Dracontomelon dao
Dao | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae
|
Subkerajaan: | Tracheobionta
|
Superdivisi: | Spermatophyta
|
Divisi: | Magnoliophyta
|
Kelas: | Magnoliopsida
|
Subkelas: | Rosidae
|
Ordo: | Sapindales
|
Famili: | Anacardiaceae
|
Genus: | Dracontomelon
|
Spesies: | Dracontomelon dao
|
Nama binomial | |
Dracontomelon dao |
Dao (Dracontomelon dao) adalah tumbuhan berkayu yang dapat tumbuh hingga 25 m. Batangnya pendek dan berlekuk-lekuk, dan diameternya bisa mencapai 115 cm. Percabangannya ditumbuhi dengan duri yang tumbuh hingga 7 cm.[1] Tumbuhan ini memiliki nama lain antara lain tangghulun (Md.).
Habitat
Hutan primer yang rapat dan terkadang juga tumbuh di tempat yang lebih sedikit terbuka, tepian jalan, serta di perbatasan hutan. Terkadang dapat tumbuh juga di kawasan pantai. Di Jawa, sering kali berasosiasi dengan jati.[1]
Budidaya
Budidaya tenggulun dilakukan di dataran rendah tropis yang lembab, dimana dapat tumbuh hingga ketinggian 800 m. Tanaman ini mempunya preferensi khusus yaitu kawasan dengan musim kering. tenggulun bisa berbuah sepanjang tahun. Kebanyakan dari genus ini (Protium) termasuk tumbuhan berumah dia, sehingga tumbuhan jantan dan betinanya harus ditanam bersama-sama agar buahnya berkembang.[1]
Pemanfaatan
Daun muda dan buahnya untuk dikonsumsi.[1]
Senyawa Kimia
Beberapa senyawa kimia yang diisolasi dari tumbuhan tenggulun yang dikarakterisasi oleh NMR dan MS menunjukkan adanya 6-desacetylnimbin, quercitrin, dan myricitrin.[2] Selain itu, terdapat pula ?-pinene (16,85%), myrcene (1,53%), ?-phellandrene (45,34%), p-cymene (5,60%), limonene (15,70%), ?-ocimen (0,34%), bicyclogermacrene (1,61%), ?-elemene (2,27%), ?-caryophyllene (7,90%), ?-humulene (0,88%), germacrene (1,50%), spathulenol (0,23%), dan caryophyllene (7,90%).[3]
Referensi
- ^ a b c d "Protium javanicum". Tropical Plants Database. Diakses tanggal 10 Juni 2020.
- ^ Adfa, M.; Hattori, Y.; Ninomiya, M.; Funahashi, Y.; Yoshimura, T.; Koketsu, M. (2013). "Chemical constituents of Indonesian plant Protium javanicum Burm. f. and their antifeedant activities against Coptotermes formosanus Shiraki". Nat Prod Res. 27 (3): 270–273. doi:10.1080/14786419.2012.665917.
- ^ Utami, G. A. P.; Santi, S. R.; Puspawati, N. M. (2014). "MINYAK ATSIRI DAUN TENGGULUN (Protium javanicum Burm.F.) SEBAGAI REPELAN NYAMUK DEMAM BERDARAH (Aedes aegypti)". Jurnal Kimia (Journal of Chemistry). doi:https://doi.org/10.24843/JCHEM.2014.v08.i01.p12 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). ISSN 2599-2740.