Keberuntungan moral (bahasa Inggris: moral luck) mendeskripsikan suatu keadaan ketika seorang agen moral dipersalahkan secara moral atau diberikan pujian karena melakukan suatu perbuatan, atau karena konsekuensi perbuatan itu, meskipun jika secara jelas agen tersebut tidak memiliki kendali penuh atas perbuatan atau konsekuensinya. Istilah ini, pertama kali diperkenalkan oleh Bernard Williams. Konsep ini telah dikembangkan, bersama dengan signifikansinya terhadap teori moral yang koheren, oleh Williams dan Thomas Nagel dalam esai masing-masing tentang subjek tersebut.