkan ketika kawan kita sedang sial, dsb.(Cth:puas ngenè sia! Duit na leungit)

•Ngéndong = Menginap

•Ngincig = Berjalan tapi dengan langkah yang cepat

•Ngising = Berak

•Ngompreng = Numpang naik mobil untuk menuju ke suatu tempat tanpa mengeluarkan biaya.

•Nyamuni = Sembunyi

•Nyangsang = Nyangkut (di pohon/genteng dsb.)

•Pelecon = Petasan

•Pit = Sepeda

•Rubiah = Istri

•Sabrang = Cabai

•Senggolan = Pasar Malam

•Sisiwo = Candaan dengan kata kata

•Supa = Jamur

•Tapuk = Tendang

•Teoh = Bawah

•Tenggor = Melempar sesuatu dengan batu atau semacamnya

•Teu keyeng = Kalo dibandung mah "hoream"

•Torelap = Kilat Petir

•Ubrus = Ngobrol

•Uing = Saya

•Ujug-ujug = Tiba-tiba

•Wadang = Nasi

•Wahangan = Kali / Sungai