Mukjizat Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya.[1] Dalam Islam, mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur'an. Selain itu, Muhammad juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj dalam tidak sampai satu hari. Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang ummi. Walau begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat Muhammad.

Mukjizat

Sebelum masa kenabian

Tradisi Islam banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Muhammad sudah diliputi banyak mukjizat. Muhammad dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya dari mimpi ibunya,[2] Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia akan melahirkan "pemimpin umat". Mimpi itu juga yang konon menyuruhnya mengucapkan, "Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari segala kejahatan dan pendengki."[3] Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa[4] Berikut ini adalah mukjizat yang terjadi pada saat kelahiran dan masa kecil Muhammad:

  • Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.
  • Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
  • Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
  • Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya.[5] Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa'd, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.[6]
  • Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka'bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka'bah berbicara,[7] "Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini."[8]
  • Dikisahkan saat Muhammad berusia empat tahun[9], ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa'd dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah.[10] Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, "membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju."[11] Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diisra'kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.[12]
  • Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.[13]
  • Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya "stempel kenabian" di kulit punggungnya.[14]
  • Mukjizat lain adalah Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria. Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab'iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad.[15]

Pada masa kenabian

  • Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan[16]
  • Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka'bah dengan Abu Bakar.[17]
  • Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.[18]
  • Menidurkan 10 pemuda Mekah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.
  • Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.
  • Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.
  • Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
  • Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar Muhammad.
  • Mendatangkan dan meredakan hujan saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.
  • Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa'il bin Abi Thalib yang kehausan.
  • Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya'.
  • Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
  • Memberi air untuk berwudhu 60 hingga 80 orang sahabat dengan semangkuk air.[19]
  • Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.
  • Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.
  • Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.[20]
  • Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad. [21]
  • Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.[22]
  • Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.[23]
  • Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad. [24]
  • Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad[25]
  • Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi "bapak para khalifah" yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun. [26]
  • Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.[27]
  • Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi'raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.
  • Menerima Al-Qur'an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia buta huruf.

Catatan kaki

  1. ^ Abu Zahra (1990)
  2. ^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 293. Makna dari nama Muhammad adalah "orang yang sering dipuji" atau "orang yang layak dipuji."
  3. ^ Ibid
  4. ^ Ramadan (2007). hal 34
  5. ^ Kauma (2000), hal 42
  6. ^ Ramadan (2007). hal 35
  7. ^ Kauma (2000), hal 43
  8. ^ Kauma (2000), hal 43
  9. ^ Menurut pendapat mayoritas pakar sejarah, saat itu Muhammad berusia empat atau lima tahun. Namun, Ibnu Ishaq berpendapat bahwa usia Muhammad saat itu adalah tiga tahun
  10. ^ Ramadan (2007). hal 42
  11. ^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 302.
  12. ^ Ramadan (2007). hal 43
  13. ^ Ramadan (2007). hal 46
  14. ^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 319 : Ibnu Hisyam dalam bukunya menuturkan bahwa "Stempel Kenabian" adalah tanda yang terdapat pada setiap nabi yang tertulis dalam kitab Pendeta Bahira
  15. ^ Kauma (2000), hal 90-91
  16. ^ Kauma (2000), hal 23-25
  17. ^ Ibid, hal 185-187
  18. ^ Ibid, hal 28
  19. ^ HR. Muslim No.4224
  20. ^ HR. Muslim
  21. ^ Kauma (2000), hal 98 -102
  22. ^ HR. Bukhari
  23. ^ HR. Bukhari
  24. ^ Hadits diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas.
  25. ^ HR. Bukhari dan Muslim dari Aisyah.
  26. ^ Hadits diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas.
  27. ^ HR.Muslim No.5010, 5013, 5015

Referensi

  • Fuad Kauma (2000). 50 Mikjizat Rasulullah. Jakarta: Gema Insani ISBN 979-561-594-7
  • Maulana Wahiduddin Khan (2005). Muhammad: Nabi Untuk Semua. Jakarta: Pustaka Alvabet ISBN 979-3064-09-9
  • Kumpulan Hadits dari Shahih Muslim
  • Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Ringkasan Shahih Bukhari. Jakarta: Gema Insani
  • Tariq Ramadan (2007). Muhammad: Rasul Zaman Kita. Jakarta: Serambi ISBN 978-979-1-275-77-4