Candra Malik
CANDRA MALIK adalah Pangeran Sentana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada masa Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII. Bergelar Kangjeng Pangeran Haryo Adipati (KPHAd) Panembahan Pakoenegoro, ia menjabat sebagai Adipati di bawah naungan Maha Menteri, Sinuhun Kangjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan.
Lahir di Solo, Jawa Tengah, 25 Maret 1978, Panembahan Pakoenegoro yang bernama muda Raden Mas Hartawan Candra Malik aktif bergiat dalam kesusastraan, kesenian, kebudayaan, dan kerohanian. Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2015-2021 ini dikenal luas sebagai sastrawan dan budayawan.
Menjadi narasumber berbagai forum nasional dan pernah satu dasawarsa bekerja sebagai wartawan, hingga kini pegiat sufisme ini masih aktif menulis. Berbagai karyanya dipublikasikan di media massa nasional dan diterbitkan sebagai buku. Panembahan Pakoenegoro juga seorang pengasuh tarekat.
Kehidupan Pribadi
Dari perkawinannya dengan Kangjeng Raden Ayu (KRAy) Adipati Anis Anis Ardianti, Panembahan Pakoenegoro memiliki lima anak, yaitu Raden Mas Abra Bumandhala Byoma, Raden Ajeng Arane Langit Manikmaya, Raden Ajeng Cyra Akasya Bumi, Raden Ajeng Sunda Lakhsmi Wikrama, dan Raden Mas Aksara Wihaya Giri.
Panembahan Pakoenegoro berdiam di nDalem Pakoenegaran, di penjuru timur Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di kaki Gunung Lawu, di antara Candi Cetho dan Candi Sukuh, ia berkegiatan di pesanggrahan di Segoro Gunung.
Kehidupan Organisasi
Raden Mas Candra Malik berperan menyumbangkan nama Alinea, nama baru bagi perkumpulan penulis papan atas dari berbagai genre di Indonesia, pasca dinamika di dalam tubuh Satupena, perkumpulan sebelumnya yang juga diberinya nama. Ia juga berkhidmat pada Nahdlatul Ulama dan pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2015-2021.
Bersama para tokoh nasional dan guru bangsa, Raden Mas Candra Malik ikut mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta. Ia tergabung pula dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia semasa masih aktif sebagai wartawan Jawa Pos dan The Jakarta Globe. Ia mendirikan Yayasan Candra Sengkala Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
Kehidupan Kreatif
Raden Mas Candra Malik menulis puisi, cerita pendek, esai, dan kolom di media massa, selain menulis buku yang diterbitkan oleh sejumlah penerbit arus utama. Sebagai penulis lagu dan penyanyi, ia telah merilis sejumlah album, extended play, singel, jingel, scoring dan original soundtrack film, video musik, serta pernah memboyong Piala Vidia untuk kategori Penata Musik Film Televisi Terbaik pada Festival Film Indonesia 2014.
Raden Mas Candra Malik menjadi narasumber di berbagai forum akademis, sosial kemasyarakatan, seni dan budaya, serta rohani. Ia populer sebagai pengasuh (host) Humor Sufi, sebuah program perbincangan tema-tema serius yang dikemas dengan gaya percakapan yang renyah di kanal YouTube. Pada usia 43 tahun, ia telah menerima Srikabadya, medali penghargaan bagi tokoh masyarakat maupun pembesar keraton yang dinilai berjasa besar kepada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Kehidupan Spiritual
Sejak remaja, Raden Mas Candra Malik mendalami spiritualitas, termasuk Tasawuf, dari sejumlah kiai dan mursyid. Antara lain, Kiai Abdullah Ali, mendiang kakek dari pihak ibu, di Karanganyar, Jawa Tengah, dan mendiang guru kakeknya itu, almarhum Habib Ja'far bin Badar bin Thalib bin Umar bin Ja'far, di Solo, Jawa Tengah. Juga dari mendiang Kiai Muna’am di Jember, Jawa Timur. Selain itu, ia berba’iat kepada mendiang K.H Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin [Abah Anom], di Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Raden Mas Candra Malik juga berba’iat kepada Mawlana Syekh Hisyam al Kabbani. Demikian pula kepada Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Ra'is ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarrah An-Nahdliyyah (JATMAN) dan K.H. Taufiqurrahman Subhkhi di Pesantren At Taufiqy Wonopringgo, yang keduanya di Pekalongan, Jawa Tengah.
Berba’iat pula kepada Tuan Guru Haji Muhammad Turmudzi Badaruddin di Pesantren Qomarul Huda, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; Kangjeng Pangeran KH Ja'far Anom Sidakarsa di Pesantren Al Huda Siwarni, Banyumas, dan mendiang K.H Abdul Kholiq Pirikan di Magelang, Jawa Tengah; serta berguru kepada mendiang KH Mas Syaifullah Ali Bagiono di Pesantren Al Hikam, Ketapang, dan Kiai Samugi Yahya di Pesantren Al Amin Benculuk, Banyuwangi, Jawa Timur.
Selain itu, Raden Mas Candra Malik juga belajar kepada mendiang Simbah Hardjo Suwito di Gunung Gedang, Blitar, Ki Wiro Kadeg Wongso Jumeno di Mojokerto, Jawa Timur, dan Ajengan Darajat di Pasulukan Loka Gandasasmita, Garut, Jawa Barat. Masih ada sejumlah guru spiritual yang Raden Candra Malik belajar kepadanya. Di beberapa kesempatan, ia juga memberi materi pelatihan meditasi.
Para Panembahan Mataram Islam
Pada Selasa Kliwon, 8 Februari 2022 atau 6 Rejeb Tahun Alip 1955, Mahamenteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Panembahan Agung Tedjowulan menobatkan KPHAd Candramalik Gandarum sebagai KPHAd Panembahan Pakoenegoro, di nDalem Ageng Sasono Poernomo, Badran, Solo. Gandarum adalah nama pemberian Kangjeng Pangeran KH Ja’far Anom Sidakarsa, gurunya di Banyumas, tatkala Raden Mas Candra Malik diangkat sebagai Pangeran.
Pakoenegoro menambah panjang deret nama Panembahan dalam sejarah Mataram Islam sejak era Demak. Beberapa nama Panembahan, yaitu.
- Panembahan Jimbun, Raja Kasultanan Demak yang bernama muda Raden Patah
- Panembahan Senopati
- Panembahan Hanyakrawati atau Panembahan Seda ing Krapyak
- Panembahan Agung Hanyakrakusuma (Sultan Agung)
- Panembahan Kadilangu
- Panembahan Giri Kedaton
- Panembahan Rama Kajoran
- Panembahan Hadiwijaya, Putra Sinuhun Pakoe Buwono X
- Panembahan Agung Tedjowulan
- Panembahan Pakoenegoro []
Diskografi
Album
- Kidung Sufi Samudera Cinta (2012)
- Kidung Sufi Doa-Doa (2013)
- Rindu Cinta (2014)
Single
- Kekasih (2013)
- Kebahagiaan Cinta (2013)
- Orang Indonesia (2013)
- Kalah Oleh Waktu (2013)
- Bangsa Indonesia (2013)
- Kidung Hidayat Jati (2013)
- Akulah Penguasa (2013)
- Main Sepeda (Arane Langit Manikmaya) (2013)
- Umat Manusia (2013)
- Ternyata Tak Merindu (2013)
- Tuhan Kita Semua (2013)
Jingle Lebaran Metro TV
- Matahati (2012)
- Senandung Kemenangan (2013)
- Mari Bersalaman (2014)
Video musik
- Seluruh Nafas (Jojo, Replace)(2013)
- Fatwa Rindu (Triyanto Hapsoro, Sanggit Citra Films)(2013)
- Samudera Debu (Syams Rezki) (2013)
- Syahadat Cinta (Hestu Saputra, Dapur Film) (2013)
- Shirathal Mustaqim (Gatra Yudha) (2014)
- Akulah Penguasa (Triyanto Hapsoro, Sanggit Citra Films) (2014)
Video pertunjukan
- Orang Indonesia feat Iwan Fals (Muhammad Revaldi, 2013)
- Umat Manusia feat Slank (Muhammad Revaldi, 2014)
Original sound track
- Syahadat Cinta—Cinta tetapi Beda (Hestu Saputra & Hanung Bramantyo, MVP Pictures & Dapur Film, 2012)
- Luntang-Lantung—Luntang-Lantung (Fajar Nugros, Maxima Pictures, 2014)
- Berlari Jauh—Sepatu Dahlan (Benny Setiawan, Mizan Production, 2014)
Kolaborasi
- Kidung Sufi Samudera Debu (Album dan Konser, Jakarta, 2012)
- Humor Sahur (Talkshow Metro TV)
- Ngabuburit Ramadhan (Konser 11 Titik, Jakarta & Jawa Barat, 2013)
- Kidung Hidayat Jati (Single, Brisbane, 2014)
- Tuhan Kita Semua (Single, 2014)
- Asia Tri Japan Festival 2014 (Katsuragawa, Japan, 2014)
- Energy for Life feat ade ishs (EP, 2015)
Pertunjukan
- Sabda Cinta Management
- Awanbiru Production
- Reza Al Faruq
Scoring & casting film
- Pelantun Al Qur'an—Film Hari Ini Pasti Menang (Andi Bachtiar, Bogalakon Pictures, 2012)
- Pemeran Pembantu—Film Soekarno (Hanung Bramantyo, MPV Pictures, Dapur Film, 2013)
- Pemeran Pembantu—FTV Garis Finish (Hestu Saputra, Kompas TV, Serambi Set, 2013)
- Penata Musik Terbaik Piala Vidia FFI 2014 untuk FTV Garis Finish (Hestu Saputra, Kompas TV, Serambi Set, 2013)
Program televisi dan radio
- Host talkshow Humor Sahur 30 Episode, Metro TV, Jakarta (2012)
- Host talkshow Rumah Hati TV 9 Nusantara, Surabaya (2014)
- Tausiah Filosufi 30 Seri Serentak 35 Radio se-Indonesia (2014)
- Santri Bernyanyi, Forum Komunikasi Alumni Pondok Pesantren (2013 - sekarang)
- Kelas Sufi (2012 - sekarang)
- Pesantren Asy Syahadah, Surakarta, Jawa Tengah (2005 - sekarang)
- Kuliah Umum Islam, Musik, dan Spiritualitas di Monash University dan Victoria University, Melbourne; dua universitas di Brisbane, serta dua universitas di Perth, Australia (2014)
Bibliografi
- Makrifat Cinta (Noura Publishing, Mizan, (2013))
- Menyambut Kematian (Noura Publishing, Mizan, (2013))
- Antologi #FatwaRindu Cinta 1001 Rindu (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
- Komik Gus Sufi (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
- Ikhlaskanlah Allah (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
- Kolom Tetap (Koran Solopos dan Majalah Onlie MALE)
- Makrifat Cinta
- Menyambut Kematian
- Antologi #FatwaRindu Cinta 1001 Rindu
- Ikhlaskanlah Allah