Stasiun Gumilir

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Gumilir (GM) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Sekitar 1,5 km ke arah barat daya, terdapat percabangan jalur kereta api menuju Stasiun Karangtalun yang terletak di dalam pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk..

Stasiun Gumilir
Kereta Api Indonesia

Stasiun Gumilir
Lokasi
Koordinat7°41′12″S 109°2′16″E / 7.68667°S 109.03778°E / -7.68667; 109.03778
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah)
Jumlah jalur4
  • jalur 1: sepur lurus arah Maos dan Cilacap
  • jalur 2: sepur lurus arah Karangtalun
LayananPurwojaya, Wijayakusuma, Kamandaka, Joglosemarkerto (Mulai Per 1 April 2022) dan Persilangan serta Persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1887
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Maos Kamandaka
Semarang Tawang–Cilacap, p.p.
Cilacap
Terminus
Maos
menuju [[Stasiun ke arah Yogyakarta|ke arah Yogyakarta]]
Joglosemarkerto
Yogyakarta-Cilacap, p.p.
Cilacap
menuju [[Stasiun ke arah Cilacap|ke arah Cilacap]]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejak tahun 2012, sistem persinyalan di stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik tipe CBI (Computer Based Interlocking) alias SIL-03 buatan PT Len Industri Indonesia (Persero) yang merupakan sistem persinyalan elektrik paling modern saat ini.[3] Stasiun ini awalnya hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus arah Maos dan Cilacap serta jalur 2 merupakan sepur lurus arah Karangtalun. Setelah sistem persinyalan stasiun ini diganti dengan persinyalan elektrik tersebut, terdapat dua jalur belok baru di sisi barat laut stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat.

Sejak 1 Agustus 2015, KA Purwojaya sebagai satu-satunya kereta api penumpang yang melewati jalur kereta api Maos-Cilacap tidak berhenti lagi melayani penumpang di stasiun ini karena stasiun ini dinilai masih belum bersih dari para penumpang gelap yang sering naik-turun kereta api tersebut tanpa memiliki tiket sehingga stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja.[4]

Insiden

Pada tanggal 10 April 2009, lokomotif kereta api barang CC201-143R yang mengangkut semen dari PT Holcim Indonesia menuju Semarang anjlok sekitar 250 m sebelum Stasiun Gumilir. Akibat kejadian ini, perjalanan kereta api Purwojaya dari Jakarta terpaksa tertahan dan menurunkan penumpang di Stasiun Gumilir.[5]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Rosalina (19 Desember 2012). "KAI Luncurkan Sistem Sinyal Elektrik Lokal". Tempo.co. Diakses tanggal 5 Oktober 2017. 
  4. ^ "Stasiun Gumilir Ditutup untuk Penumpang". Wawasan. 28 Juli 2015. 
  5. ^ antaranews.com (2009-04-10). "Lokomotif KA Semen Anjlok di Cilacap". Antara News. Diakses tanggal 2021-05-29. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cilacap Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo
dengan percabangan menuju Karangtalun
Karangkandri
menuju Purworejo
Terminus Percabangan menuju Karangtalun Karangtalun

7°41′07″S 109°02′33″E / 7.6851609°S 109.0424019°E / -7.6851609; 109.0424019{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman